Nusa Dua, 15 September 2021 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang destinasi pariwisata di Indonesia, memastikan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi baik di lingkungan kerja maupun kawasan pariwisata yang dikelolanya, guna mendukung upaya Pemerintah dalam mengendalikan penularan COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan berbasis platform digital di ruang-ruang publik.Saat ini, kawasan pariwisata milik ITDC yang telah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi adalah The Nusa Dua, Bali. Sebanyak 16 hotel, 7 fasilitas, Pulau Peninsula dan Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua telah memiliki Quick Response (QR) Code aplikasi PeduliLindungi yang wajib dipindai oleh setiap pengunjung. Para tenant di The Nusa Dua yang telah memiliki QR Code adalah Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Nusa Dua Beach Hotel & Spa, The Westin Resort Nusa Dua Bali, The Laguna Luxury Collection Resort & Spa, Melia Bali, Grand Hyatt Bali, Merusaka Nusa Dua, The St. Regis Bali Resort, Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Marriott Bali Nusa Dua Gardens, Novotel Hotel & Residences Bali Nusa Dua, Mercure Bali Nusa Dua, Bali Nusa Dua Hotel, Amarterra Villas Bali Nusa Dua, Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa, Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali Collection, Manarai Beach House, The Bay Bali, Kenja Restaurant, BIMC Siloam Hospital Nusa Dua, dan Bali National Golf Resort.Masing-masing tenant tersebut menyediakan dua QR Code yang terdiri dari QR Code untuk check-in dan QR Code untuk check-out. Pengunjung yang telah melakukan scan QR Code check-in secara otomatis akan terdaftar sebagai “penduduk” sementara di lokasi yang dikunjungi, sampai saat meninggalkan lokasi dan melakukan scan QR Code check-out. Dengan sistem check-in dan check-out di aplikasi PeduliLindungi ini, data pengunjung akan tersimpan lengkap di dalam dashboard berbasis web yang dimiliki masing-masing tenant, untuk kemudahan tracking. Jika nantinya ada indikasi kasus COVID-19, maka pengunjung lain yang berada dalam lokasi yang sama secara otomatis akan terhitung sebagai Orang Dalam Pantauan (ODP) atau bagian dari tracing, sehingga dapat memperoleh penanganan selanjutnya dalam waktu cepat.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Sebagai wujud dukungan atas upaya Pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 di ruang publik, The Nusa Dua telah memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi untuk melengkapi penerapan protokol kesehatan yang telah diterapkan di dalam kawasan. Melalui screening yang dilakukan menggunakan aplikasi ini, kehadiran pekerja wisata maupun pengunjung di kawasan The Nusa Dua bisa termonitor dan teranalisis dengan baik sehingga ketika ada potensi (penularan dan kerumunan) bisa dicegah sedini mungkin. Kawasan The Nusa Dua sendiri telah memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi sejak Juli lalu dan kami akan memastikan pemanfaatan aplikasi Pedulilindungi dapat diterapkan secara konsisten.”.Selain memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi, ITDC juga telah menjalankan sejumlah upaya mitigasi guna mewujudkan The Nusa Dua sebagai green zone atau kawasan bebas COVID-19 seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah. Upaya tersebut antara lain, penerapan tata kelola berbasis protokol kesehatan yang tersertifikasi sesuai protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) untuk kawasan dan tenant serta telah menyelesaikan program vaksinasi bagi seluruh pekerja di dalam kawasan berikut masyarakat desa penyangga. Terakhir, ITDC telah berkolaborasi dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di Kawasan The Nusa Dua yang dimulai pada 30 Agustus lalu dengan durasi selama 2 bulan. Survei ini akan membantu untuk memonitor penyebaran kasus COVID-19 dalam Kawasan serta mendapat rekomendasi yang berguna bagi penguatan upaya mitigasi penyebaran COVID-19 di Kawasan The Nusa Dua.“Seluruh upaya tersebut merupakan langkah adaptasi kami sebagai pelaku industri pariwisata dalam menyikapi kondisi bisnis di tengah Pandemi. Kami berharap melalui pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi dan segala upaya mitigasi yang telah kami lakukan ini akan mampu mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata bebas COVID-19 yang aman dan nyaman bagi pengunjung sehingga dapat mendukung pemulihan pariwisata Bali,” tutup Ardita.
