NOMOR : 12/PR-ITDC/IV/2019THE NUSA DUA, 5 APRIL 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, menyelenggarakan Kelas Kreatif BUMN Tahun 2019 hari ini di Harris Hotel & Residences, Kuta, Bali. Kegiatan yang merupakan ajang sharing pengalaman dan berbagi inspirasi dari BUMN untuk generasi muda (millennial) ini diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-21 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) dan Hari Ulang Tahun Badan Usaha Milik Negara.Sebagai salah satu wujud implementasi BUMN Hadir Untuk Negeri, Kelas Kreatif BUMN merupakan program pembekalan wawasan dan keterampilan untuk mempersiapkan siswa kejuruan atau masyarakat dalam menghadapi persaingan global melalui pembelajaran berbasis keterampilan hidup (life-skilled based education). BUMN penyelenggara menghadirkan tokoh inspiratif lokal maupun nasional yang dapat dijadikan role model bagi peserta Kelas Kreatif. Pada tahun ini, 30 BUMN berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan ini di seluruh Indonesia dengan total target keseluruhan 6.000 peserta. Bekerja sama dengan Kementerian BUMN, ITDC dipercayakan untuk menyelenggarakan Kelas Kreatif di Provinsi Bali.Kelas Kreatif BUMN 2019 di Bali diisi dengan Kelas Fotografi, Kelas Kuliner, Kelas Fashion dan Kelas Film, Video dan Animasi, dengan pengisi materi yang berpengalaman dalam bidangnya, antara lain: Dewandra Djelantik (Fotografer), Windu Segara Senet (Founder Mangsi Coffee & Grill), Ratna Katarina (Pemilik brand Paulina Katarina) dan Puja Astawa (Konten Kreator). Jumlah peserta terdaftar pada Kelas Kreatif ini mencapai lebih dari 300 peserta.ITDC sendiri turut ambil bagian dalam mengisi kegiatan ini melalui sharing pengalaman dalam membangun kawasan pariwisata oleh Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan. Ngurah Wirawan juga menyampaikan paparan yang memperkenalkan BUMN berikut program-program BUMN Hadir Untuk Negeri sebagai wujud nyata kehadiran BUMN di tengah-tengah masyarakat.Ngurah Wirawan mengatakan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen ITDC mendukung kesinambungan pembangunan bangsa sebagai agen pembangunan. Melalui Kelas Kreatif BUMN, kami harapkan dapat berkontribusi bagi pembekalan generasi millenial menjadi generasi bangsa yang peduli, kreatif, dan inspiratif terhadap pembangunan bangsa, khususnya dalam menghadapi persaingan global. Hal ini juga sejalan dengan visi dan misi Kementerian BUMN yang mengedepankan peran strategis BUMN sebagai pilar pembangunan bangsa," katanya.Ia menambahkan bahwa dilaksanakannya program Kelas Kreatif BUMN sekaligus menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar, khususnya dengan memberikan edukasi yang komprehensif mengenai peran penting generasi muda dalam komitmen dan spirit "BUMN Hadir Untuk Negeri".ITDC juga turut berbagi perspektif mengenai pentingnya kesiapan seluruh elemen kepariwisataan khususnya generasi muda dalam menyambut The Mandalika Lombok yang akan menjadi venue gelaran MotoGP mulai 2021.“Sinergi seluruh sektor kepariwisataan baik dari aspek regulator, akses konektivitas udara dan infrastruktur, kesiapan generasi muda, serta dukungan masyarakat menjadi kunci penting dalam membangun kepariwisataan Lombok yang berdaya saing, khususnya melalui penyelenggaraan MotoGP yang merupakan olah raga kelas dunia, mulai 2021 di The Mandalika," tutup Ngurah Wirawan.
