THE NUSA DUA, 26 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua-Bali dan The Mandalika-NTB, hari ini menyelesaikan pembongkaran patung pribadi di area Water Blow, Peninsula Island Kawasan The Nusa Dua. Pembongkaran dilakukan karena keberadaan patung pribadi tersebut melanggar peraturan pengelolaan kawasan The Nusa Dua, yang tidak memperbolehkan pihak luar kawasan seperti pengunjung atau wisatawan menaruh barang apapun di area Water Blow. “Sangat jelas bahwa pemasangan patung pribadi ini telah melanggar otoritas kami sebagai pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua. Area Water Blow memang terbuka untuk umum, tapi bukan merupakan area pribadi dimana pengunjung atau wisatawan dapat menaruh atau memasang barang-barang pribadi dengan tujuan pribadi seperti yang dilakukan oleh pelaku,” tegas Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita.Atas pelanggaran ini, pelaku telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf kepada ITDC dan publik serta menandatangani pernyataan yang dilakukan di Kantor Kepolisian Sektor Kuta Selatan pada Selasa, (26/5). Penyampaian pernyataan, yang dihadiri oleh Kapolsek Kuta Selatan, Kanit Reskrim Polsek Kuta selatan, Babinsa serta perwakilan ITDC tersebut, kemudian telah diikuti dengan pembongkaran dan pelarungan patung oleh pelaku, yang disaksikan pihak ITDC dan Polsek Kuta Selatan di lokasi tempat dipasangnya patung. “Pelaku telah mengakui kesalahannya serta membongkar patung pribadinya. Pelaku juga telah meminta maaf kepada ITDC dan publik karena telah mem-viral-kan aksinya ini di beberapa media sosial untuk kepentingan pribadi, tanpa ijin maupun persetujuan dari pihak pengelola kawasan The Nusa Dua,” tambah Ngurah Ardita.Patung pribadi yang sempat meresahkan pengunjung Water Blow maupun masyarakat sekitar tersebut memiliki tinggi 30 cm dan berdiameter sekitar 15 cm, dibuat dari semen lengkap dengan gaun warna hijau yang mengingatkan mereka yang melihatnya kepada legenda Nyi Roro Kidul. Patung dipasang berdiri menghadap ke arah barat (Nusa Dua) dan membelakangi lautan. Pelaku memasangnya di atas batu karang dengan menggunakan cor semen untuk menahan hempasan ombak. “Manajemen The Nusa Dua sebagai pengelola Kawasan The Nusa Dua sangat menyayangkan terjadinya pelanggaran ini, dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi di waktu mendatang. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mematuhi peraturan pengelolaan kawasan serta menjaga kenyamanan wisatawan dan pengunjung Water Blow,” tutup Ardita.
Read MoreTHE NUSA DUA, 20 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyerahkan 500 paket sembako bagi anggota masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19 di tiga desa penyangga The Nusa Dua, yaitu Desa Adat Bualu, Peminge, dan Kampial di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC dalam mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat desa penyangga. Paket sembako yang masing-masing terdiri dari 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 5 bungkus mie instan dan 250 gram gula pasir tersebut diserahkan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita kepada Ketua Tim SATGAS COVID-19 Kelurahan Benoa I Wayan Ambara Putra, bertempat di Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua yang saat ini berfungsi juga sebagai Posko Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 di Kabupaten Badung. Acara penyerahan bantuan dihadiri juga oleh Lurah Benoa I Made Karang Subawa, S.Pd.VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Melalui bantuan sembako ini, kami berharap dapat turut serta meringankan beban anggota masyarakat yang paling terdampak oleh wabah Covid-19, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Selain itu, menggunakan momentum Hari Kebangkitan Nasional, ITDC juga mengajak masyarakat di desa penyangga untuk tidak patah semangat menghadapi terpuruknya sektor pariwisata sekarang ini, tetap berikhtiar dan berupaya, serta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga dapat mendukung pemutusan penyebaran Covid-19 dan mempercepat pemulihan situasi di lingkungan masing-masing.”. Bantuan sembako ITDC ditujukan antara lain bagi pedagang pantai, terapis, pedagang asongan, nelayan dan rumah tangga tidak mampu (RTM), profesi masyarakat sekitar kawasan The Nusa Dua yang paling terkena oleh dampak pandemi Covid-19 di bidang pariwisata, khususnya karena sangat menurunnya kunjungan ke The Nusa Dua.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada masyarakat desa penyangga yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata The Nusa Dua. Kami berharap bantuan ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh para penerima. Kami juga berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga industri pariwisata dapat bangkit kembali, dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan pun akan ikut bangkit.” Sebelumnya, melalui SBU The Nusa Dua, ITDC telah menyerahkan bantuan wastafel portable bagi masyarakat khususnya yang melakukan aktivitas di area pasar 3 Desa Adat dan masker bagi masyarakat di Kelurahan Benoa, bantuan paket masker dan hand sanitizer bagi jurnalis, serta bantuan peralatan dan bahan disinfektan bagi desa penyangga. Pada bulan Maret, telah dilakukan juga penyemprotan disinfektan di dalam Kawasan The Nusa Dua dan Lingkungan Desa Adat Bualu. Pada hari ini, selain kepada masyarakat desa penyangga The Nusa Dua, pemberian bantuan paket sembako juga disampaikan kepada masyarakat desa penyangga The Mandalika, Lombok, NTB.