Read MoreThe Mandalika, 13 September 2021 – Persiapan menyambut event World Superbike (WSBK) yang tengah dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terus mendapat dukungan dari Pemerintah melalui Kementerian. Salah satunya adalah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berkomitmen untuk memberikan support hal-hal yang ada pada ranah Kemenhub.Guna mendukung kelancaran penyelenggaraan event WSBK pada November mendatang, pada hari Sabtu, (11/9) lalu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi telah melakukan peninjauan lapangan ke The Mandalika yang dikelola ITDC. Dirjen Hubdat Kementerian Perhubungan datang dengan didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh. Faozal dan diterima oleh Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo dan Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat.Peninjauan lapangan ini terkait dengan rencana penerapan skenario manajemen dan rekayasa lalu lintas dalam mendukung penyelenggaraan WSBK di The Mandalika yang masuk dalam kewenangan Kemenhub sebagai pemegang otoritas manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Rapat Koordinasi Jelang WSBK yang dilakukan pada Jumat, 10 September 2021 di Kantor Gubernur NTB.Skema manajamen rekayasa lalu lintas pada saat event WSBK berlangsung perlu dibuat dengan sebaik mungkin, mengingat tidak kurang dari 50.000 pengunjung akan menuju KEK Mandalika. Manajemen rekayasa lalu lintas juga diharapkan dapat menopang pengunjung yang datang tidak hanya dalam pulau Lombok, melainkan dari luar pulau yang bisa melewati lima pintu gerbang yakni Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Gili Mas, Pelabuhan Kayangan dan Bandara Internasional Lombok.Selain manajemen rekayasa, Kemenhub juga akan menyediakan armada Bus Damri sebanyak 46 unit dan pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sepanjang jalan Bypass BIL menuju KEK Mandalika guna mendukung mobilitas para penonton dan kelancaran akses saat penyelenggaraan WSBK. Armada bus dan PJU tersebut dipastikan sudah tersedia sebelum penyelenggaraan event pada bulan November 2021.Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, “Dalam peninjauan tersebut, Dirjen Hubdat Kemenhub bersama ITDC telah mengeksplor beberapa potensi dukungan lain untuk The Mandalika, seperti perbaikan sistem petunjuk jalan (signage) menuju JKK, penguatan konektivitas Surabaya dan Bali ke Mandalika, serta pengaturan zona parkir. Bapak Dirjen Hubdat Kemenhub juga menyatakan siap mendukung The Mandalika dengan hal-hal yang ada pada ranah Kemenhub, seperti kerjasama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) NTB untuk shuttle service dengan subsidi oleh pemerintah selama event berlangsung.”“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap The Mandalika yang turut andil dalam persiapan penyelenggaraan event WSBK. Hal ini semakin mendorong semangat kami untuk terus fokus membangun infrastruktur dan fasilitas dasar kawasan guna mewujudkan mimpi kita bersama untuk perhelatan balap motor internasional WSBK pada 12-14 November 2021 di The Mandalika,” tutup Arie.
Read MoreThe Mandalika, 12 September 2021 - Pada hari Sabtu (11/09), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Kunjungan ini merupakan wujud dukungan Kementerian Investasi terhadap pengembangan KEK Mandalika dan penyelenggaraan event World Super Bike (WSBK) pada November mendatang.Kunjungan Menteri Investasi/Kepala BKMPM ini juga sebagai tindaklanjut pertemuan dengan Gubernur NTB terkait potensi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika berikut progres pengembangan kawasan termasuk Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau Mandalika International Street Circuit. Dalam kunjungan tersebut Menteri Investasi/Kepala BKPM didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah berdiskusi dengan Direktur Operasi & Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo dan Direktur Teknik & SDM ITDC Taufik Hidayat terkait progres pengembangan kawasan dan dukungan yang diperlukan dari Kementerian Investasi. Menteri Investasi juga berkesempatan mengunjungi Kuta Beach Park dan menjajal Mandalika International Street Circuit. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi bahwa pemberlakukan insentif di KEK Mandalika telah terimplementasi baik, tenant telah bisa menikmati insentif fiskal berupa PPN tidak dipungut. Hal ini tentunya merupakan sweetener bagi investor yang menanamkan modalnya di KEK Mandalika. Kita akan support dengan menjual potensi KEK Mandalika kepada investor”.Bahlil menambahkan, “Saya juga telah melihat progress dan menjajal Street Circuit ini. Sirkuit ini memiliki keindahan dan keunikan dibanding sirkuit lain. Apabila penyelenggaraan MotoGP sudah berlangsung sekali saja di tempat ini, saya yakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika. Yang terpenting kita menjaga protokol kesehatan dan kestabilan wilayah ini. Kita pastikan pembangunan ini akan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat yang kita cintai. Ke depan NTB akan menjadi satu kawasan wisata dunia yang tidak hanya terkait otomotif tetapi juga dapat mendukung potensi olahraga lainnya, serta mampu menarik wisatawan yang datang”.Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menyampaikan, “Terima kasih kami sampaikan atas perhatian dan dukungan luar biasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah kepada kami dalam menyambut event WSBK pada bulan November mendatang. Dengan dukungan yang kuat dari semua, kami optimistis event WSBK dapat terselenggara dengan lancar dan membawa manfaat positif yang besar bagi NTB. “Di samping menyiapkan event WSBK, kami akan terus fokus membangun infrastruktur dan fasilitas dasar kawasan guna meningkatkan nilai jual destinasi wisata yang kami kelola ini. Dengan harapan agar dapat menarik minat investor sebanyak mungkin untuk menanamkan modal di The Mandalika. Bagi investor, mari bersama kami membangun The Mandalika dan turut mewujudkan Indonesia Tumbuh Indonesia Maju,” imbuh Arie.Sementara Direktur Teknik & SDM ITDC Taufik Hidayat menjelaskan, “Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini, total komitmen investasi yang telah kami terima sebesar Rp17 Triliun, terdiri dari Master Land Utilization & Development Agreement (LUDA) VINCI Construction Grands Projets (VCGP) USD 1 milyar (setara Rp14 triliun) yang akan dilakukan bertahap selama 15 tahun dan LUDA dengan tujuh strategic investor yang berkomitmen bangun hotel senilai total Rp3 triliun. Komitmen pembangunan hotel sendiri sudah mencapai tidak kurang dari 1.700 kamar.”