Read MoreNOMOR : 11/PR-ITDC/III/2019The Nusa Dua Kawasan Pariwisata Pertama di Asia yang Menyelenggarakan Earth HourThe Nusa Dua, 30 Maret 2019 – The Nusa Dua, kawasan pariwisata terpadu yang dikembangkan dan dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang destinasi pariwisata di Indonesia, akan melakukan pemadaman lampu penerangan di kawasan saat peringatan Waktu Bumi (Earth Hour) 2019. Pemadaman lampu dilakukan selama satu jam mulai pukul 20.30-21.30 WITA. Seluruh tenant di the Nusa Dua akan berpartisipasi pada pemadaman lampu ini.Pemadaman lampu menjadi puncak partisipasi ITDC, melalui kawasan pariwisata The Nusa Dua, pada Earth Hour 2019. Selain lampu dan penerangan lainnya, selama 60 menit juga akan dimatikan alat elektronik yang tidak terpakai.Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “The Nusa Dua menjadi kawasan pariwisata pertama di Asia yang menyelenggarakan Earth Hour, khususnya dengan melakukan pemadaman lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai di kawasan selama satu jam. Partisipasi ini menjadi simbol dari kepedulian dan komitmen kami terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan yang didasari oleh gaya hidup sehari-hari, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan, sesuai dengan nilai-nilai Tri Hita Karana yang kami terapkan dalam pengelolaan kawasan.”.Earth Hour merupakan gerakan bersama, yaitu kampanye global dengan mengajak individu, komunitas, pemerintah, serta korporasi untuk peduli pada isu perubahan iklim dan mulai untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Gerakan ini diinisiasi oleh WWF-Sidney, Australia pada tahun 2007, hingga pada tahun 2019 di Indonesia telah didukung dari 100 Kota yang memiliki komunitas Earth Hour. Salah satunya Bali yang sejak tahun 2012, telah melakukan aksi lingkungan lainnya.Selain melakukan aksi pemadaman lampu serentak, dalam peringatan Earth Hour 2019, The Nusa Dua juga menggelar beragam jenis kegiatan dan atraksi diantaranya Jimbe percussion, akustik lingkungan hidup, fire dance, 60 + Configuration (Candles) dan beragam kegiatan lainnya. Pada hari sebelumnya, peringatan Earth Hour 2019 di The Nusa Dua juga diisi dengan kegiatan Beach Clean Up dan penanaman pohon. Beach Clean Up dilakukan dari Pantai Samuh sampai Leher Pulau Peninsula, sedangkan kegiatan penanaman pohon dilakukan di Pulau Nusa Dharma berupa penanaman 60 pohon langka. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan WWF-Indonesia, Komunitas Peduli Sampah Plastik Trash Hero Indonesia, penggagas program Peduli Sampah Plastik (to Clean, to Educate, to Change), pelajar dari sekolah setempat, dan seluruh tenant The Nusa Dua.Ngurah Ardita menyampaikan bahwa Earth Hour menjadi pengingat akan upaya yang diperlukan oleh individu, pemerintah dan korporasi sebagai kontribusi dalam menahan laju perubahan iklim. Selain itu, Earth Hour sejatinya adalah simbol untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tetap menjalankan gaya hidup ramah lingkungan setiap harinya. Hal ini juga sejalan dengan komitmen ITDC untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan di destinasi-destinasi pariwisata yang Perusahaan kembangkan.ITDC akan terus mengembangkan destinasi pariwisata yang dikelola dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, yakni menjaga lingkungan, memberdayakan budaya dan tetap memberikan benefit ekonomi kepada masyarakat sekitar.Sebagaimana amanat dari Permen Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, pembangunan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan, harus melibatkan semua pihak termasuk wisatawan yang berkunjung ke destinasi. Wisatawan diharapkan tidak sekedar berkunjung ke destinasi, tapi juga terlibat menjaga lingkungan dan budayanya."Prinsipnya adalah People, Planet, Prosperity, atau pemberdayaan masyarakat, kelestarian alam, dan peningkatan kesejahteraan," tutup Ngurah Ardita.
