THE NUSA DUA, 27 Maret 2021 - Memasuki hari ke-6 pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi para pekerja pariwisata di Kawasan The Nusa Dua, kawasan pariwisata yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sebanyak 5.296 orang atau lebih dari 60% telah mendapat vaksinasi dari target sebanyak 8.671 orang. Pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut terdiri dari karyawan hotel dan fasilitas kawasan The Nusa Dua, petugas keamanan dan kebersihan kawasan, pegawai ITDC, paguyuban pedagang pantai serta tenaga transportasi. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi hari ke-6 ini ditinjau langsung oleh Wakil Menteri BUMN II Republik Indonesia (Wamen BUMN II) Kartika Wirjoatmodjo, didampingi oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Direktur Utama PT HIN (PT Hotel Indonesia Natour) Iswandi Said, Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr. Nyoman Gunarta dan Hotel Manager Grand Hyatt Bali Amrit Gurung. Dalam peninjauan ini, Wamen BUMN II melihat proses vaksinasi mulai dari pengecekan suhu tubuh, registrasi, QR Check-in, screening, vaksinasi, observasi, penerimaan sertifikat hingga QR Check Out. Kegiatan vaksinasi ini sendiri dilaksanakan di Ballroom Grand Hyatt Bali, The Nusa Dua mulai 22 Maret-30 Maret 2021 dengan target 1.000 peserta vaksinasi per hari. Dengan kapasitas ballroom Grand Hyatt Bali mencapai 1.200 orang dan memiliki luas 1.202 meter2, tempat ini sangat representatif, aman dan nyaman sebagai lokasi vaksinasi. Selain itu, dengan sistem antrian yang efisien, saat ini bahkan dapat dilakukan vaksinasi maksimal hingga 300 orang setiap jamnya. Sebagai informasi, program vaksinasi ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian BUMN bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, ITDC, Bali Tourism Board, Grand Hyatt Bali serta BIMC Siloam Nusa Dua. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menerjunkan 8 tim yang terdiri dari 48 tenaga kesehatan, didukung oleh BIMC Siloam Nusa Dua yang menyediakan mini ICU serta ambulance di lokasi vaksinasi. Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, “Terima kasih kepada ITDC dan seluruh stakeholder pariwisata beserta Dinas Kesehatan Kabupaten Badung atas pelaksanaan vaksinasi untuk para pekerja di kawasan The Nusa Dua ini. Dengan target kurang lebih 1.000 orang per hari, kami harapkan vaksinasi ini bisa selesai minggu depan sesuai rencana, dan berjalan lancar, sehat, dan aman. Ke depannya, semoga kawasan yang dikelola ITDC ini dapat menjadi travel bubble dan dapat dibuka segera untuk kunjungan turis sekitar Mei-Juni nanti.” Sementara, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menyampaikan, “Terima kasih atas kunjungan Bapak Wamen BUMN II dalam kegiatan vaksinasi di The Nusa Dua hari ini. Melalui kunjungan ini, Bapak dapat menyaksikan secara langsung besarnya antusiasme para pekerja pariwisata mengikuti kegiatan vaksinasi sebagai upaya mereka turut mendukung pemulihan pariwisata Bali. Selain itu, melalui program vaksinasi ini, seluruh pekerja pariwisata dan industri kreatif dalam kawasan akan tervaksinasi. Dengan program vaksinasi secara menyeluruh, serta sertifikat CHSE yang telah dikantongi oleh tenant The Nusa Dua ini, kami yakin The Nusa Dua dapat menjadi green zone atau destinasi pariwisata bebas COVID-19 yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan.” The Nusa Dua bersama Ubud dan Sanur telah dicanangkan Pemerintah sebagai Green Zone dalam upaya menghidupkan kembali pariwisata Bali. Green Zone diwujudkan untuk membuat wisatawan merasa aman dan nyaman saat berwisata, baik karena penerapan protokol kesehatan yang ketat maupun vaksinasi menyeluruh terhadap masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di zona atau kawasan tersebut berikut desa-desa penyangganya. Seperti diketahui, sebanyak 22 tenant kawasan The Nusa Dua telah mengantongi Sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, antara lain Grand Hyatt Bali, Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa, Ayodya Resort Bali, The Kenja, The Grand Bali Nusa Dua, Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa. St Regis Bali Resort, dan The Westin Resort Nusa Dua Bali. Kemudian, Bali Collection, Kagura Authentic Japanese Cuisine, Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Inaya Putri Bali, Melia Bali, Novotel Bali Nusa Dua Hotels & Residences, Mercure Bali Nusa Dua, Museum Pasifika, Amarterra Villa Bali Nusa Dua, Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Bali National Golf Resort dan Marriott’s Bali Nusa Dua Gardens. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing dalam kawasan, ITDC telah menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi atraksi wisata maksimal 25 orang, dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. ITDC juga menggunakan sistem cashless berupa penggunaan sistem QRIS untuk transaksi wisatawan di seluruh area The Nusa Dua sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Sementara itu, guna menambah daya tarik kawasan sekaligus menyambut pembukaan kembali pariwisata Bali, ITDC tengah melakukan upaya optimalisasi kawasan dengan melakukan penambahan venue event, diantaranya pembangunan stage kecak di Pulau Peninsula serta penataan lahan di Pulau Nusa Dharma untuk kegiatan yoga dan meditasi.