Read MoreThe Mandalika, 9 September 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB, fokus menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika, guna menyambut event balap motor internasional World Superbike (WSBK) yang akan digelar 12-14 November 2021 mendatang. Fasilitas pendukung tersebut antara lain tunnel (terowongan), Race Control, Pit Building, Medical Center dan Helipad.Tunnel JKK terdiri dari tunnel 1 sepanjang 65,57 m yang terletak di utara JKK dan tunnel 2 sepanjang 117,77 m yang terletak di selatan JKK. Kedua tunnel dibangun sebagai akses pendukung yang menghubungkan jalan provinsi di sisi utara dengan lot-lot di dalam JKK dan area kawasan di bagian selatan JKK. Saat ini pembangunan tunnel telah mencapai 100% untuk struktur dan plumbing, serta 99% untuk finishing. Tunnel telah dilengkapi dengan fasilitas penerangan (lampu) yang menyala selama 24 jam dan sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro menjelaskan, “Kami memastikan Tunnel JKK yang kami bangun memiliki kelengkapan pendukung yang lengkap sehingga aman dan nyaman untuk dilewati oleh masyarakat maupun wisatawan. Untuk mengantisipasi limpahan air di musim hujan dan genangan air, masing-masing tunnel telah dilengkapi dengan sistem drainase dan didukung oleh pompa air otomatis (submersible) yang berkapasitas 0,117 m3/detik atau 7,07 m3/menit untuk tunnel 1 dan 0,073 m3/detik atau 4,38 m3/menit untuk tunnel 2 sehingga kami optimistis tunnel ini akan dapat dilewati walaupun dalam kondisi hujan. Saat ini kami tengah mempercepat penyelesaian pembangunan tunnel tersebut dan kami targetkan rampung 100% pada September ini.”.Adapun pembangunan fasilitas pendukung lainnya juga terus menunjukkan progres yang lancar. Fasilitas pendukung seperti Medical Center dan Helipad telah mencapai progres 100% atau telah rampung dibangun. Sementara pembangunan Race Control Building mencapai progress 92,25% dan Pit Building sudah 100% menyelesaikan pondasi. Kedua bangunan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2021. “Kami sangat bersemangat menyambut pagelaran WSBK di The Mandalika pada November mendatang. Untuk itu, kami terus fokus untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung JKK guna kelancaran persiapan event berikut mobilitas masyarakat maupun semua pihak terkait,” ujar Bram.Sebagaimana diketahui, selain menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung JKK, ITDC juga tengah mengerjakan proyek akses jalan pendukung mobilitas masyarakat di sekitar area JKK. Salah satunya adalah jalan akses sementara menuju Pantai Seger dan Pantai Serenting masing-masing sepanjang 748 m dan 244 m. Saat ini kedua akses jalan tersebut sudah dilengkapi rambu jalan dan bisa diakses oleh masyarakat.
Read MoreTHE MANDALIKA, 07 SEPTEMBER 2021 – Sebagai wujud kepedulian, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, memberikan bantuan suplai air bersih bagi masyarakat yang berada di sekitar area Jalan Kawasan Khusus (JKK), The Mandalika dan tengah menghadapi kesulitan air bersih. Hingga akhir Agustus 2021, tim Operasional The Mandalika telah menyalurkan bantuan suplai air bersih sebesar 2.063.300 liter atau 2.063,3 m3 air kepada total 128 KK dan 1 musala yang tersebar di empat titik yakni Dusun Ebunut, Dusun Ujung Lauk, Dusun Ujung Daya, dan tempat relokasi sementara HPL 94 di Desa Kuta yang termasuk sebagai Desa Penyangga Kawasan The Mandalika. Bantuan air bersih ini diberikan setiap hari sejak Oktober 2020 dengan total jumlah air yang akan terus bertambah seiring dengan penyaluran hariannya kepada masyarakat.Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro menyampaikan, “Bantuan suplai air bersih ini kami lakukan berdasarkan masukan dan hasil koordinasi kami dengan perangkat dusun, yakni kepala masing-masing dusun, mengenai kebutuhan air, jumlah KK, dan titik sumur-sumur tersebut. Bantuan suplai air bersih dilakukan dengan rata-rata mengirimkan satu hingga tiga rit atau sama dengan 4.500 hingga 13.500 liter air per hari kepada masyarakat di empat wilayah tersebut secara bertahap. Kami berharap bantuan ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih harian mereka.”.Kepala Dusun Ebunut Rahmat Panye mengungkapkan bahwa bantuan ITDC ini sangat meringankan beban masyarakat yang ada di Desa Kuta. “Kami bersyukur pihak ITDC langsung bergerak cepat melakukan pendataan dan koordinasi di lapangan sejak masalah air bersih melanda wilayah kami hampir satu tahun yang lalu. Apa yang ITDC lakukan terkait kebutuhan air bersih ini tentunya sangat membantu kami, mengingat masyarakat di wilayah kami ini rata-rata berprofesi sebagai petani dan peternak yang sangat bergantung kepada sumber air dari sumur. Contohnya saja para peternak kami membutuhkan air bersih untuk memberikan minum sapi (hewan ternak)nya,” jelas Panye.Bantuan suplai air bersih ini juga menjadi wujud dari tanggung jawab sosial dan lingkungan ITDC terhadap masyarakat yang berada di wilayah pembangunan. “Sebagai BUMN yang merupakan agen pembangunan perpanjangan tangan pemerintah, ITDC tetap mengedepankan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam mengerjakan proyek strategis nasional. Salah satunya adalah Amanah melalui tanggung jawab dan komitmen untuk hadir dan membantu masyarakat yang terdampak oleh pembangunan di The Mandalika, dalam kasus ini khususnya JKK,” tutup Bram.