Read MoreNomor: 10/PR-ITDC/III/2019The Nusa Dua, 28 Maret 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali, meluncurkan Calendar of Event The Nusa Dua 2019, yang berisikan sejumlah event pariwisata bertaraf internasional yang diselenggarakan di Pulau Peninsula,The Nusa Dua. Rangkaian event ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan promosi pulau yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia inisebagai salah satu destinasi wisata di Bali. Managing Director Nusa DuaI Gusti Ngurah Ardita mengatakan, upaya memperkenalkan Pulau Peninsula sebagai sebuah destinasi wisata di Bali dilakukan dengan menyelenggarakan sejumlah eventpariwisata. “Kegiatan ini bertujuan menambah atraksi di dalam kawasan The Nusa Dua, khususnya Culture Tourism,untuk meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan ke Bali khususnya, dan Indonesia umumnya,” jelas Ngurah Ardita.Calendar of Event The Nusa Dua tahun ini mengusung temaContents Art Culture & Festival, yang antara lain akan menggelar Sundown Dancing Lesson yang dilaksanakan setiap hari minggu pukul. 17.00 Wita di Pulau Peninsula, Bebalihan setiap hari Selasa & Kamis di Pura Puja Mandala, The Nusa Dua, Nusa Dua Light Festival pada tanggal 30 Mei –14 Juli 2019, Bali Blues Festival pada tanggal 13 -14 Juni 2019, International Night Run pada tanggal 13 Oktober 2019, dan Pesona Nusa Dua Fiesta pada tanggal 25-27 Oktober 2019."Kami akan terus mempublikasikan event –event The Nusa Dua yang terangkum dalam Calendar of Event , sehinggadapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Kawasan The Nusa Dua dan dalam mendukung program Pemerintah dengan target kunjungan 20 juta wisatawan di tahun 2019," harap Ngurah Ardita
Read MoreNomor : 08/PR-ITDC/III/2019The Mandalika, 1 Maret 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata the Mandalika, mengajak masyarakat untuk mengelola sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat dalam kehidupan serhari-hari. Untuk itu, melalui Program Bina Lingkungan, ITDC mengadakan Program Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan mengenai Bank Sampah serta cara pengelolaan sampah di kawasan the Mandalika, bagi pedagang dan warga yang berada di Pantai Tanjung Aan the Mandalika, Lombok NTB. Program yang diselenggarakan bekerja sama dengan Bank Sampah NTB Mandiri ini, berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 27 Februari – 1 Maret 2019, bertempat di kantor ITDC Mandalika.Dalam pelatihan ini peserta diajar mengenai mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik, pemanfaatan sampah organik menjadi kompos, pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang kerajinan pembentukan Bank Sampah, praktik pembuatan kompos dengan metode Takakura dan penggunaan tabung komposter, serta manfaat pembentukan Bank Sampah.Pelatihan diikuti oleh 25 orang yang merupakan warga Tanjung Aan dan sekitarnya hingga Dusun Gerupuk, terdiri dari berbagai unsur seperti Kepala Dusun, Pedagang, Pemuda, dan Ibu Rumah Tangga. Disamping mengikuti pelatihan, masyarakat akan didampingi selama 14 hari oleh tim Bank Sampah NTB dan ITDC untuk mencapai tujuan akhir yakni terbentuknya Bank Sampah untuk warga di Tanjung Aan hingga Dusun Gerupuk yang nantinya akan dikelola oleh masyarakat itu sendiri.Direktur Keuangan dan Strategi Korporat ITDC, Nusantara Suyono mengatakan, “Program pelatihan dan pembentukan Bank Sampah berbasis masyarakat ini merupakan salah satu upaya kami dalam mengubah paradigma masyarakat di sekitar kawasan the Mandalika, khususnya di kawasan Tanjung Aan, mengenai sampah. Kami berharap masyarakat dapat melihat sampah sebagai barang yang memiliki nilai untuk bisa dimanfaatkan kembali, sehingga mereka terdorong untuk mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomis yang memiliki potensi untuk memberikan penghasilan tambahan. Disamping itu, dengan mengikuti kegiatan ini, masyarakat dapat memberikan kontribusinya dalam mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)” jelas Nusantara.Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi sorotan di Indonesia. Suatu riset mengenai Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan bahwa sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola, 7 persen sampah didaur ulang, dan 69 persen berakhir di TPA (sumber: CNN Indonesia). Persoalan sampah selalu dipandang sebagai isu yang terus berkembang tidak terkecuali di suatu kawasan destinasi wisata, salah satunya Pantai Tanjung Aan yang terletak di Kawasan the Mandalika, Lombok.Pantai Tanjung Aan sendiri merupakan pantai dengan pemandangan indah dengan butir pasir putih dan tekstur seperti merica yang telah menarik minat sejumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk mengunjunginya. Dengan keindahan alam dan tingginya minat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai ini, menyebabkan kawasan tersebut dan lingkungan sekitarnya belum sepenuhnya dapat terhindar dari masalah sampah.Nusantara menambahkan, ITDC memiliki harapan agar pelatihan ini dapat menjadi salah satu solusi dalam penanganan sampah di kawasan Tanjung Aan. “Sinergi ITDC selaku pengelola kawasan dan kontribusi masyarakat dalam pembentukan Bank Sampah yang nantinya dikelola masyarakat diharapkan bisa menjadi contoh pada destinasi wisata lain untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan di kawasan ini demi kenyamanan bersama kedepannya,” paparnya.Saat membuka pelatihan, Camat Pujut Lalu Sungkul menyampaikan bahwa pemilahan sampah merupakan program yang positif dan harus segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Kita perlu mengingat bahwa kebersihan merupakan tolak ukur utama dalam suatu kawasan destinasi pariwisata. Adapun sampah tidak melulu menjadi hal yang tidak berguna, melainkan bisa disulap menjadi suatu barang yang memiliki nilai. Sehingga seluruh peserta disini harus mengambil sebanyak-banyaknya ilmu dalam memilah sampah yang dapat dimanfaatkan.”.Tim Bank Sampah NTB Mandiri sendiri adalah penerima penghargaan dari berbagai kegiatan-kegiatan peduli lingkungan yang dilaksanakan di NTB dan daerah lainnya diantaranya Sasambo Generation Camp, Bulan Bhakti Kesetiakawasanan Sosial (BBKS), Indonesia Green Awards pada Kategori Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu, Efficiency of Waste Management in West Nusa Tenggara di Jepang, dan Training of Solid Waste and Wastewater Management di Jepang
Read MoreJakarta, 23 Februari 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata the Mandalika, Lombok NTB, menegaskan bahwa pembangunan sirkuit Mandalika bukan dibangun dengan biaya Rp 3,6 Triliun.Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan sejumlah pemberitaan yang mengaitkan antara pembangunan sirkuit Mandalika dengan biaya Rp 3,6 Triliun.Yang disebut dengan sirkuit Mandalika sebenarnya adalah sirkuit jalan raya atau street circuit yang dibangun sebagai bagian dari distrik sports & entertainment di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata the Mandalika.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer memaparkan, “Pembangunan street circuit Mandalika merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan distrik Sports & Entertainment seluas 131 ha di zona tengah the Mandalika. Selain street circuit sepanjang 4,32 km yang didisain mengelilingi distrik, juga akan dibangun 10 hotel dengan kapasitas sekitar 2500-an kamar/room keys, COEX (Convention – Exhibition) Building, Rumah Sakit dan Water Park berstandar internasional”.Investor untuk pembangunan distrik ini adalah Vinci Construction Grands Projets (VCGP), anak usaha Vinci, sebuah perusahaan berskala global asal Prancis yang bergerak di bidang desain, pembiayaan, pembangunan dan operasional proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas besar di seluruh dunia. Penandatanganan master LUDA antara ITDC dengan VCGP untuk pembangunan distrik Sports & Entertainment telah dilakukan pada 8 Agustus 2018, yang akan membawa nilai investasi sebesar USD 1 Milyar selama 15 tahun.Pembangunan street circuit di distrik ini akan menjadi prioritas bagi ITDC dengan akan diselenggarakannya kejuaraan MotoGP dan World Superbike di the Mandalika pada 2021.