Jakarta, 10 Juni 2020– Sebagai upaya mendukung penanganan COVID-19, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Club Med Indonesia memberikan bantuan alat medis berupa 21 ribu masker kesehatan, untuk 11 rumah sakit di Provinsi Bali dan NTB. Bantuan medis yang terdiri dari 20.000 surgical mask(masker bedah)dan 1.000 masker N95tersebutakan disebar di sejumlah RSyang menjadi RS rujukan dan penanganan Covid-19 di Bali dan NTByaitu:• Bali: RSUDBuleleng, RSUD Bangli, RSUDKarangasem• NTB: RSUD Prov. NTB, RSUD Dr.Soedjono Selong, RS H.L Manambai AbdulkadirKab. Sumbawa Besar, RSU Bima, RS Kota Mataram, RS Kab. Lombok Tengah, RS Kab. Lombok Barat, dan RS Kab. Lombok UtaraPenyerahan bantuan masker dilakukan hari ini oleh perwakilan ITDC di Bali dan Lombok, masing-masing melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk bantuan di Bali, dan secara simbolis kepada Wakil Gubernur NTB untuk bantuan di NTB. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Sebagai sebuah BUMN, ITDC secara aktif membantu Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 melalui berbagai program bantuan, baik bantuan mandiri maupun berkolaborasi dengan pihak lain. Pemberian bantuan masker bedah dan masker N95 bekerjasama dengan ClubMed Indonesia ini merupakan sumbangsih ITDC dalam mendukung upaya perlindungan diri para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. Kita patut mendukung segala upaya dan kerja keras para pejuang kemanusiaan ini dalam melawan wabah Corona.”Vice President Regional Operation Club Med Philippe Hoffmann menambahkan, “Kami sangat bersyukur mendapat kesempatan berbagi dalam Misi Kemanusiaan yang mulia ini dan kepada Tim Medis yang telah berjasa, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengorbanan dan perjuangan kalian. Bersama kita bisa melalui masa sulit ini. Dan semoga badai cepat berlalu dan Industri pariwisata serta perekonomian kita segera pulih.” Selain memberikan bantuan masker ini, sebelumnya ITDC juga telah melakukan sejumlah kegiatan untuk membantu Pemerintah menekan penyebaran COVID-19 di kawasan pariwisata yang dikelolanya berikut area sekitar kawasan. Melalui Program ITDC Lawan Corona, ITDC telah melakukan penyemprotan disinfektan secara teratur baik di dalam kawasan The Nusa Dua dan The Mandalika maupun di sembilan desa penyangga di sekitar kawasan. ITDC juga membagikan bantuan kepada desa penyangga berupa peralatan dan bahan disinfektan serta sabun cair untuk dapat dikelola secara mandiri oleh masing-masing desa, bantuan masker kain untuk masyarakat, serta bantuan sembako dan santunan anak yatim piatu dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Di masing-masing kawasan pun ITDC menerapkan kebijakan physical distancingserta langkah-langkah lainnya sesuai protokol pencegahan COVID-19 yang dikeluarkan Pemerintah.Club Med Indonesia sendiri, selain berkolaborasi dengan ITDC dalam penyaluran bantuan 21.000 masker kesehatan ini, telah ikut membantu dalam mengurangi dampak Covid-19 bagi komunitas di daerah operasional mereka di Bintan melalui bantuan masker dan makanan bagi tenaga medis di Rumah Sakit setempat.
Read MoreJAKARTA, 29 MEI 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, tengah menyelesaikan serangkaian protokol khusus untuk memulai skenario New Normal di masa pandemi, sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara. Saat ini, ITDC telah membentuk Task Force Recovery The New Normal yang bertugas menyusun protokol khusus tersebut, untuk melindungi dan mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) bagi pegawai, mitra bisnis, wisatawan dan pengunjung kawasan, serta para pemangku kepentingan lain di masa new normal. Protokol disusun berpedoman pada kebijakan Kementerian BUMN, komando Kementerian/Lembaga terkait (khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Kesehatan) serta berdasarkan keunikan dan kondisi masing-masing daerah operasi. Menurut Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, protokol tersebut merupakan kelanjutan dari penerapan protokol kesehatan yang sudah dilakukan ITDC di lingkungan kantor dan kawasan pariwisata yang dikelola Perusahaan selama ini. “ITDC selalu mendukung penuh langkah dan kebijakan strategis yang ditetapkan oleh Pemerintah khususnya Kementerian BUMN dalam proses pencegahan dan penanganan COVID-19. Dan ITDC siap menjalankan arahan Kementerian BUMN terkait skenario The New Normal ini karena arahan tersebut sejalan dengan langkah-langkah antisipasi dan protokol pencegahan COVID-19 yang telah diterapkan ITDC sejak Maret lalu,” kata Abdulbar.Saat ini, ITDC telah menjalankan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat untuk melindungi karyawan, mitra bisnis, wisatawan dan pemangku kepentingan lain yang berada di kawasan yang dikelola ITDC dari potensi risiko terinfeksi yang dapat mengancam kesehatan mereka. Meski Perusahaan menerapkan kebijakan Work From Home bagi sebagian besar karyawan, namun sebagian karyawan yang lain tetap bekerja di lapangan yaitu di proyek konstruksi, khususnya di kawasan The Mandalika. Sejumlah protokol kesehatan yang ketat telah ditetapkan ITDC dalam pengerjaan proyek konstruksi tersebut, antara lain menjaga sanitasi dan tingkat hygiene lingkungan, penyemprotan disinfektan di barak dan gedung setiap satu minggu sekali, pemeriksaan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk area kerja, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menambahkan, “Dengan terus bergulirnya proyek konstruksi di The Mandalika memasuki masa new normal, maka protokol kerja bagi keselamatan karyawan dan mitra usaha seperti kontraktor dan pemasok di lokasi-lokasi proyek menjadi salah satu prioritas bagi ITDC. “Untuk itu, kami akan menerapkan standar operating procedure atau protokol kerja baru tidak hanya untuk pengerjaan proyek konstruksi tapi juga untuk keseluruhan operasionalisasi kawasan, mengingat lokasi-lokasi proyek tersebut terletak di dalam kawasan.”