Read MoreTHE MANDALIKA, 20 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyalurkan 1.200 paket sembako kepada masyarakat yang paling terdampak pandemi COVID-19 di enam desa penyangga The Mandalika. Enam desa tersebut antara lain Desa Kuta, Sengkol, Sukadana, Rembitan, Mertak, dan Prabu di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC dalam mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat desa penyangga.Paket sembako yang masing-masing terdiri dari 5 kg beras premium, 1 kg gula pasir, 1 kotak teh celup, 1 liter minyak goreng, dan 250 gr garam tersebut diserahkan oleh Dewan Komisaris ITDC Ir. H. Irzani didampingi oleh Operations Head The Mandalika I Made Pariwijaya, bertempat di enam kantor Desa Penyangga The Mandalika, yang diterima secara langsung oleh masing-masing Kepala Desa.Irzani menjelaskan bahwa bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Bantuan sembako ini kami harap dapat membantu masyarakat utamanya pada tingkat pra-sejahtera, yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan primernya disebabkan oleh dampak COVID-19, khususnya dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Disamping itu, bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional, ITDC juga mengajak masyarakat desa penyangga untuk tidak patah semangat menghadapi terpuruknya sektor pariwisata sekarang ini. Mari kita terus berikhtiar dan berupaya dengan sungguh-sungguh, sambil tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga dapat mendukung pemutusan penyebaran Covid-19 dan mempercepat pemulihan situasi di lingkungan masing-masing,” kata Irzani.Operations Head The Mandalika Pari Wijaya menambahkan, BUMN harus tetap dirasakan kehadirannya di tengah-tengah bangsa Indonesia, apalagi dalam masa pandemi COVID-19. “Kegiatan penyaluran sembako ini kami laksanakan secara rutin tiap tahunnya, sebagai bentuk kepedulian BUMN terhadap masyarakat. Jadi BUMN ada bukan hanya untuk mengerjakan proyek strategis, tapi juga untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tuturnya.Sementara itu, Kepala Desa Kuta Mirate menyampaikan bahwa semua penyaluran bantuan ITDC kepada desa penyangga dalam segala bentuk selalu dikoordinasikan dengan perangkat desa agar tersebut tepat sasaran. “ITDC telah berkoordinasi dengan kami dari jauh-jauh hari mengenai kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa penyangga, salah satunya adalah Desa Kuta. Penyaluran bantuan sembako ini kami rasa sangat tepat, karena banyak anggota masyarakat yang sedang membutuhkan,” jelas Mirate.Sebelumnya ITDC juga telah menyalurkan sembako seberat 560 kg, terdiri dari 350 kg tepung terigu dan 210 kg beras dengan menggandeng Korem 162/Wira Bhakti (Korem 162/WB). Bantuan ini diserahkan kepada masyarakat Desa Bagu pada hari Minggu (17/5) oleh Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, setelah serah terima bantuan dilakukan dari ITDC kepada Korem 162/WB pada Sabtu (16/5). Kerjasama dengan Korem 162/WB ini dilakukan agar bantuan dapat disalurkan tepat sasaran.Pada hari ini, selain kepada masyarakat desa penyangga The Mandalika, ITDC juga menyampaikan bantuan paket sembako bagi masyarakat desa penyangga The Nusa Dua Bali.