Read MoreTHE MANDALIKA, 26 MARET 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, terus menyelesaikan pembebasan lahan enclave di The Mandalika. Hari ini, Jumat (26/03) telah dilaksanakan pembayaran ganti untung atas pengadaan tanah kepada 10 warga pemilik lahan enclave yang berada di wilayah penetapan lokasi (penlok) 2 Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika, yang akan digunakan sebagai lokasi seri balap dunia MotoGP dan WSBK. Total pembayaran ganti untung hari ini sebesar Rp 27,7 Miliar untuk 10 bidang lahan seluas 22.086 m2. Penentuan nilai ganti untung ini sesuai dengan harga appraisal yang telah ditetapkan. Penlok 2 sendiri terdiri dari 29 bidang lahan dengan total luas lahan 65.267 m2. Pembayaran ganti untung ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Lahan enclave yang dibayarkan pada hari ini nantinya akan dijadikan lokasi untuk pembangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan MotoGP dan dan WSBK (paddock, pit building, medical centre dan bangunan penunjang lainnya). Kegiatan penyerahan uang ganti untung dilakukan oleh Deputi Bidang Pengembangan dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Harry Noor Sukarna, Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis Kantor BNI Cabang Mataram Kadek Yulie Mahendri, dan Technical and Human Capital Director ITDC Taufik Hidayat di Kantor Camat Pujut, Desa Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah. Momen penyerahan ini disaksikan oleh Kepala BPN Lombok Tengah sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pengadaan Tanah H. Lalu Suharli, Camat Pujut Lalu Sungkul dan juga secara hybrid Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kemenparekraf RI Oneng Setyaharini dan perwakilan LMAN Wawan. Deputi Bidang Infrastruktur dan Destinasi Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari mengungkapkan, “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendorong percepatan pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang bersedia menerima uang tunai untuk ganti untung batch pertama ini. Hal ini menunjukkan kontribusi besar yang patut dibanggakan oleh warga yang hadir pada hari ini sebagai bagian dari Kabupaten Lombok Tengah kepada bangsa dan negara. Melalui uang ganti untung yang diterima hari ini, Bapak-Bapak bisa manfaatkan menjadi modal untuk berinvestasi ke depan yang menghidupkan perekonomian Kecamatan Pujut. Kami harap warga lainnya akan segera mencontoh niat baik Bapak-Bapak hari ini mengingat The Mandalika merupakan destinasi pariwisata berkelas dunia”. Camat Pujut Lalu Sungkul menyampaikan, “Masyarakat telah menunjukkan komitmen dalam pelepasan aset tanah maupun bangunan di atas tanah kepada ITDC untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, ke depannya. Atas hal tersebut, kami mengucapkan terima kasih kepada warga atas dukungan yang diberikan. Semoga apa yang diniatkan oleh Pemerintah dalam membangun The Mandalika dapat mewujudkan kemakmuran bagi kita bersama”. Salah satu warga penerima ganti untung, Jumatrim menyampaikan, “Saya ikhlas atas pelepasan tanah dan bangunan di atas tanah kepada ITDC demi memperlancar pekerjaan proyek di The Mandalika. Saya juga berterima kasih atas penyerahan uang ganti untung yang telah diberikan, dimana ke depannya saya dan keluarga manfaatkan untuk pembelian tanah dan pembangunan rumah yang baru. Kami mendukung penuh pembangunan JKK yang merupakan bagian dari The Mandalika. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita bersama”. Sementara itu, Technical and Human Capital Director ITDC Taufik Hidayat mengungkapkan,“Kami berterima kasih atas komitmen dan dukungan yang kuat dari Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kementerian ATR/BPN dan LMAN, Pemprov NTB, serta Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dalam mendukung percepatan pembangunan The Mandalika khususnya terkait pembebasan lahan di area JKK. Penyerahan uang ganti untung ini sangat membantu kami dalam memperlancar pengerjaan kegiatan konstruksi JKK dan kami berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu, sehingga segera memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat NTB”. Sampai saat ini, progres pengaspalan JKK sudah dimulai dari lapisan pertama yaitu AC-Base yang mencapai kurang lebih 2 KM, sementara proses pengaspalan Service Road mencapai 3,95 KM. Di samping itu, saat ini kegiatan pekerjaan di JKK yang sedang berlangsung adalah Gravel Bed, Drainase Hauraton, Fabrikasi dan Pemasangan Pagar Geobrugg, Landscaping, Struktur Tunnel 1 dan 2, dan Persiapan Borepile Race Control Building. Pengaspalan dan beberapa pekerjaan pendukung ini ditargetkan dapat selesai pada akhir Kuartal II 2021, dan akan dilanjutkan dengan pekerjaan pendukung lainnya hingga Kuartal III 2021.