Read MoreThe Nusa Dua, 6 September 2021 – Guna meningkatkan kesiapan mitigasi kebencanaan di kawasan pariwisata yang dikelolanya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC),BUMN pengembang destinasi pariwisata di Indonesia, bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mengaktifkan Warning Receiver System (WRS) di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali. WRS, yang merupakan sebuah alat komunikasi penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami ini ditempatkan di Command Centre The Nusa Dua yang berlokasi di dalam kawasan dan beroperasi secara otomatis selama 24 jam, 7 hari per minggu.WRS yang dipasang dan diaktifkan di The Nusa Dua merupakan generasi terbaru WRS dengan nama WRS New Generation(WRS NewGen) yang mampu melakukan penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami lebih cepat karena bersifat “real time” otomatis dari BMKG. Dengan WRS NewGen, penyebarluasan informasi akan memakan waktu kurang dari tiga menit setelah gempa bumi berlangsung, sehingga dapat membantu pengelola kawasan, tenant, dan seluruhstakeholder di dalam kawasan memberikan respon yang lebih cepat dalam melakukan evakuasi dan langkah-langkah penanganan bencana lainnya. Aktifasi WRS di The Nusa Dua dimulai sejak 2 September 2021, yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi mengenai fungsi dan operasionalisasi alat oleh tim dari BMKG Regional III Denpasar kepada tim Safety, Security and Fire Brigade (SSFB) ITDC sebagai penanggungjawab harian operasi dan monitoring alat.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Pemasangan WRS NewGen di kawasan The Nusa Dua ini merupakan salah satu bentuk sinergi ITDC bersama BMKG Pusat dalam membangun sistem kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami yang berteknologi canggih dan terbarukan di kawasan pariwisata. Kami yakin pemasangan WRS NewGen ini akan memperkuat upaya mitigasi kesiapsiagaan bencana di kawasan yang kami kelola.”.Pemasangan WRS NewGen di The Nusa Dua melengkapi upaya mitigasi kesiapsiagaan bencana di kawasan yang telah dilakukan oleh ITDC. Sejak 2020 The Nusa Dua telah memiliki Standard Operating Prosedure (SOP) Mitigasi Kesiapsiagaan Bencana yang terintegrasi dengan seluruh tenant dalam kawasan. Selain itu, The Nusa Dua juga telah mengantongi sertifikat kesiapsiagaan bencana dengan klasifikasi Sertifikasi Madya dari BNPB Provinsi Bali yang menyatakan bahwa kawasan The Nusa Dua memiliki kesiagaan yang baik terhadap bencana, meliputi kondisi fisik bangunan, pengetahuan tentang bencana, serta kesiapsiagaan dalam mitigasi dan keamanan. Sementara, untuk melatih kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami, di kawasan The Nusa Dua juga tersedia sirine peringatan tsunami yang dibunyikan setiap bulan pada tanggal 26 pukul 10.00 WITA.Analis Pusat BMKG Regional III Denpasar Indira mengatakan, “Penggunaan WRS NewGen ini diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami sehingga dapat diterima lebih cepat oleh masyarakat yang berada di wilayah rawan gempa bumi dan tsunami. Pemasangan WRS NewGen di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua selain karena merupakan kawasan wisata pinggir pantai yang rawan bencana gempa dan tsunami, ITDC sebagai pengelola kawasan juga terlibat dalam penanganan bencana gempa dan tsunami serta memiliki kerjasama dengan BMKG, terkait dengan berbagi data dan informasi kebencanaan.”.Pemasangan alat penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami WRS di berbagai wilayah rawan gempa dan tsunami di Indonesia merupakan salah satu implementasi dari tugas dan kewajiban BMKG dalam menyediakan informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang tertuang dalam UU No.31 Tahun 2009, Perpres RI No.61 Tahun 2008 serta Perpres No.93 Tahun 2019.“Kami berharap pemasangan WRS NewGen ini dapat menjadi bagian terintegrasi dari SOP mitigasi kesiapsiagaan bencana yang telah kami susun, khususnya dalam memberikan peringatan dini kepada stakeholder di kawasan apabila terjadi bencana gempa atau potensi tsunami. Dengan informasi real time, kami dapat menyebarkan informasi tersebut dengan cepat, utamanya kepada para stakeholder sehingga dapat mengambil langkah-langkah evakuasi dan penanganan bencana lainnya dengan cepat apabila diperlukan. Kami berharap semua langkah mitigasi yang kami siapkan dapat semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi tenant maupun pengunjung The Nusa Dua,” tutup Ardita.