Read MoreJakarta, 15 Mei 2020 – Guna mewujudkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan KEK Mandalika/The Mandalika, NTB, terus berprogres dalam membangun infrastruktur dasar di dalam kawasan The Mandalika, yang dikembangkan di area seluas 1.175 Ha dengan status lahan clean and clear.Salah satu progres pekerjaan yang terus berjalan adalah pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika.Proyek yang termasuk ke dalam paket pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) ini, berupa pengaspalan 2 jalur jalan, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 km. Saat ini tengah dilakukan pengaspalan pada satu sisi dan akan dilengkapi dengan bangunan pelengkap berupa pembatas jalan dengan kansteen, saluran terbuka (drainase swale) serta area landscape. Proyek dikerjakan dengan mematuhi protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang dikeluarkan Pemerintah dan ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2020. Dalam jangka panjang, jalan akses ini akan dilengkapi penerangan jalan umum (PJU), Pedestrian, dan landscape. Ruas jalan utama pada ruas timur The Mandalika ini nantinya akan terhubung dengan jalan bypass Bandara International Lombok (BIL) menuju Mandalika sepanjang 17 Km yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami berkomitmen terus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dan konektivitas dalam kawasan The Mandalika sehingga dapat meningkatkan investasi sekaligus mendorong kunjungan wisatawan ke The Mandalika sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas pilihan Pemerintah. Peningkatan kualitas jalan akses ini akan mempermudah akses dari jalan provinsi ke arah Pantai Gerupuk yang merupakan daerah wisata surfing yang sangat digemari wisatawan/turis karena memiliki gelombang/ombak yang cukup unik serta Tanjung Aan.”Seperti diketahui, Pantai Gerupuk terletak kurang lebih 7 Km dari Pantai Kuta The Mandalika dan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil. Pantai ini terkenal dengan pasir putih, air laut yang biru serta gelombang yang indah yang tingginya bisa mencapai 3 meter. Hal ini yang menjadikan Pantai Gerupuk sebagai salah satu tempat berselancar terbaik di NTB. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai serta keindahan matahari terbenam dari bukit yang berada di sisi pantai.Di samping terus menyiapkan infrastruktur dasar dalam kawasan, ITDC juga tengah melakukan percepatan pembebasan lahan enclave dengan prioritas lahan yang terletak di dalam wilayah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Saat ini, proses pembebasan lahan telah berjalan dengan baik. Setelah melalui dialog yang konstruktif, banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal. Dari total 13,2 Ha lahan enclave, sebanyak 4,6 ha telah dibebaskan dan telah mulai dilakukan pembayaran. Sementara sisanya tengah dalam proses negoisasi.Guna mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave, selain menawarkan ganti untung, ITDC juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru yaitu ruislag/tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave. ITDC optimistis skema baru yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari masyarakat khususnya pemilik lahan enclave, Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika dan Forkopimda Lombok Tengah atas lancarnya proses pembebasan lahan enclave ini. Dengan adanya dukungan ini, lahan yang masuk dalam lintasan Sirkuit hampir seluruhnya telah memperoleh persetujuan dari pemilik untuk dibebaskan, dan proses negosiasi untuk sisanya berjalan sangat positif,” ujar Abdulbar.Di luar lahan enclave tersebut, seluruh lahan di The Mandalika, yang merupakan aset negara, sudah bersertifikat HPL ITDC dan berstatus clear and clean. Namun, apabila masih terdapat klaim dari warga masyarakat dengan bukti berupa sporadik/surat keterangan tanah yang ternyata tumpang tindih dengan HPL ITDC, maka penyelesaian atas klaim tersebut harus diselesaikan melalui jalur gugatan di pengadilan, bukan dengan melakukan tindakan intimidatif yang kontra produktif. Hal ini karena bukti sporadik/surat keterangan tanah bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah sesuai Undang-undang Pokok Agraria.“Kami pastikan seluruh pembangunan di dalam kawasan The Mandalika dilaksanakan pada lahan yang sudah masuk dalam HPL ITDC dan berstatus clean and clear. Kami tidak akan membangun di lahan yang belum memiliki status hukum yang tetap. Oleh karena itu, kami optimistis bahwa pengembangan The Mandalika dapat terus berjalan sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian masyarakat NTB khususnya Lombok Tengah,” tutup Abdulbar.