Read MoreTHE NUSA DUA, 23 Maret 2021 - Kawasan Pariwisata The Nusa Dua yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata di Indonesia, Senin (22 Maret 2021) mulai melaksanakan kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh pekerja pariwisata di dalam kawasan, guna mewujudkan The Nusa Dua sebagai salah satu Green Zone atau lokasi bebas COVID-19, dalam upaya pemulihan pariwisata Bali. Kegiatan vaksinasi ditargetkan akan mencapai seluruh pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam kawasan The Nusa Dua sebanyak kurang lebih 8.671 orang, yang terdiri dari karyawan hotel dan fasilitas kawasan The Nusa Dua, petugas keamanan dan kebersihan kawasan, pegawai ITDC, paguyuban pedagang pantai, serta tenaga transportasi. Kegiatan vaksinasi yang berlokasi di Grand Hyatt Bali, The Nusa Dua, ini berlangsung selama 9 hari sampai 30 Maret 2021 dengan target 1.000 peserta vaksinasi per hari. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, "Sebagai pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, kami sangat gembira menyambut kegiatan vaksinasi ini. Selain untuk menekan penularan COVID-19, vaksinasi ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri seluruh pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam kawasan untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas di tengah pandemi. Dengan demikian kita dapat bersama menyiapkan The Nusa Dua sebagai Green Zone pariwisata di Bali seperti yang dicanangkan Pemerintah.”. Program vaksinasi bagi pekerja di dalam kawasan The Nusa Dua diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian BUMN bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, ITDC, Bali Tourism Board, Grand Hyatt Bali serta BIMC Siloam Nusa Dua. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menerjunkan 8 tim yang terdiri dari 48 tenaga kesehatan, didukung oleh BIMC Siloam Nusa Dua yang menyediakan mini ICU serta ambulance di lokasi vaksinasi. Sebelumnya, The Nusa Dua bersama Ubud dan Sanur dicanangkan Pemerintah sebagai Green Zone dalam upaya menghidupkan kembali pariwisata Bali. Green Zone diwujudkan untuk membuat wisatawan merasa aman dan nyaman saat berwisata, baik karena penerapan protokol kesehatan yang ketat maupun vaksinasi menyeluruh terhadap masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di zona atau kawasan tersebut berikut desa-desa penyangganya. ITDC sendiri, sebagai pengelola Kawasan The Nusa Dua, secara konsisten telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di dalam kawasan melalui pemberlakuan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) serta mendorong tenant untuk melakukan sertifikasi CHSE. Tercatat hingga saat ini, 22 tenant dalam Kawasan The Nusa Dua telah mengantongi sertifikasi CHSE dan Labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf RI. Labelling ini diberikan kepada usaha pariwisata yang dinilai sudah memenuhi protokol CHSE untuk beroperasi pada tatanan kehidupan era baru, sehingga dapat dipercaya oleh wisatawan untuk dikunjungi atau beraktivitas di tempat-tempat tersebut. “Dengan sertifikasi CHSE dan program vaksinasi yang menyeluruh, kami yakin dapat mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata bebas COVID-19 yang aman untuk dikunjungi. Kami berharap program vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di The Nusa Dua dapat berjalan dengan lancar dan The Nusa Dua dapat segera dibuka secara penuh untuk menerima kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional, sehingga pariwisata Bali segera bangkit dan dapat kembali memberikan konstribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia," tutup Ardita.