“Dalam pembangunan street circuit ini, kami sebagai pengembang kawasan akan membangun infrastruktur jalan atau badan jalannya, sedangkan fasilitas jalan sebagai street circuit akan dilanjutkan oleh Vinci,” lanjut Abdulbar M. Mansoer. ITDC mencanangkan pembangunan badan jalan di distrik ini dimulai pada Oktober 2019 yang diharapkan selesai pada Triwulan II 2020. Kemudian Vinci akan melanjutkan penyelesaian street circuit, sehingga bisa digunakan pada 2021.Terkait biaya Rp 3,6 Triliun yang disebut-sebut, Abdulbar M. Mansoer kembali menjelaskan bahwa biaya tersebut merupakan biaya pembangunan infrastruktur pariwisata di KEK the Mandalika yang difasilitasi oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar USD 248,4 juta (setara Rp 3,6 T) melalui program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP). MUTIP akan mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika, seperti pembangunan jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka.“Jadi pembangunan street circuit Mandalika bukan dibangun dengan biaya Rp 3,6 Triliun,” tegas Abdulbar M. Mansoer.
Read MoreNomor: 04/PR-ITDC/II/2019The Nusa Dua, 1 Februari 2019 – Dalam rangka memperingati hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 04 Februari 2019, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola kawasan pariwisata the Nusa Dua, hari ini mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai Pencegahan Kanker Serviks, yang ditujukan bagi tenaga wanita Common Area the Nusa Dua. Penyuluhan diselenggarakan bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bali, dan diikuti 50 orang peserta, yang merupakan tenaga utama dalam menjaga kebersihan dan keasrian kawasan the Nusa Dua.Kegiatan yang dimotori oleh Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC ini bertujuan meningkatkan awareness dan pengetahuan mengenai bahaya Kanker Serviks dan cara pencegahannya. Kepala Sekretaris Perusahaan dan CSR ITDC Miranti N. Rendranti mengatakan, “Kegiatan ini kami adakan sebagai bentuk kepedulian ITDC terhadap kesehatan wanita, khususnya para wanita yang bekerja di lingkungan Perusahaan, agar dapat mengenali berbagai risiko penyakit dan meningkatkan pola hidup sehat sehingga terhindar dari risiko-risiko tersebut.”Kegiatan penyuluhan juga dilakukan untuk mendukung program penanggulangan Kanker Serviks di Indonesia, mengingat Indonesia termasuk salah satu negara dengan prevalensi kanker serviks tertinggi di Asia. Dengan penderita tidak kurang dari 15.000 perempuan setiap tahunnya, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bahkan menyebut kanker serviks sebagai penyakit pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. YKI memperkirakan setiap harinya dua puluh dari empat puluh wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks, meninggal karena kanker serviks.Kanker Serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ke 2 dari 10 kanker terbanyak pada wanita. Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Infeksi HPV menyebabkan sekitar 70% kanker serviks dan 80% orang yang aktif seks mengalami infeksi HPV. Adapun cara mendeteksi secara dini kanker serviks adalah dengan Pap Smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yang dapat dilakukan di Puskesmas atau di Rumah Sakit terdekat.