Read MorePenyelenggaraan MotoGP Mandalika dapat menjadi motor pemulihan sektor pariwisata Indonesia paska Pandemi COVID-19Jakarta, 5 Mei 2020 – Pembangunan sirkuit jalan raya pertama di dunia untuk MotoGP, Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, terus menunjukkan perkembangan yang positif.Saat ini, pembangunan Sirkuit Mandalika yang masih berfokus kepada ground work atau pekerjaan tanah menunjukkan progres positif dengan rincian yaitu land clearing mencapai 428.125 M2 atau 81,57%, pemasangan pagar beton precast keliling telah mencapai 5.327 Meter atau 85,23%, galian tanah track sebesar 191.624 M3 atau 84,47%, sementara pekerjaan timbunan tanah mencapai 106.171 M3 atau 29,25%.Selain itu, saat ini juga tengah dilakukan kegiatan penimbunan dan pemadatan pada area track, lokasi akses road outter dan inner termasuk pitlane. Pekerjaan penimbunan dilakukan layer by layer sesuai dengan elevasi (ketinggian) yang telah ditentukan dalam metode pelaksanaan. Pelaksanaan ground work juga dilakukan sangat detail dan teliti untuk memenuhi standar yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis. Kegiatan pemadatan dan test ini penting dilakukan guna memastikan bahwa daya dukung pekerjaan timbunan dan kepadatan telah memenuhi persyaratan teknis sebelum memasuki tahap pengaspalan. Kegiatan konstruksi Sirkuit Mandalika juga terus dilakukan untuk mengejar penyelenggaraan MotoGP di Indonesia yang akan dimulai tahun 2021.Seluruh kegiatan pekerjaan tanah dan perbaikan tanah dasar Sirkuit Mandalika, yang dilakukan oleh KSO Wijaya Karya (Persero) Tbk – Bunga Raya Lestari (WIKA-BRL) sebagai kontraktor ini, dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yaitu menjaga sanitasi dan tingkat hygiene lingkungan, penyemprotan disinfektan di barak dan gedung setiap satu minggu sekali, pemeriksaan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk area kerja, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika dan harus dilakukan dengan tingkat ketelitian dan detil yang tinggi agar sesuai regulasi dan standar dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM). Secara keseluruhan pembangunan Sirkuit Mandalika masih berjalan sesuai jadwal dan target yang telah ditetapkan. Komitmen kami untuk menyelesaikan proyek nasional ini sesuai dengan arahan Presiden, Kemenko Maritim dan Investasi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang meminta agar pelaku pariwisata terus menyiapkan dan meningkatkan kualitas destinasi dan atraksi wisata yang dimiliki.”.Berdasarkan pembicaraan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), unit usaha ITDC yang menangani persiapan dan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia, bersama Dorna SL, pemegang lisensi MotoGP di dunia, penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang akan dimulai pada 2021 ini tidak mengalami perubahan, bahkan kontrak akan diperpanjang sampai 10 tahun. “Di tengah terdampaknya sektor pariwisata nasional akibat pandemi global COVID-19, penyelenggaraan atraksi kelas dunia MotoGP di Indonesia mulai 2021 merupakan harapan yang positif. Kami meyakini penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika akan menjadi salah satu motor utama untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata Indonesia paska pandemi COVID-19, dan khususnya untuk NTB di masa depan mengingat multiplier effect-nya yang sangat besar,” papar Abdulbar.Multiplier effect dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun dapat dinikmati masyarakat Indonesia khususnya NTB. MotoGP juga memiliki penggemar yang besar, setiap minggunya ajang MotoGP ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia dan ini akan memberikan country branding dan benefit yang besar bagi Indonesia.Sebagai BUMN dengan wilayah usaha di NTB, ITDC juga berpartisipasi aktif dalam penanganan COVID-19 di daerah NTB. ITDC sebagai koordinator Satuan Tugas (Satgas) Tanggap COVID-19 BUMN Wilayah NTB bersinergi dengan 33 BUMN lain yang tergabung dalam Satgas, telah menyalurkan total lebih dari 4.700 Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan masyarakat di sejumlah wilayah di NTB sejak 18 April 2020.Bantuan APD tersebut terdiri dari 880 baju hazmat, 730 masker N95, 120 kotak masker medis, 1.730 sarung tangan, 258 kaca mata goggle, 218 face shield standar, dan 283 sepatu boots yang ditujukan bagi tenaga medis, serta 700 masker kain yang ditujukan bagi masyarakat. Sebagian besar bantuan bagi tenaga medis tersebut telah diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan COVID-19 di NTB yaitu RSUD Provinsi NTB di Mataram, RSUD Bima, RSUD Dr. R. Soedjono Selong di Lombok Timur, dan RS H. L Manambai Abdulkadir di Kabupaten Sumbawa.Sebagian lainnya disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah Kabupaten Dompu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat untuk kemudian disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas di masing-masing wilayah. Sedangkan masker kain untuk masyarakat disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram.