Read MoreThe Mandalika, 17 Maret 2021 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB, berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan The Mandalika yang saat ini merupakan satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Salah satunya adalah dengan membangun akomodasi berbintang yaitu Hotel Pullman Mandalika untuk menambah fasilitas pariwisata dan amenitas di dalam kawasan. Proyek Hotel Pullman Mandalika merupakan hotel dengan standar bintang 5 dibangun diatas lahan seluas 27.000 m2 dengan jumlah 257 kamar terdiri dari 27 vila dan 230 kamar building serta terletak di dekat West Gate, Kuta Beach Park, The Mandalika. Total investasi untuk pembangunan hotel ini mencapai Rp 709 Miliar yang meliputi pembiayaan konsultan, konstruksi, dan management reserve. Hotel ini nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang rapat, restoran, kolam renang, pool bar, gym & spa, serta musala. Saat ini, progres pembangunan hotel telah mencapai 39,3%, yang merupakan akumulasi dari pekerjaan Struktur, Arsitektur, dan Plumbing (SAP) dan non SAP. Pekerjaan SAP sendiri telah mencapai progres 69,7%, meliputi pekerjaan pembangunan hotel, garden dan beach villa, spa & gym, lobby, arrival hall, MICE, musala, restoran, dan pekerjaan luar. Sementara pekerjaan non SAP yang baru berjalan antara lain pekerjaan persiapan, interior, signage, landscape, laundry, kitchen, mechanical electrical, dan art work. ITDC menargetkan Hotel Pullman Mandalika ini dapat mulai beroperasi sebagian pada Kuartal IV 2021. ITDC memantau secara ketat proses pembangunan hotel ini melalui anak usaha PT ITDC Nusantara Properti (INP) yang bekerja sama dengan kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero). Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro mengatakan, “Selain terus membangun infrastruktur kawasan, kami juga fokus dalam merealisasikan investasi untuk pembangunan akomodasi berbintang di The Mandalika. Hal ini untuk meningkatkan daya tarik kawasan bagi investor sehingga dapat menarik semakin banyak investasi masuk ke The Mandalika, dan nantinya, kita (ITDC dan investor) bisa bersama-sama mempercepat pembangunan The Mandalika.” “Percepatan pembangunan Hotel Pullman Mandalika ini juga dalam rangka mewujudkan quick wins The Mandalika menjadi Destinasi Sport Tourism baru di Indonesia, mengingat tren kunjungan wisatawan dan aktivitas wisata yang kami perkirakan akan meningkat sejalan dengan normalisasi pariwisata setelah proses vaskinasi COVID-19 selesai,” imbuh Bram. Langkah ini sejalan dengan arahan yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke The Mandalika beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf sempat melakukan triathlon trial sebagai bagian dari persiapan komunitas sport tourism untuk mulai menggunakan The Mandalika sebagai DPSP yang difokuskan untuk sport tourism sebagai quick winsnya. “Saat itu, Menparekraf telah menyampaikan bahwa The Mandalika adalah tempat yang layak untuk melakukan kegiatan wisata olahraga atau sport tourism, karena ketersediaan infrastrukturnya. Kami siap menyambut kepercayaan ini dan siap mendukung sport tourism events yang akan diselenggarakan di The Mandalika,” tambah Bram. Pembangunan proyek Hotel Pullman Mandalika ini juga telah membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Selama masa pra konstruksi hingga konstruksi, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 734 orang yang sebagian besar adalah tenaga kerja lokal. Kedepannya, Hotel Pullman Mandalika diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 380 orang saat sudah beroperasi penuh. “Melalui proyek pembangunan akomodasi seperti Hotel Pullman di Kawasan The Mandalika tentunya dapat membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat lokal di sekitar The Mandalika. Sehingga, kami harap masyarakat dapat mulai mempersiapkan diri untuk berpartisipasi menjadi bagian dari tenaga kerja saat Pullman dan akomodasi lain serupa sudah beroperasi,” tutup Bram.
Read MoreThe Nusa Dua, 15 Maret 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali, optimistis dapat menjaga tren positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua pada 2021 ini, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Optimisme tersebut salah satunya didukung oleh adanya 24 reservasi penyelenggaraan event di The Nusa Dua hingga November 2021. Event termasuk sejumlah kegiatan MICE (Meeting, Insentive, Convention, Exhibition) dengan skala nasional diperkirakan akan diikuti total peserta lebih dari 6.500 orang. Reservasi diantaranya berasal dari sejumlah organisasi nasional, lembaga keuangan serta pendidikan. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Kami sangat bersyukur dengan mulai menggeliatnya kembali penyelenggaraan event di The Nusa Dua, khususnya MICE events. Hal ini akan membantu upaya kami dalam menjaga tren positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua yang mulai terlihat sejak Agustus 2020 lalu.”