Read MoreFASILITAS KREDIT SINDIKASI INI UNTUK MEMBIAYAI PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN KHUSUS/MANDALIKA INTERNATIONAL STREET CIRCUIT DAN PENYELENGGARAAN EVENT BALAP MOTORJAKARTA, 3 September 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) , BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), fokus mempersiapkan gelaran event balap motor internasional World Superbike November 2021, Pre Season Test MotoGP pada Februari 2022, dan MotoGP pada Maret 2022. Salah satu upaya yang dilakukan ITDC adalah menggandeng BUMN Perbankan yang tergabung dalam HIMBARA, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, untuk terlibat dalam pembiayaan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, termasuk untuk pembangunan Jalan Kawasan Khusus (JKK)/Street Circuit dan pembiayaan penyelenggaraan event balap motor.Kerjasama antara ITDC dan HIMBARA ini terwujud dengan ditandatanganinya Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi untuk KEK Mandalika oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan perwakilan dari masing-masing Bank Pemberi kredit, disaksikan oleh Asisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN Endra Gunawan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta pada hari ini, Jumat, 3 September 2021. Melalui Perjanjian ini, HIMBARA akan memberikan fasilitas kredit sindikasi berupa Kredit Investasi pembangunan JKK/Street Circuit dengan limit sebesar Rp. 400 Miliar, Kredit Modal Kerja untuk persiapan penyelenggaraan WSBK dan MotoGP dengan limit mencapai Rp. 150 Miliar, serta Fasilitas Non Cash Loan/SBLC dengan limit hingga EUR 14,6 juta.Sebagai informasi, Perjanjian yang ditandatangani hari ini merupakan tindaklanjut dari MoU Fasilitas Sindikasi Perbankan yang ditandatangani pada Juli tahun lalu oleh ITDC bersama PT PP dan anggota HIMBARA. Berdasarkan perjanjian tahun lalu, disepakati akan dilakukan pembangunan menggunakan skema Pre-Financed Project dalam rangka pembangunan JKK/Street Circuit di dalam kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas The Mandalika, NTB.Asisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN Endra Gunawan menyampaikan, “Mewakili Wamen BUMN II, saya bersyukur proses panjang selama 1 tahun untuk penyiapan kredit sindikasi ini akhirnya dapat selesai hari ini. Saya akan mengulang kembali apa yang disampaikan oleh Wamen BUMN II saat penandatanganan MoU tahun lalu bahwa pembangunan Mandalika International Street Circuit sangat penting bagi Indonesia. Hal ini merujuk apa yang disampaikan Bapak Presiden, yaitu Mandalika International Street Circuit akan memberikan manfaat aggregat yang besar bagi Indonesia dan NTB. Sesuai hasil perhitungan yang kami terima, MotoGP dapat menambah kunjungan wisatawan hingga 300 ribu orang per tahun. Ini jumlah yang signifikan guna menambah kunjungan wisatawan apalagi di masa pandemi ini.” Endra menambahkan, “Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan mengawal penyelesaian sirkuit baik aspek kualitas agar sesuai standar international, maupun ketepatan waktu penyelesaian. ITDC selain didukung Pemerintah dan BUMN dalam penyelesaian Sirkuit, juga tengah mengejar penyelesaian fasilitas pendukung di luar Sirkuit agar penyelenggaraan event berjalan dengan baik. Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama, sinergi BUMN, dan bantuan HIMBARA untuk ITDC. Ini akan melengkapi dukungan yang telah diberikan pemerintah kepada ITDC melalui PMN tahun 2020. Semoga Sirkuit dapat selesai pada akhir September nanti.”Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Fasilitas Kredit Investasi pembangunan street circuit dengan limit sebesar Rp. 400 Miliar tersebut akan kami manfaatkan sepenuhnya untuk memenuhi pembiayaan pembangunan dimana sebagian telah dibiayai dengan menggunakan dana PMN sebesar Rp 500 miliar yang kami terima pada 2020 lalu. Kerjasama antar BUMN dalam bentuk fasilitas kredit yang kami terima hari ini merupakan suatu bukti komitmen solid dari BUMN serta menunjukkan kepercayaan yang tinggi atas komitmen ITDC dalam mengembangkan kawasan The Mandalika serta keseriusan kami dalam menyelenggarakan event balap motor Internasional di Mandalika International Street Circuit.”“Sebelumnya kami juga merasa sangat bangga karena Mandalika International Street Circuit terpilih sebagai venue Pre Season Test MotoGP pada Februari 2022. Ini merupakan sebuah penghargaan yang besar atas kerja keras kami. Hal ini juga menjadi tambahan semangat bagi kami agar makin fokus menyelesaikan pembangunan street circuit ini dan mempersiapkan event WSBK 12-14 November, Pre Season Test MotoGP pada Februari 2022, dan MotoGP Maret 2022 ,” imbuh Abdulbar.Pembangunan Mandalika International Street Circuit sendiri berjalan dengan lancar sesuai jadwal. Lintasan utama telah selesai dikerjakan pada 14 Agustus lalu, sementara fasilitas pendukung lainnya seperti race control, pondasi pit building dan medical center dilengkapi helipad di dalam kompleks JKK tengah dikerjakan. Secara keseluruhan, pembangunan JKK telah mencapai 96 persen dan ditargetkan rampung akhir September 2021. Selain pembangunan fisik, ITDC juga turut mendorong pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk pelaku usaha dan masyarakat di seputar kawasan The Mandalika guna memenuhi prasyarat penyelenggaraan event berskala besar. Pada Mei 2021, ITDC telah menyelesaikan vaksinasi bagi 1.200 pekerja pariwisata di The Mandalika, terdiri dari tenaga kerja perhotelan, pegawai ITDC, tenaga keamanan, petugas kebersihan, tenaga proyek, Badan SAR Nasional, dan pegawai SPBU The Mandalika. Sementara pada Agustus lalu, ITDC bersinergi dengan TNI-POLRI, Pemprov NTB, Pemkab Lombok Tengah, dan Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Lombok telah melaksanakan vaksinasi bagi 3.000 orang, terdiri dari masyarakat desa penyangga The Mandalika, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Warga Negara Asing (WNA), dan mahasiswa POLTEKPAR Lombok, yang tinggal dan bekerja/berusaha di kawasan The Mandalika dan sekitarnya.Di luar persiapan yang dilakukan oleh ITDC, Pemerintah juga memberikan dukungan melalui Kementerian dan BUMN agar The Mandalika siap untuk menggelar event WSBK dan MotoGP. Dukungan tersebut antara lain, pembangunan akses jalan langsung/bypass sepanjang 17,39 KM dengan Right of Way (ROW) jalan selebar 50 meter dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ke The Mandalika oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penambahan panjang lintasan runway, upgrade kargo dan aksesibilitas, ekspansi apron dan pelebaran taxiway serta kegiatan promosi di Bandara Internasional Lombok yang dilakukan oleh Angkasa Pura I, pengembangan fasilitas kargo dan cruise oleh Pelindo III dan ASDP, penambahan kapasitas listrik di kawasan oleh PLN, serta pembukaan rute baru bus yang melayani sejumlah wilayah di Lombok menuju The Mandalika oleh DAMRI.“Kami meyakini keberadaan Mandalika International Street Circuit dan penyelenggaraan event balap kelas dunia akan mampu membangkitkan pariwisata Indonesia, khususnya NTB, di tengah-tengah pandemi, sekaligus menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui penyerapan produk-produk UMKM lokal sebagai Official Merchandise MotoGP dan WSBK yang bernilai ekonomis tinggi. Kami juga percaya dengan dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah baik Pusat dan Daerah, Kementerian BUMN, PT PP, dan Bank anggota HIMBARA, akan membuat proses pembangunan street circuit kebanggaan kita ini dan persiapan penyelenggaraan WSBK dan MotoGP dapat berjalan lancar,” tutup Abdulbar.
Read MoreThe Mandalika, 2 September 2021 - PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU) anak usaha dari PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC, yang bergerak di bidang utilitas, pada hari Kamis, 2 September 2021 melangsungkan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) Kerjasama Pengelolaan Fasilitas Terintegrasi dengan PT Angkasa Pura Support (APS), anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero) yang bergerak pada bidang penyediaan barang dan/jasa secara umum. BAK ini merupakan bentuk tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara ITDC NU bersama dengan APS pada bulan Februari 2021 lalu.Acara penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama ITDC NU A.A.I. Ratna Dewi dan Direktur Utama APS Desy Sulistyorinibertempat di Balawista, The Mandalika. Kegiatan ini disaksikan oleh Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji dan Direktur Operasi APS I Dewa Gede Mahayana serta para tamu undangan lainnya hadir secara hybrid.Direktur Utama ITDC NU A.A.I. Ratna Dewi menyampaikan, “Kami berharap manfaat sinergi ini nantinya dapat dirasakan melaluinilai tambah bagi perusahaan dan terlebih bagi masyarakat sekitar. Salah satunya yakni melalui rencana kami dalam menyediakan pelatihan tenaga kerja di bidang jasa bagi masyarakat lokal, sehingga nantinya mereka dapat menjadi tenaga kerja bagi pelayanan fasilitas yang akan kami berikan ke Pullman Hotel, ITDC, maupun MGPA.”.Direktur Utama APS Desy Sulistyorini menuturkan, “Sinergi merah putih terlaksana berkat kolaborasi kedua perusahaan dalam melakukan perencanaan strategis atas eksekusi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kemudian, sinergi ini juga diharapkan dapat membantu melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan ekonomi nasional serta turut aktif membantu ekonomi kerakyatan di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat.”.Kerjasama pengelolaan fasilitas terintegrasi yang dimaksud meliputi pengelolaan parkir, layanan fasilitas, mekanikalelektrikal, teknologi informasi, waste management, outsourcing, jasa pengamanan, pelatihan, fleet management, manajemen penyediaan dan pengelolaan utilitas lainnya dengan lokasi kerjasama yang diawali dari Hotel Pullman Mandalika, operasional dan pelaksanaan berbagai event di The Mandalika. Hal ini sesuai dengan misi ITDC NU untuk terus meningkatkan potensi kerjasama dalam pengembangan fasilitas pendukung operasional kawasan yang andal dan berkelanjutan ITDC NU yang dibentuk sebagai perusahaan yang mengelola utilitas di kawasan pariwisata terpadu dalam hal ini KEKP Mandalika serta kawasan pariwisata eksklusif lainnya, akan menjamin komitmen dalam memberikan pelayanan utilitas yang sesuai dengan standar kawasan pariwisata.