Read MoreTHE NUSA DUA, 1 Mei 2020 – Hari ini PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, kembali menggelar penyaluran bantuan tahap ke-4 berupa 3 unit wastafel portable dan 2250 masker kain kepada 3 Desa Adat (Bualu, Peminge dan Kampial) di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC LAWAN CORONA melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam upaya mendukung pencegahan penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di lingkungan Kawasan The Nusa Dua dan masyarakat desa penyangga. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita kepada Ketua Tim SATGAS COVID-19 Kelurahan Benoa I Wayan Ambara Putra, bertempat di Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua yang saat ini berfungsi juga sebagai Posko Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 di Kabupaten Badung. Bantuan wastafel portable dan 1950 masker kain berasal dari ITDC, sedangkan 300 masker kain merupakan bantuan dari salah satu tenant The Nusa Dua yaitu Kayu Manis Private Villas & Spa.“Bantuan wastafel portable kami sampaikan untuk mendukung penyediaan sarana mencuci tangan bagi masyarakat khususnya yang melakukan aktivitas di area publik ketiga desa adat di Kelurahan Benoa. Sedangkan masker kain diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di ketiga desa adat tersebut, khususnya saat pergi keluar rumah, sesuai anjuran Pemerintah. Pemberian bantuan ini kami harapkan dapat sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari, khususnya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19,” ungkap VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti. Selain penyerahan bantuan yang dilakukan hari ini, pada Kamis (30/4) telah dilakukan penyemprotan disinfektan di Pusat Peribadatan Puja Mandala Nusa Dua yang memiliki luas lahan 1,4 hektar. Penyemprotan ini merupakan dukungan dari Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI), yang melakukan penyemprotan disinfektan serentak di rumah ibadah di seluruh daerah di Indonesia pada tanggal tersebut. Kegiatan penyemprotan rumah ibadah ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial (CSR) ASPPHAMI, dimana setiap anggota Asosiasi wajib melakukan penyemprotan minimal satu rumah ibadah, baik di pusat maupun di daerah.Sampai akhir April 2020, ITDC, melalui SBU The Nusa Dua, telah menyampaikan bantuan berupa masker, hand sanitizer, alat sprayer disinfektan dan bahan disinfektan kepada desa penyangga di sekitar kawasan The Nusa Dua, juga menyelenggarakan kegiatan disinfeksi di area publik desa penyangga sebanyak 2 kali. Selain itu, sebagai bagian dari Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 Provinsi Bali yang dikoordinir oleh Pelindo III, ITDC bersama 22 BUMN lain membantu menekan sebaran Covid-19 di provinsi Bali dengan memberikan bantuan secara bertahap. Bantuan tersebut disalurkan melalui 11 posko yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali berupa masker medis, sarung tangan medis, hand sanitizer, wastafel portable, sabun cair, tempat sabun, serta booklet sosialisasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19, yang ditujukan bagi rumah sakit dan puskesmas di masing-masing kabupaten/kota. Salah satunya adalah bantuan masker medis, sarung tangan medis, hand sanitizer, wastafel portable, sabun cair, tempat sabun, serta booklet sosialisasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19 bagi Puskesmas Kuta Selatan. Bantuan ini diserahkan oleh ITDC, yang tergabung ke dalam Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 Kabupaten Badung, kepada Posko Pengendalian Covid-19 Kabupaten Badung yaitu Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala UPT. Puskesmas Kuta Selatan, pada Kamis (23/4).“Kami berharap seluruh bantuan yang kami salurkan hari ini dapat mendukung masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dengan membiasakan diri mencuci tangan dan gerakan wajib menggunakan masker jika keluar rumah, tentu juga harus selalu mematuhi himbauan Pemerintah,” tutup I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreTHE MANDALIKA, 28 APRIL 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyalurkan 2.000 masker kain bagi masyarakat desa penyangga The Mandalika. Penyerahan masker dilakukan langsung oleh ITDC ke lokasi-lokasi desa penyangga yang mencapai enam desa yaitu Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa Sukadana, Desa Rembitan, Desa Mertak, dan Desa Prabu. Penyerahan masker diterima secara langsung oleh Pemerintah Desa masing-masing yang kemudian akan disalurkan kepada masyarakat desa. Bantuan masker kain ini menjadi bagian dari program ITDC Lawan Corona yang merupakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC dalam mendukung pencegahan peyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat sekitar kawasan. VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti menjelaskan bahwa penyaluran masker kain ini merupakan program ‘dari masyarakat untuk masyarakat’ untuk mendukung kebijakan ‘Masker Untuk Semua’ yang menjadi arahan Pemerintah. “Pada awal April lalu, Pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan yang mewajibkan semua masyarakat untuk menggunakan masker saat keluar rumah, guna melindungi dari sendiri dan juga orang lain dari penyebaran virus Corona. Untuk itu, melalui program ITDC Lawan Corona kami bekerjasama dengan masyarakat dalam memproduksi masker kain untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan masker,” tutur Miranti. Masker kain sejumlah 2.000 lembar ini dijahit dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) milik masyarakat lokal desa penyangga sekitar Kawasan The Mandalika. Pemberdayaan UMKM lokal ini diharapkan dapat tetap menghidupkan perekonomian masyarakat setempat. “Dampak COVID-19 ini mempengaruhi beberapa sektor, salah satunya industri UMKM. Oleh sebab itu, kami mengambil kebijakan untuk mengadakan masker kain yang dibuat oleh masyarakat lokal, untuk masyarakat itu sendiri,” lanjut Miranti.Disebutkan, bahwa masker kain dan masker medis (disposal) memiliki peruntukan yang berbeda. Sesuai arahan Pemerintah, penggunaan masker kain oleh masyarakat umum, dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari saat keluar rumah. “Agar dapat membantu UMKM tidak jauh terpuruk, maka pembuatan masker berbahan kain yang disalurkan kembali kepada masyarakat bisa menjadi alternatif yang baik,” tutup Miranti.