. Setelah sempat mencatat jumlah kunjungan hanya kurang lebih 4.000 wisatawan pada periode April – Juli 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua pada Agustus – Desember 2020 mencapai sebesar hampir 60.000 orang, dengan occupancy rate tertinggi pada bulan Desember 2020 sebesar 23,56%. ”Dalam lima bulan terakhir, kami telah melihat pertumbuhan positif kunjungan wisatawan di The Nusa Dua dengan rata-rata occupancy rate sebesar 10,52%. Untuk tahun 2021, kami menargetkan rata-rata occupancy rate di The Nusa Dua dapat mencapai sebesar 22,20%, seiring dengan meningkatnya terus kegiatan kepariwisataan di dalam kawasan,” papar Ardita. Kegiatan kepariwisataan di The Nusa Dua sendiri terus bergerak seiring dibukanya kembali pariwisata Bali pada akhir bulan Juli 2020 silam. Sampai akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 18 hotel dan villa sudah beroperasi dari sebanyak 20 hotel dan villa yang ada di kawasan, dengan jumlah kamar tersedia sebanyak lebih dari 4.700 kamar dari total 5.175 kamar. Sebelumnya, mulai akhir Maret hingga Agustus 2020 sebanyak 11 hotel dan villa memutuskan untuk menutup sementara kegiatan operasionalnya akibat pandemi COVID-19. ITDC juga terus melakukan upaya optimalisasi kawasan, antara lain dengan membangun stage kecak di Pulau Peninsula dan melakukan penataan lahan di Pulau Nusa Dharma untuk kegiatan yoga dan meditasi. Dengan demikian semakin banyak atraksi dan jenis event dapat dilakukan di dalam kawasan, sehingga dapat mendorong lebih banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung, melakukan aktivitas, sekaligus menginap di kawasan The Nusa Dua. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan berbagai program promosi terintegrasi dengan tetap memperhatikan kualitas wisatawan yang disasar. Selain itu, kawasan maupun 22 tenant di The Nusa Dua telah mengantongi sertifikasi CHSE serta labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf RI yang menyatakan bahwa The Nusa Dua telah menjalankan standar-standar penerapan protokol kesehatan guna mewujudkan kawasan pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. ”Dengan mulai bergeliatnya kegiatan MICE, upaya optimalisasi kawasan The Nusa Dua, kegiatan promosi terintegrasi, serta sertifikasi CHSE bagi kawasan maupun tenant di The Nusa Dua, kami optimistis tren pertumbuhan positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua dapat tetap terjaga selama tahun 2021 ini,” tutup Ardita.
Read MoreThe Nusa Dua, 9 Maret 2021 - Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), siap menyambut wisatawan yang ingin menikmati momen Balinese New Year (Tahun Baru Bali) atau Hari Raya Nyepi akhir minggu ini, dengan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di dalam kawasan, sesuai protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Sejumlah tenant yang berada di kawasan The Nusa Dua telah menyiapkan berbagai penawaran/promo yang menarik untuk wisatawan yang akan menginap. Untuk periode 13 – 15 Maret 2021 tersedia paket promo diantaranya promo Serene Getaway di Inaya Putri Bali dengan harga Rp 2.230.000 net/room/2 nights, program Tranquility in The Kingdom dari Ayodya Resort Bali dengan harga Rp 1.550.000 net/room, program Silent Getaway 3 Days 2 Nights di Grand Whiz Nusa Dua dengan harga mulai dari 800.000/nett, program a Moment of Silence 3 Days 2 Nights dari Mercure Hotels Bali Nusa Dua dengan harga Rp 1.100.000nett/package, serta Silent Day Package dengan harga mulai dari Rp 1.850.000 net/2 nights/2 orang dari Novotel Bali Nusa Dua Hotel & Residence. Sementara bagi wisatawan yang ingin menginap dalam periode berbeda, Courtyard Bali Nusa Dua Resort menawarkan Nyepi Package 2021 seharga Rp 750.000++/room/night minimum menginap 2 malam periode bulan Maret 2021, The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua Bali dengan program Majestic Nyepi Escape seharga Rp 1.200.000nett/room/night untuk periode 12 – 15 Maret 2021, dan Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort dengan program Magnifique Nyepi Stay 4 Pay 2 seharga mulai dari 1.800.000/net dengan waktu pemesanan sampai 10 Maret 2021. Paket promo menginap lainnya adalah Celebrate Balinese New Year di The Westin Resort Nusa Dua yang menawarkan harga kamar mulai dari Rp 1.000.000 net/room/night periode 13-15 Maret 2021 sudah termasuk Cultural Program membuat ogoh-ogoh dan workshop budaya Nyepi yang akan dibawakan oleh artis terkemuka Bali Marmar Herayukti. Melia Bali menawarkan program Magical Moment of Silence seharga Rp 980.000 nett/room/night dengan waktu pemesanan sebelum tanggal 13 Maret 2021 serta tambahan special buffet dinner pada saat Nyepi dengan harga Rp 485.000 net/person. Sedangkan Bali National Golf Club menawarkan Villa Nyepi Package 3 Days 2 Nights dengan harga Rp 10.000.000 untuk 2-Bedrooms Villa serta Rp 12.500.000 untuk 3-Bedroom Villa yang dapat dilakukan pemesanan mulai tanggal 8 Maret 2021. Paket ini sudah termasuk complimentary bermain Golf kecuali saat Hari Raya Nyepi.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar tamu yang menginap pada periode libur Nyepi merupakan wisatawan domestik yang berasal dari beberapa kota di tanah air. Tahun ini pun The Nusa Dua masih menargetkan kunjungan wisatawan domestik untuk menikmati momen dan libur Nyepi, karena wisatawan domestik umumnya tertarik dengan promo-promo dan menyukai aktivitas bersama dengan keluarga maupun teman – teman untuk menghabiskan hari libur. Bagi wisatawan yang ingin mencari lokasi untuk menikmati libur Tahun Baru Bali/Nyepi yang aman dan nyaman serta menerapkan protokol kesehatan, The Nusa Dua merupakan pilihan yang tepat.”.