Read MoreThe Mandalika, 31 Agustus 2021 - Guna memperlancar pembangunan JKK, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB berkomitmen melakukan pendekatan humanis untuk meyelesaikan permasalahan warga yang masih bermukim di lahan yang masuk dalam Hak Pengelolaan Lahan (HPL) ITDC, utamanya yang berada di sekitar Jalan Kawasan Khusus (JKK)/Mandalika International Street Circuit. Melalui pendekatan intensif, saat ini delapan Kepala Keluarga (KK) yang masih menempati lahan HPL ITDC berkenan untuk melakukan pengosongan lahan dan relokasi secara mandiri. Kedelapan KK tersebut sebelumnya menempati dua bidang tanah HPL ITDC seluas 2.890 m2 dan 3.250 m2 yang berada di wilayah Dusun Ujung Lauk, Desa Kuta. Kegiatan relokasi mandiri itu sendiri telah dilakukan sejak Sabtu, 28 Agustus 2021 hingga Selasa, 31 Agustus 2021. Sebagai informasi, kedelapan KK ini merupakan bagian dari 48 KK yang masih tinggal di dalam area Jalan JKK dan tersebar di 3 bidang lahan enclave dan 11 bidang lahan HPL ITDC. Guna menyelesaikan permasalahan terkait warga yang masih tinggal di dalam area JKK ini, ITDC telah menempuh sejumlah cara yaitu untuk 3 bidang lahan enclave tengah dalam proses pembebasan lahan dengan pemilik lahan yang masuk dalam Penlok 1 tersebut; sementara untuk warga yang menempati lahan yang masuk HPL ITDC, ITDC telah menyiapkan sejumlah solusi untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi. Solusi tersebut antara lain telah disiapkan 2 tunnel (terowongan) untuk akses keluar-masuk dari/ke dalam area di dalam JKK dan jalan baru di pinggir service road sebagai akses menuju pantai Seger, dalam waktu dekat memberdayakan warga tersebut dengan pelatihan-pelatihan sehingga nantinya warga dapat ikut berperan dalam penyelenggaraan event balap internasional serta memberdayakan mereka untuk bekerja di properti milik ITDC (contoh: Hotel Pullman Mandalika). ITDC juga menyiapkan tempat yang layak untuk memberi kesempatan berusaha di Bazaar Mandalika, dan terakhir, dalam jangka menengah, ITDC akan merelokasi warga tersebut ke lokasi permanen sarana hunian wisata yang tengah disiapkan oleh Kementerian PUPR.Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro menuturkan, “Kami mengapresiasi warga yang dengan sadar mengakui bahwa telah menempati lahan yang masuk HPL ITDC dan bersedia untuk pindah dan membongkar rumahnya secara mandiri. Kami juga bersyukur kegiatan relokasi mandiri ini dapat berjalan lancar dan tanpa ada gangguan. Semua ini tidak terlepas dari pendekatan humanis dan sosial yang kami lakukan secara konsisten serta pengertian dari warga yang menempati lahan ini. Selain itu, relokasi mandiri ini semakin menunjukkan bukti komitmen kami untuk menghindari proses “gusur” atau “pindah paksa” terhadap masyarakat.”“Relokasi secara mandiri oleh warga ini sekaligus merupakan dukungan besar bagi ITDC dalam mempercepat pembangunan JKK guna menyambut event balap motor internasional WSBK dan juga tes pramusim ajang balap MotoGP di tahun 2022 mendatang. Kami percaya dengan pendekatan humanis yang melibatkan pihak-pihak terkait serta solusi yang telah kami siapkan, permasalahan warga yang masih tinggal dan menempati lahan yang masuk dalam HPL ITDC dapat segera selesai,” imbuh Bram.Salah satu warga yang melangsungkan pembongkaran di Dusun Ujung Lauk, Ware mengatakan, “Kami mendukung ITDC untuk pembangunan sirkuit agar cepat selesai. Semoga tidak ada yang menghalangi sehingga secara resmi kami siap untuk pindah karena lahan yang kami duduki ini merupakan lahan atas HPL ITDC. Saya tidak ingin ada beban, semoga Lombok Tengah bisa semakin maju kedepannya.”.Selain dukungan dari warga, persiapan menyambut gelaran event balap motor kelas dunia tersebut juga mendapat dukungan yang kuat dari Kepolisian RI. Pada Sabtu, 28 Agustus 2021 lalu, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto melakukan kunjungan ke The Mandalika.Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto menjelaskan, “Bapak Kapolri akan memberikan back up kekuatan dan peralatan untuk pelaksanaan pengamanan event tersebut. Karena sirkuit sudah 92% namun fasilitas lainnya sudah melengkapi. Kami harap pembangunan ini dapat segera dituntaskan, sehingga Bapak Kapolda NTB dapat segera mempersiapkan konsep pengamanan atau rencana pengamanan kegiatan event WSBK 2021 dengan baik.”.“Persiapan pengamanan terhadap Kawasan The Mandalika yang tergolong sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) juga tidak kalah penting. Karena kawasan Mandalika termasuk dalam salah satu DPSP, pengamanan yang berkelanjutan juga akan kami siapkan. Sehingga kami bisa betul-betul mendukung kegiatan wisata DPSP The Mandalika,” ungkap Arief.“Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak kepada kami. Proyek ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Mohon doanya agar pembangunan JKK dapat selesai tepat waktu dan kita bersama dapat menyaksikan balapan motor di The Mandalika dan membangkitkan kembali pariwisata NTB,” tutup Bram.