Read MoreITDC Dukung Tugas Satgas Tanggap Covid -19 BUMN di BaliTHE NUSA DUA, 17 APRIL 2020 – Sebagai rangkaian program ITDC Lawan Corona, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, menggelar kegiatan pemberian bantuan 30 paket masker dan hand Sanitizer bagi jurnalis yang bertugas di wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, hari ini. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardika sebagai wakil ITDC kepada I Komang Widagda dari media Inibali.com, I Ketut Sugiadnyana dari media Denpost dan Naufal Fikri Yusuf dari media Antara sebagai wakil jurnalis, bertempat di Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua yang berfungsi sebagai salah satu Posko Satgas BUMN Antisipasi COVID -19 Provinsi Bali. Bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC LAWAN CORONA melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam upaya mendukung pencegahan penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di lingkungan Kawasan The Nusa Dua dan masyarakat desa penyangga. “Selain memberi bantuan kepada desa penyangga, kami juga memberi bantuan kepada jurnalis sebagai garda terdepan penyampaian informasi publik. Hal ini merupakan wujud apresiasi dan terima kasih kami atas dedikasi rekan jurnalis yang tetap bertugas di tengah pandemi COVID-19,” ungkap VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti.”Jurnalis merupakan salah satu profesi yang rentan terpapar COVID-19 dimana dalam kondisi merebaknya pandemi ini, jurnalis harus tetap menyajikan berita dan kadang harus mencari informasi dari banyak sumber di lapangan. Kami berharap bantuan ini bisa membantu jurnalis dalam mencari berita dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sekaligus dapat menghindarkan rekan jurnalis dari potensi tertular COVID-19 saat bertugas di lapangan,” kata Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita.Melalui payung Program PKBL ITDC Lawan Corona, sebelumnya ITDC telah melakukan bantuan penyemprotan disinfektan dan menyerahkan bantuan peralatan dan bahan disinfektan bagi desa penyangga, yang mencapai 18.500 liter cairan disinfektan, 16 unit alat sprayer, 40 hand sanitizer. Kegiatan tersebut dilakukan pada Sabtu (4/4) dan Rabu (8/4). Pada bulan Maret, telah dilakukan juga penyemprotan disinfektan di dalam kawasan The Nusa Dua dan lingkungan Desa Adat Bualu. Untuk menjaga kawasan The Nusa Dua terhindar dari penularan Covid-19, ITDC, melalui SBU The Nusa Dua, telah mengeluarkan surat edaran kepada tenant agar tenant melakukan kegiatan preventif di tempat usaha mereka dengan melaksanakan kegiatan kebersihan secara rutin, menyediakan hand sanitizer serta melakukan penyemprotan disinfektan. ITDC juga telah merapkan pengaturan operasional Kawasan The Nusa Dua antara lain menetapkan Pintu Utama sebagai akses masuk dan keluar utama kawasan untuk wisatawan yang menginap dan karyawan yang bekerja serta menutup sementara pintu utara dan selatan, mengatur operasional layanan Shuttle Bus Kawasan dengan sistem panggilan dan membatasi maksimum 4 orang dalam setiap unit shuttle, serta mengatur aktivitas wisatawan di dalam kawasan dengan menerapkan physical distancing dan social distancing.ITDC Dukung Tugas Satgas Tanggap Covid -19 BUMN di BaliSelain itu, sebagai bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Tanggap COVID-19 BUMN di Provinsi Bali yang dikoordinir oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III sebagai Ketua Satgas, ITDC bersama 22 BUMN yang ada di Bali lainnya telah melakukan upaya cepat dengan membentuk Command Centre (Posko) dan menyiapkan fasilitas sanitasi di sejumlah kota dan kabupaten di Provinsi Bali antara lain, 2 posko di Kotamadya Denpasar, 2 posko di Kabupaten Badung (Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Kantor ITDC Kawasan The Nusa Dua), 1 posko di Kabupaten Gianyar, 1 posko di Kabupaten Tabanan, 1 posko di Kabupaten Jembrana, 1 posko di Kabupaten Klungkung, 1 posko di Kabupaten Bangli, 1 posko di Kabupaten Buleleng dan 1 posko di Kabupaten Karangasem Total sudah ada 11 posko yang telah disiapkan di seluruh Bali.Posko Satgas BUMN Antisipasi COVID-19 Provinsi Bali di Kawasan The Nusa Dua yang bertempat di Kantor ITDC telah dilengkapi dengan alat pengukur suhu tubuh serta hand sanitizer dan memiliki tugas antara lain melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19 dengan menyebarkan brosur, sebagai