Read MoreMANADO, 7 MARET 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika Lombok – NTB, bersama PT Minahasa Permai Resort Development (PT MPRD) siap memulai pengembangan KEK Likupang sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Kesiapan itu ditandai dengan penandatanganan Kerangka Kerjasama atau Term Sheet Pembentukan Badan Usaha untuk Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang di sela event Tourism & Economy Creative Investment Forum in North Sulawesi, yang berlangsung di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (6/3/2021),Disaksikan oleh Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, penandatanganan Kerangka Kerjasama dilakukan oleh Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo dan Project Head PT MPRD Ratna Paquita Widjaja. Acara penandatanganan juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Ketua DPRD Provinsi Sulut Fransiskus Silangen, anggota Komisi X DPR RI Andriana Dondokambey, Deputi bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Sungkari, Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulut Arbonas Hutabarat, Wakil Ketua Umum KADIN bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Daerah Anindya Bakrie, serta jajaran pejabat Kemenparekraf.Melalui Kerjasama ini, ITDC dan PT MPRD sepakat secara bersama-sama merencanakan pendirian atau pembentukan perusahaan patungan yang akan menjadi Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Likupang. BUPP KEK Likupang ini akan menjalankan tugas antara lain pengembangan dan pengelolaan KEK termasuk penyediaan infrastruktur dasar kawasan. Jangka waktu berlakunya Termsheet ini adalah 2 (dua) tahun sejak tanggal penandatanganan dilakukan.Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, “Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara kepada ITDC untuk memulai pengembangan KEK Likupang. Term Sheet yang ditandatangani hari ini (Sabtu, 6 Maret 2021) merupakan langkah awal dari kerjasama kami Bersama PT MPRD untuk bersama-sama menyiapkan BUPP yang akan mengembangkan dan mengelola KEK Likupang. Dengan pengalaman kami mengelola The Nusa Dua selama 47 tahun dan The Mandalika, kami optimistis dapat membantu pengembangan KEK Likupang menjadi destinasi pariwisata unggulan baru berkelas internasional di Indonesia.”.Sebagai tahap awal pengembangan KEK Likupang, telah dijadwalkan pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang kawasan, atraksi, MICE dan hotel dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2022. Untuk tahap awal pengembangan ini membutuhkan investasi sebesar Rp2,22 triliun dimana salah satu sumber pendanaannya berasal dari pengajuan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tahun 2021 senilai Rp1,023 Triliun.Arie menambahkan, kerjasama ini juga menambah portofolio pengembangan bisnis destinasi pariwisata yang dikelola oleh ITDC, sekaligus menunjukkan keseriusan ITDC dalam menggarap lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Lini bisnis DMO ini bertujuan mengembangkan pariwisata nasional dan mendukung strategi Pemerintah menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber utama devisa negara. Sebelumnya, melalui lini bisnis DMO, ITDC telah bekerjasama dengan PT Intelegensia Graha Tama dan Pemkab Malang untuk mengembangkan KEK Pariwisata Singhasari, PT ASDP Indonesia Ferry untuk pengembangan kawasan pariwisata terpadu di Bakauheni, Lampung, dan Pemkab Sumedang untuk pengembangan wisata Waduk Jatigede. Selain itu, ITDC juga mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun kawasan Tanamori di Labuan Bajo, NTT, yang merupakan salah satu dari 5 DPSP. Kawasan Tanamori adalah calon lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit tahun 2023, dan saat ini tengah berproses menjadi KEK Tanamori. KEK Likupang sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas, dikembangkan di lahan seluas total 197,4 Ha di Desa Pulisan, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. KEK Likupang yang memiliki keunggulan alam berupa laut, pantai dan bukit yang indah, didukung warisan budaya yang terjaga serta berada di garis wallace dapat dikembangkan dengan konsep resort kelas premium dan kelas menengah (mid range resort), budaya (cultural), dan pengembangan WaIIace Conservation. KEK Likupang juga memiliki tingkat aksesibiltas yang tinggi. Berjarak 60 Km dari Kota Manado dan dapat ditempuh selama 1,5 jam dari Bandara Sam Ratulangi yang melayani direct dan chartered flight, membuat KEK Likupang sangat mudah dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun asing.Sebagai wujud dukungan dalam pengembangan KEK Likupang, sejumlah infrastruktur penunjang pengembangan KEK Likupang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Pembangunan infrastruktur penunjang tersebut antara lain pembangunan jalan dari bandara menuju KEK Pariwisata Likupang sepanjang 31,5 km, pembangunan jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km, perluasan terminal Bandara Sam Ratulangi dari semula 26.482 meter persegi menjadi 57.296 meter persegi, serta perpanjangan landas pacu Bandara Sam Ratulangi dari 2.650 meter persegi menjadi 2800 meter persegi. Selain itu, juga akan dilakukan proyek rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang dan Penyeberangan Lembeh, serta pembangunan dermaga apung pelabuhan laut Likupang untuk kapal wisata. Kementerian PUPR telah merealisasikan Paket Pembangunan Jalan Akses menuju Kawasan KEK Likupang tahun anggaran 2019-2020 dengan total anggaran mencapai Rp163,7 miliar. Sementara tahun 2021, Kementerian PUPR telah mengusulkan anggaran pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang kawasan senilai Rp999,92 Miliar.“Dengan potensi alam dan budaya yang besar serta dukungan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang kuat, kami optimistis KEK Likupang mampu menjadi kawasan wisata unggulan baru di Indonesia. Dan, seperti pesan dalam sambutan yang disampaikan oleh Bapak Menparekraf, kami mengajak para investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi dan bersama-sama mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Likupang. Sehingga KEK Likupang dapat segera memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian masyarakat Sulut dan Indonesia. Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar tujuan besar kita bersama ini dapat segera terwujud,” tutup Arie.