Read More06/PR-ITDC/II/2019DORNA Group, the exclusive commercial and TV rights holder for the world’s leading motorcycle racing championships, and ITDC, Indonesia’s largest integrated tourism developer and operator, jointly announce the signing of two separate Promoters’ Contracts namely for the FIM Road Racing World Championship Grand Prix, more commonly referred to as the FIM MotoGP™ World Championship, as well as the MOTUL FIM Superbike World Championship. The signing was conducted by Mr Carmelo Ezpeleta, CEO of DORNA and Mr Abdulbar M. Mansoer, CEO of ITDC at DORNA’s office in Madrid, Spain on the 28th January 2019, in front of Senior Management team by both parties and witnessed by Indonesian's Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary for Spain, Drs. Hermono M.AThe agreement confirms that Indonesia will welcome MotoGP™ and the MOTUL FIM Superbike World Championship in 2021 to the island of Lombok, more specifically within the Mandalika, which is a large-scale integrated tourism estate.Dorna Group CEO, Carmelo Ezpeleta commented – “What a unique project this will be, having an urban, world class circuit in a country where MotoGP has such a huge following. Indonesia is a key market for us with a considerable percentage of motorsport fans living here and the MotoGP atmosphere will be even stronger once the circuit is complete. Also, by including Lombok to the WorldSBK calendar makes this offer more attractive for local fans having two World Class events in the area during the year.”CEO of ITDC, Mr. Abdulbar M. Mansoer also adds – “We are very excited to have partnered up with DORNA and are delighted to be able to bring world-class motorsport events to Indonesia and the Mandalika in Lombok together.”Both parties will be making additional statements in due course.
Read MoreNomor: 07/PR-ITDC/II/2019Grup DORNA, selaku pemegang hak komersial dan TV ekslusif untuk kejuaraan balap motor terkemuka di dunia, dan ITDC, perusahaan pengembang dan operator destinasi pariwisata terbesar di Indonesia, bersama-sama mengumumkan dua Kontrak Promoter (Promoter’s Contracts) secara terpisah yakni FIM Road Racing World Championship Grand Prix, yang sering disebut dengan FIM MotoGP™World Championship, dan MOTUL FIM Superbike World Championship. Penandatanganan telah dilakukan antara Carmelo Ezpeleta, CEO DORNA, dan Abdulbar M. Mansoer, selaku Direktur Utama dari ITDC, di kantor DORNA di Madrid, Spanyol pada tanggal 28 Januari 2019, di hadapan tim Senior Manajemen dari kedua belah pihak dan disaksikan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Drs. Hermono M. A.Perjanjian menegaskan bahwa Indonesia akan menyambut MotoGP™ dan MOTUL FIM Superbike World Championship pada tahun 2021 mendatang di Pulau Lombok, tepatnya di the Mandalika, yang merupakan kawasan pariwisata berskala besar yang terintegrasi.CEO Grup DORNA, Carmelo Ezpeleta mengungkapkan – “Betapa uniknya proyek ini, memiliki sirkuit perkotaan berkelas dunia di negara dimana MotoGP memiliki pengikut yang begitu besar. Indonesia adalah pasar utama bagi kami dengan pertimbangan presentase penggemar olahraga motor yang tinggal di sini dan atmosfer MotoGP akan semakin kuat begitu sirkuit ini selesai dibangun. Juga, dengan memasukkan Lombok ke dalam kalender WorldSBK menjadikan penawaran ini lebih menarik lagi bagi penggemar lokal yang akan memiliki dua acara Berkelas Dunia di derah itu setiaptahun.”Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer menambahkan – “Kami sangat gembira telah bermitra dengan DORNA dan sangat senang untuk dapat membawa acara olahraga motor kelas dunia ke Indonesia dan khususnya the Mandalika, Lombok”.Kedua belah pihak akan membuat pernyataan tambahan pada waktu yang akan ditentukan kemudian.