tempat pengaduan pengunjung/tamu jika diiindikasi ada gejala di luar kondisi normal, melakukan mitigasi jika ada suspect dan membawa ke Rumah Sakit rujukan, melakukan monitoring berkala terkait jumlah informasi yang telah diberikan selaku spokeperson penyedia informasi bagi tenant dan masyarakat desa penyangga, melakukan koordinasi untuk pemberian bantuan dari tenant Kawasan The Nusa Dua dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Rujukan, serta berkoordinasi dengan Posko Ka Satgas BUMN dan instansi terkait pengaturan petugas harian di posko. “Pandemi COVID-19 harus kita lawan bersama. ITDC akan terus bersinergi dengan seluruh pihak dan secara aktif melakukan langkah-langkah preventif serta pencegahan penyebaran COVID-19 di dalam kawasan maupun lingkungan desa penyangga The Nusa Dua untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Mari bersama-sama mengurangi sebaran Covid-19 di Pulau Bali mulai dari diri kita sendiri menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta patuh terhadap kebijakan Pemerintah,” tutup I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreTHE MANDALIKA, 13 APRIL 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, menggelar kembali pemberian bantuan dan disinfeksi desa Penyangga The Mandalika pada Minggu (12/4) dan Senin (13/4). Bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona yang merupakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam mendukung pencegahan peyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat sekitar kawasan. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat lokal di dalam dan lingkar Kawasan The Mandalika. VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Kegiatan ITDC Lawan Corona ini diperuntukkan bagi masyarakat yang berada di kawasan The Mandalika dan sekitarnya sebagai bentuk kepedulian ITDC, utamanya kepada masyarakat yang terdampak langsung oleh pembangunan masif di The Mandalika, yaitu masyarakat desa penyangga.”.Enam Desa Penyangga yang menerima penyaluran bantuan dari porgam ITDC Lawan Corona ini mencakup Desa Rembitan, Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa Sukadana, Desa Mertak, dan Desa Prabu pada Minggu (12/4). Bantuan periode ke-2 ini terdiri dari set station cuci tangan dan 20 hingga 25 liter cairan disinfektan disesuaikan kebutuhan desa terkait. Khusus Desa Rembitan mendapatkan bantuan tambahan berupa 4 (empat) set Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan goggle penutup wajah, masker N95, set baju Hamzat, set helm, set sepatu, dan set sarung tangan, diperuntukkan bagi petugas Palang Merah Indonesia di Rumah Karantina Kabupaten Lombok Tengah yang berlokasi di desa tersebut. Disamping penyaluran bantuan berupa peralatan kesehatan, ITDC juga melaksanakan disinfeksi berkala periode ke-2 di Desa Kuta pada Senin (13/4). Disinfeksi ini dilakukan pada fasilitas umum dan fasilitas sosial yang mencakup 9 Tempat Ibadah (Masjid), 1 Kantor Desa, 1 Pasar Tradisional, dan 1 Kantor Polsek yang bertempat di Desa Kuta. Sebelumnya, ITDC telah melakukan beberapa kali penyemprotan disinfektan di tempat umum seperti fasilitas umum dan sosial, garis wilayah Hak Pengelolaan ITDC, dan jalur utama yang terletak di Desa Kuta pada tanggal 2, 4 dan 7 April 2020 lalu. Sedangkan penyaluran bantuan perdana berupa perlengkapan dan kebutuhan disnfektasi seperti 2 (dua) unit sprayer, 30 Liter cairan disinfektan, 15 Liter sabun cair, jirigen air 25 Liter, dan ember 75 Liter telah diberikan kepada desa penyangga pada 4-6 April 2020 lalu.Guna efektifitas sosialisasi pemutusan rantai COVID-19 ini, selain penyaluran bantuan dan kegiatan disinfeksi tersebut, melalui program The Mandalika Community Collaboration, ITDC berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan stakeholder untuk mensosialisasikan pencegahan COVID-19 lewat media komunikasi berupa flyer, poster dan spanduk yang disebarkan dan dipasang pada area-area publik yang mudah dijangkau. Himbauan lewat spanduk, dipasang di kantor-kantor desa penyangga The Mandalika pada Minggu 12 April lalu, berisikan pesan menggunakan bahasa daerah Sasak agar mudah dimengerti masyarakat lokal mengenai pentingnya mencuci tangan. “Langkah penting untuk terhindar dari penyebaran virus adalah menjaga diri dan lingkungan tetap bersih. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun sesuai prosedur dan tata cara yang benar, yang dilakukan sebelum dan sesudah beraktivitas. Cuci tangan pakai sabun ini merupakan budaya sehari-hari yang ingin kami tanamkan kepada masyarakat lokal,” papar Managing Director The Mandalika, I Wayan Karioka.Untuk menjaga kawasan pariwisata The Mandalika terhindar dari penyebaran COVID-19, ITDC telah menghimbau stakeholder di dalam kawasan The Mandalika untuk melakukan kegiatan preventif seperti pemeriksaan suhu tubuh para pengunjung yang datang ke hotel/restoran/tempat usaha lainnya, membagikan masker kepada para tamu atau pengunjung yang berkunjung, menyediakan hand sanitizers di beberapa lokasi yang mudah dijangkau untuk umum, serta mengadakan sosialisasi dan penyuluhan terkait pencegahan COVID–19 di lingkungan kerja masing-masing. ITDC juga mendorong stakeholder di dalam kawasan untuk melaksanakan kegiatan kebersihan secara rutin didalam bangunan/lingkungan hotel/restoran/tempat usaha lainnya, menyiapkan Crisis Center sebagai tempat pengaduan pengunjung/tamu jika diiindikasi ada gejala di luar kondisi normal, melakukan mitigasi jika ada suspect dan membawa ke rumah sakit terdekat, serta melakukan monitoring berkala dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit.“Melawan Corona harus dilakukan bersama-sama. Melalui rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona ini, kami mengajak seluruh stakeholder dan komunitas di The Mandalika dan sekitarnya bahu membahu menerapkan kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat dan bersih sebagai kontribusi dalam memutus rantai peyebaran COVID-19,” tutup Karioka.
Read MoreTHE MANDALIKA, 6 APRIL 2020 –PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, melanjutkan kegiatan ITDC Lawan Corona melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dalam upaya mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di lingkungan masyarakat sekitar kawasan. Pada Sabtu (4/4) dan Senin (6/4), ITDC melakukan kegiatan disinfeksi yang dirangkai dengan pemberian bantuan peralatan dan kebutuhan disinfektan di desa penyangga The Mandalika.Kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan di area pasar dan jalan utama Desa Kuta sepanjang 5 km dengan mengerahkan satu armada Pemadam Kebakaran/Fire Brigade yang dikomandoi Tim Operasional The Mandalika. Kegitan disinfeksi ini kemudian dirangkai dengan penyerahan bantuan Bina Lingkungan berupa peralatan dan bahan disinfektan kepada 6 (enam) desa penyangga. Keenam desa penyangga The Mandalika yang menerima bantuan tersebut meliputi Desa Kuta, Desa Sengkol, Rembitan, Sukadana, Mertak, dan Prabu. Bantuan meliputi 2 unit sprayer, 40 liter cairan disinfektan, 15 liter sabun cair, 2 unit jirigen air dengan kapasitas 25 liter, dan 2 unit ember berkapasitas 75 liter yang diberikan kepada masing-masing desa penyangga dan penerimaannya diwakili oleh masing-masing perangkat Desa.VP Corporate Secretary ITDC Miranti N. Rendranti memaparkan, “Program ITDC Lawan Corona merupakan program Bina Lingkungan yang ditujukan kepada masyarakat, khususnya masyarakat desa penyangga kawasan pariwisata yang dikelola oleh ITDC. Melalui program ini, kami menunjukkan komitmen untuk melindungi masyarakat desa penyangga dari risiko penyebaran virus Corona, baik melalui sejumlah kegiatan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku sehat dan aktif, kegiatan pembersihan lingkungan semacam penyemprotan disinfektan, maupun penyerahan bantuan untuk dapat mendukung upaya mandiri masyarakat desa dalam menjaga kebersihan lingkungan dan individu,” ITDC berharap bantuan yang diberikan kepada desa penyangga ini bisa membawa manfaat yang besar bagi masyarakat lokal untuk waspada dan siaga terhadap penyebaran COVID-19. “Upaya melawan penyebaran virus Corona membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat, baik dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat secara individu maupun bersama-sama,” tambah Miranti.Sebelumnya, penyemprotan disinfektan telah dilaksanakan di dalam kawasan The Mandalika pada 16 dan 30 Maret 2020, yang kemudian dilanjutkan pada 2 April bertempat di area milik tenant The Mandalika dan fasilitas umum dan fasilitas sosial di Desa Penyangga yang terdiri dari 9 tempat ibadah (Masjid), 1 Kantor Desa, 1 Kantor Polisi Sektor, dan 1 Pasar Tradisional. Kegiatan ITDC Lawan Corona di The Mandalika akan dilanjutkan kembali pada minggu depan dalam kerangka program Community Collaboration.
Read More