Read MoreThe Nusa Dua, 05 Maret 2021 — Pada hari ini, Jumat (5/03/2021), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN pengembang dan pengelola The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB bersama Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero), Tbk (JO HUTAMA-ADHI) menandatangani Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area Timur The Mandalika. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer selaku pemberi kerja dan Authorized Representative/perwakilan resmi JO HUTAMA – ADHI Ir. Ari Asmoko, disaksikan oleh Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) Novias Nurendra, serta Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero), Tbk. A. Suko Widigdo, bertempat di The Maj Nusa Dua, kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali.Kontrak Paket ini merupakan bagian dari Kontrak Paket MUTIP yang terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai mencapai Rp1,7 triliun. Program MUTIP dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.Kontrak Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur, serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya serta memiliki durasi pekerjaan sampai 730 hari kalender. Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi ITDC dan JO HUTAMA-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami berkomitmen menjalankan amanat Bapak Presiden agar mengembangkan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di Indonesia yang disampaikan saat peresmian KEK Mandalika pada 2017. Penandatanganan Kontrak Paket II ini merupakan salah satu upaya kami dalam mewujudkan percepatan pengembangan The Mandalika. Selain itu, kami yakin, sebagai kontraktor dengan pengalaman mengerjakan proyek-proyek nasional dan internasional JO HUTAMA-ADHI akan mampu menyelesaikan pembangunan infrastruktur di The Mandalika ini tepat waktu dengan kualitas internasional.”,Kontrak Paket II ini, imbuh Abdulbar, nantinya akan semakin melengkapi infrastruktur dasar yang telah dibangun serta meningkatkan daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor sehingga akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika.Dari sisi investasi, hingga saat ini, setidaknya sudah hampir 200 Ha sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti Hotel Bintang 4 dan 5, area komersial, hingga SPBU. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB. Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar RP11,4 triliun.“Dengan didukung potensi alam serta event IndonesianGP yang akan berlangsung, kami optimistis The Mandalika dapat menjadi salah satu lokomotif kebangkitan industri pariwisata tanah air paska pandemi COVID-19, serta mampu menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian NTB dan Indonesia. Oleh karena itu, kami berkomitmen terus melanjutkan pengembangan infrastruktur The Mandalika, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club guna menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga dalam pengembangan The Mandalika ini,” ujar Abdulbar.Seperti diketahui, pengembangan kawasan The Mandalika yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas ini, mendapat dukungan yang kuat dari Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika. Beberapa proyek Kementerian PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter, memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp814 miliar, pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar, proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit. Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah dan membangun rumah susun (Rusun) dengan 80 kamar dan rumah khusus (Rusus) sebanyak 48 unit. Nantinya, Rusun dan Rusus ini akan diperuntukkan bagi pekerja pariwisata di sekitar kawasan The Mandalika.Sementara itu, ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar. Sementara proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Himpunan Bank Negara (HIMBARA).