Read MoreNomor: 03/PR-ITDC/I/2019The Nusa Dua, 24 Januari 2019 – Dalam mendukung upaya Pemerintah mencapai kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2019, Kawasan pariwisata terpadu the Nusa Dua, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), menyelenggarakan berbagai event untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke the Nusa Dua. Salah satu event baru yang akan digelar adalah “Bebalihan” The Enchantment of Bali, sebuah event berlatar belakang budaya asli Bali yang dikemas sangat menarik karena berlokasi di area 5 rumah ibadah (worship) Puja Mandala, sebagai wujud keharmonisan kerukunan umat beragama yang berlandaskan Tri Hita Karana (THK). Pagelaran pertama diluncurkan hari ini bertempat di Wantilan Pura Jagatnatha, Puja Mandala, the Nusa Dua.Bebalihan berasal dari kata Balih-Balihan yaitu tarian yang diperuntukan sebagai hiburan dan tontonan bagi wisatawan, yang tidak termasuk sakral, namun tetap memiliki unsur dasar seni tari Bali yang luhur. The Enchantment of Bali (tagline) menggambarkan unsur keindahan dan pesona seni budaya Bali. Pagelaran ini akan menampilkan sentuhan seni tari asli Bali dengan alunan gamelan Bali yang memiliki daya tarik dan pesona yang membuat para wisatawan terhipnotis akan eksotisme yang ditampilkan. Beberapa tarian Bali yang akan dipertunjukan dalam event “Bebalihan” diantaranya yaitu tari pendet, tari barong dan tari legong.Event ini diselenggarakan oleh the Nusa Dua bekerjasama dengan Sanggar Asti Pradnyaswari yang merupakan sanggar asli dari Nusa Dua yang bergerak di bidang seni pertunjukan kontemporer, nusantara, tradisi Bali, kreasi dan modern dengan mengutamakan kualitas dan profesionalisme dalam mengembangkan community based tourism.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menjelaskan, “Bebalihan ini diselenggarakan untuk menambah atraksi wisata di the Nusa Dua, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke the Nusa Dua, khususnya ke Puja Mandala. Selain itu, event ini juga bertujuan mendukung Culture Tourism atau wisata budaya melalui pelestarian seni dan budaya Bali.”Bebalihan akan diselenggarakan 2 (dua) kali dalam seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Kamis pukul 16:00 wita sepanjang tahun 2019, bertempat di Puja Mandala, the Nusa Dua. Untuk dapat menyaksikan Bebalihan pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp. 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah).
Read MoreNUMBER: 01 / PR-ITDC / I / 2019 The Mandalika, January 13, 2019 - PT Indonesia Tourism Development (Persero) / Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), the state-owned BUMN managing the Mandalika region, appreciated the local community who took the initiative in making a clean beach movement in the coastal area of Kuta Beach and surrounding areas. The program took place on Sunday (1/13) and was attended by 150 people who joined the Lombok Tourism Forum (LTF) from travel associations, the Central Lombok District Government, and the local community. The beach clean up event was also attended by the Head of Kuta Village, Mirate along with residents of Kuta Village; Kuta police chief, Saogi; Chairperson of the Lombok Tourism Forum, Kanom with all members; and the Mandalika Deputy Project Director Adi Sujono and all ITDC employees. Chairperson of LTF Kanom revealed, in addition to cleaning the beach, beach cleaning activities were also carried out at the same time to build a sense of brotherhood between local residents and the area manager (ITDC). "This is a positive activity to encourage togetherness and a sense of shared responsibility in maintaining the cleanliness of the Mandalika beach tourism area. In addition, this activity is also a form of our concern as local residents in the environment around where we live, "said Kanom. Separately, the Director of Construction and Operations of ITDC Ngurah Wirawan expressed his appreciation for the initiative of the local community in conducting beach clean activities. "The Beach Clean Up program movement is a positive movement which we greatly appreciate for being a public interest after the earthquake that took place last year. People have an awareness that cleanliness is one of the main factors of tourists visiting a destination. So, the desire to enliven the area is not only from the managers, but also from the stakeholders of the Mandalika, "said Ngurah Wirawan. Ngurah added, this clean beach movement was a real positive action that had been planned by the local community together with the area manager to embrace each other in keeping the Mandalika area comfortable. Ngurah realizes that as a coastal area, the Mandalika cannot avoid organic and non-organic waste. "We have appealed to the public to be more concerned and participate in protecting the environment. Cleanliness has become a priority scale in supporting tourism destinations, especially the Mandalika, as one of the ten New Bali, "continued Ngurah. ITDC hopes that this beach clean program will become a sustainable program because it is a positive activity to be carried out by regional managers and stakeholders. "In the future, we hope that this program can continue to be implemented so that the Mandalika area can become cleaner and become a convenient tourist destination for tourists and stakeholders to visit," concluded Ngurah.
Read More