Read MoreThe Nusa Dua, 30 Agustus 2021 – Guna wujudkan green zone dan mendukung upaya mitigasi penyebaran COVID-19 di kawasan pariwisata, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melalui SBU The Nusa Dua, bekerja sama dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di kawasan The Nusa Dua. Survei dengan metode swab antigen ini mengambil sampling 80 karyawan dari tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua dan berlangsung mulai hari ini, Senin (30/8/2021) hingga 2 bulan ke depan. Adapun 80 responden ini dipilih dari tenaga kerja yang memiliki resiko kontak erat dengan wisatawan diantaranya frontliner, room service, restaurant, public area dan security yang berasal dari 12 hotel, 2 fasilitas dan tenaga pengamanan di kawasan The Nusa Dua. Nantinya, dalam dua bulan ke depan, ke-80 responden akan mengikuti 4 kali swab antigen.Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk melakukan skrining COVID-19 pada pekerja wisata di Bali pasca vaksinasi COVID-19, menilai tingkat resiko penularan COVID-19 pada pekerja wisata, menilai tingkat pengetahuan dan kepatuhan dalam pencegahan penularan COVID-19 pada pekerja wisata di Bali serta menilai efektivitas vaksinasi dan penerapan 5M terhadap COVID-19 pada pekerja wisata di Bali. Setelah pelaksanaan survei berakhir, OHCC Udayana akan memberikan rekomendasi kepada ITDC dan manajemen hotel berdasarkan hasil survei yang dilakukan.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan,”Sebagai pengelola kawasan The Nusa Dua kami berterima kasih atas terjalinnya kolaborasi antara OHCC Udayana dengan ITDC, serta dipilihnya The Nusa Dua sebagai bagian dari RDT Antigen Survey yang digagas oleh OHCC Udayana. Survei ini akan sangat membantu kami untuk memonitor penyebaran kasus COVID-19 dalam kawasan kami serta mendapat masukan yang berguna untuk mendukung upaya mitigasi penyebaran COVID-19 di Kawasan The Nusa Dua. Pelaksanaan kegiatan ini juga didukung oleh BIMC Siloam Hospital Nusa Dua.”.Ketua OHCC Udayana Dr.dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) menambahkan, “Survei ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami terhadap program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 pada usaha pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu titik rawan penyebaran COVID-19 terutama kasus dengan riwayat perjalanan dalam maupun luar negeri. Pandemi berkepanjangan dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kepatuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan pelaku usaha wisata. Jadi, amatlah perlu untuk dilakukan skrining secara regular bagi pelaku usaha wisata ini utamanya tenaga kerja yang memiliki kontak erat dengan wisatawan.”.Kegiatan RDT Antigen Survey ini akan mendukung sejumlah upaya yang telah dilakukan ITDC untuk memitigasi COVID-19 di kawasan The Nusa Dua, seperti kegiatan vaksinasi, pemanfataan aplikasi PeduliLindungi serta peningkatan tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan.The Nusa Dua telah menyelesaikan program vaksinasi COVID-19 baik bagi seluruh tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua maupun bagi masyarakat desa penyangga. Aplikasi PeduliLindungi juga mulai dimanfaatkan di dalam kawasan dengan menyediakan Quick Response (QR) Code di masing-masing lokasi wisata seperti hotel, restoran dan fasilitas lain yang wajib di-scan oleh setiap pengunjung. Saat ini 15 hotel, 6 fasilitas, Pulau Peninsula serta Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua telah memiliki QR Code aplikasi PeduliLindungi yang dipasang pada pintu masuk masing-masing lokasi.Sementara peningkatan tata kelola kawasan yang dilakukan meliputi penyiapan infrastruktur serta penyusunan dan implementasi Standard Operating Procedure (SOP) sesuai dengan panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). Infrastruktur disiapkan untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan berupa penyediaan tempat cuci tangan, signage protokol kesehatan, marka physical distancing beserta penyiapan pos pengukuran suhu tubuh pada beberapa titik di Kawasan The Nusa Dua. Sedangkan SOP protokol kesehatan disusun terintegrasi antara kawasan dengan hotel dan fasilitas di dalamnya, mulai dari kedatangan hingga saat pengunjung meninggalkan kawasan. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing dalam kawasan, telah diterapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi atraksi wisata maksimal 25 orang dan menerapkan Queue and Interaction Managementdengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. Penerapan crowd management ini juga diperkuat dengan pembatasan sejumlah aktivitas. Saat ini aktivitas di kawasan hanya diijinkan bagi wisatawan yang menginap di dalam kawasan, sementara aktivitas masyarakat umum di area Kawasan The Nusa Dua seperti kegiatan olahraga, bersepeda, jogging, serta aktivitas di pantai untuk saat ini dibatasi.“Upaya mitigasi serta kebijakan atas pengaturan aktivitas pengunjung yang tertuang dalam SOP protokol kesehatan kawasan sangat diperlukan untuk mengamankan kawasan pada masa pandemi COVID-19 ini. Semoga semua upaya yang telah kami lakukan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung kembali ke The Nusa Dua sehingga mampu mendorong pemulihan pariwisata Bali,” tutup Ardita.
Read More