Read MoreThe Mandalika, 4 Maret 2021 – Salah satu UMKM mitra binaan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola dan pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, yaitu Kelompok Wanita Tani Kaki Rinjani, terpilih sebagai UMKM yang berhak menampilkan produknya sebagai produk unggulan NTB dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Eksostisme Lombok yang berlangsung hari ini di Kuta Beach Park The Mandalika, Lombok, NTB. Mitra binaan ITDC tersebut menjadi satu dari hanya 50 UMKM yang lulus kurasi yang dilakukan oleh tim independen dari Dekranasda NTB dan Balai POM Mataram untuk ditampilkan di KKI, dengan kriteria penilaian antara lain memiliki potensi ekspor, berkualitas premium dan mampu melakukan digitalisasi produk. Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC, Kelompok Wanita Tani Kaki Rinjani yang berasal dari Dusun Persil, Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah ini telah menjadi mitra binaan perusahaan sejak tahun 2019. Sebagai mitra binaan, kelompok ini telah menerima bantuan permodalan dan berbagai pelatihan dari ITDC, termasuk pelatihan pemasaran online, untuk peningkatan kapasitas usaha dan perluasan pasar. Kopi bubuk robusta yang dihasilkan kelompok ini dinamai Kopi Telapen yang merupakan singkatan dari bahasa daerah “Telangan Peneng” yang artinya Penghilang Sakit Kepala. Kopi ini sudah dipasarkan di luar NTB maupun luar negeri, yakni ke Kota Yogyakarta, Jakarta, Malang, ke Pulau Kalimantan dan Bali, hingga Malaysia. Kopi ini juga sudah tersedia di beberapa platform e-commerce seperti Shopee dan Bukalapak dan sudah dapat diakses secara online di http://telapenlombok.gomodo.id/.Vice President Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Kami turut bangga bahwa mitra binaan kami bisa lulus kurasi sebagai salah satu produk unggulan NTB yang ditampilkan pada kegiatan KKI hari ini. Keberhasilan mitra binaan ini menjadi bukti komitmen dan dukungan kami dalam mendorong eksistensi dan kemajuan UMKM lokal di NTB untuk menghasilkan produk-produk bermutu dan unggul di pasar lokal, domestik, bahkan internasional, termasuk upaya pemasarannya, khususnya secara digital. Kami memandang pemasaran online merupakan langkah penting dan efektif dalam menghidupkan kembali roda perekonomian bagi para UMKM lokal di masa pandemi ini.”.KKI 2021 Eksotisme Lombok merupakan rangkaian acara KKI 2021 yang mewadahi produk buatan UMKM lokal untuk dapat dipromosikan serta mengajak masyarakat umum untuk membeli, memakai, dan atau mengkonsumsi produk hasil UMKM tersebut. KKI 2021 berlangsung di 12 tempat yang berbeda sepanjang tahun. KKI 2021 Eksotisme Lombok di NTB mengambil tema Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.“Kami berharap, melalui program KKI 2021 di NTB ini masyarakat semakin mencintai produk lokal dan bangga menggunakan serta mengkonsumsi produk buatan UMKM lokal, karena produk-produk ini memiliki kualitas yang tidak kalah dengan buatan luar negeri. Terlebih lagi, bahwa produk UMKM lokal terbukti dapat diterima oleh pasar luar negeri. Kami optimis digitalisasi produk dan dukungan sistem pembayaran online akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM. Dengan demikian kita dapat bersama-sama mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat,” tutup Miranti.
Read MoreThe Nusa Dua, 4 Maret 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali, dan The Mandalika, NTB, bersama dengan Kejaksaan Tinggi Bali hari ini melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MOU) di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara untuk kawasan pariwisata The Nusa Dua. Penandatanganan dilakukan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Hutama Wisnu, SH., MH. disaksikan jajaran manajemen ITDC dan Kejaksaan Tinggi Bali, bertempat di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali.Penandatanganan ini menandai perpanjangan kerjasama di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara khususnya di wilayah Bali antara ITDC, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan Kejaksaan Tinggi Bali, dalam kedudukannya sebagai Jaksa Pengacara Negara, untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan di kawasan The Nusa Dua. Kerjasama yang telah terjalin sejak 2005 ini diselenggarakan untuk menangani bersama penyelesaian masalah hukum di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang dihadapi oleh ITDC di kawasan pariwisata The Nusa Dua, baik di dalam maupun di luar Pengadilan, meliputi kegiatan Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, Pelayanan Hukum, Penegakan Hukum, dan Tindakan Hukum Lain yang sesuai dengan Undang-Undang. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menyampaikan, “Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen untuk mematuhi hukum yang berlaku dan menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis Perusahaan. Perpanjangan kerjasama ini kami lakukan untuk memastikan adanya dukungan dari Kejati Bali dalam wujud pendampingan dan masukan atau pertimbangan hukum atas tindakan korporasi yang kami jalankan sehingga dapat meminimalisir risiko hukum yang mungkin timbul di masa yang datang. Dengan demikian, kami dapat menjalankan bisnis sesuai prinsip-prinsip berusaha yang baik dan dalam koridor hukum yang berlaku.”.Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Bali Hutama Wisnu menambahkan, “Kerjasama ini merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya yang telah berjalan sangat baik. Kami harapkan perjanjian ini dapat memberi manfaat dalam mendukung kegiatan usaha ITDC, khususnya terkait pengembangan pariwisata, untuk menyelamatkan, memulihkan kekayaan negara dan menegakkan kewibawaan Pemerintah dan Negara.”
Read More