. Sejauh ini, sebagai pengelola kawasan, ITDC telah secara proaktif melakukan program pencegahan penyebaran COVID-19 di dalam kawasan pariwisata The Nusa Dua dan The Mandalika, antara lain dengan melibatkan tenant dan stakeholders untuk melakukan kegiatan preventif seperti pemeriksaan suhu tubuh para pengunjung yang datang ke hotel/restoran/tempat usaha lainnya, membagikan masker kepada para tamu atau pengunjung, menyediakan hand sanitizers di beberapa lokasi yang mudah dijangkau untuk umum, mengadakan sosialisasi dan penyuluhan terkait pencegahan COVID-19 di lingkungan kerja masing-masing, serta melaksanakan kegiatan kebersihan secara rutin di dalam bangunan/lingkungan hotel/restoran/tempat usaha lainnya, menyiapkan Crisis Center, melakukan mitigasi jika ada suspect dan membawa ke rumah sakit terdekat, serta melakukan monitoring berkala dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit. Sedangkan untuk lingkungan kerja, ITDC antara lain telah menyusun protokol pencegahan dan penanganan kasus jika terjadi bagi karyawan, melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor, serta menerapkan kebijakan Work from Home sejak 16 Maret 2020, di ketiga kantor wilayah ITDC yaitu di Jakarta, The Nusa Dua, dan The Mandalika. ITDC juga telah menyiapkan protokol penanganan tamu yang berkunjung ke kantor ITDC dengan mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap tamu dan cuci tangan sebelum memasuki lokasi kantor.Selain terus mensosialisasikan protokol kesehatan, salah satu metode yang akan digunakan ITDC memasuki new normal adalah memastikan dilaksanakannya protokol kesehatan dengan cara memberi contoh langsung kepada pihak yang berhubungan dengan ITDC. “Sebagai contoh, apabila pihak ITDC diundang meeting fisik oleh pihak lain, maka pihak ITDC akan memastikan dulu bagaimana protokol kesehatan yang ada di lingkungan tersebut dan metode penerapannya. Apabila ternyata protokol kesehatan tidak sesuai, maka pihak ITDC akan meminta meeting dilakukan di kantor ITDC. Selain itu, pihak ITDC akan selalu membawa masker cadangan, sehingga saat bertemu dengan pihak yang tidak menggunakan masker, maka pihak ITDC dapat memberikan masker kepada orang tersebut,” papar Ngurah Wirawan. Nantinya, apabila ITDC sudah memulai operasional dalam masa new normal, ITDC akan menerapkan Flexible Working Hours bagi karyawan, melakukan pembatasan jumlah yang bekerja di kantor, serta menerapkan secara ketat physical distancing pada working space, termasuk saat pelaksanaan meeting secara fisik.“Pelaksanaan protokol kesehatan di seluruh lingkungan dan wilayah kerja ITDC akan terus dievaluasi sehingga dapat menghasilkan hasil yang optimal, khususnya memasuki dan selama masa new normal. Dengan antisipasi yang telah kami lakukan bersama pemangku kepentingan lainnya, kami berharap lingkungan kerja dan destinasi pariwisata yang kami kelola dapat terus steril dari penyebaran COVID-19. Di samping itu, kami optimistis pandemi ini dapat segera diatasi sehingga industri pariwisata tanah air dapat kembali bergerak dan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. #CovidSafe BUMN,” tutup Abdulbar.
Read MoreTHE MANDALIKA, 29 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyampaikan santunan bagi 600 anak yatim piatu di enam desa penyangga The Mandalika, antara lain Desa Kuta, Sengkol, Sukadana, Rembitan, Mertak, dan Prabu di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC dalam mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat desa penyangga.Bertempat di enam kantor desa, santunan dengan total nilai Rp 60.000.000,00 tersebut diserahkan oleh Operations Head The Mandalika I Made Pariwijaya kepada masing-masing Kepala Desa terkait dan selanjutnya dibagikan kepada anak yatim piatu masing-masing desa.VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan dalam rangka Hari Raya Idul Fitri kepada anggota masyarakat yang kurang mampu dan termasuk paling rentan terhadap dampak Covid-19, yaitu anak-anak yatim piatu. “Kami pastikan bahwa 600 anak penerima santunan ini, memang merupakan anak-anak dari desa penyangga sekitar kawasan The Mandalika yang paling memerlukan bantuan santunan, khususnya dengan adanya pandemi COVID-19,” kata Miranti.Operations Head The Mandalika Pari Wijaya menambahkan, BUMN harus tetap dirasakan kehadirannya di tengah-tengah bangsa Indonesia, apalagi dalam masa pandemi COVID-19. “Kegiatan pemberian santunan ini kami laksanakan secara rutin tiap tahunnya, sebagai bentuk kepedulian BUMN terhadap masyarakat. Jadi BUMN ada bukan hanya untuk mengerjakan proyek strategis, tapi juga untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tutur Pari.Sementara, Kepala Desa Rembitan L. Minaksa menyampaikan bahwa semua penyaluran bantuan ITDC kepada desa penyangga dalam segala bentuk diapresiasi penuh oleh masyarakat desa. “Sebagai pemerintah desa, kami sangat mengapresiasi kepedulian ITDC terhadap masyarakat desa penyangga, yang telah disampaikan dalam berbagai bentuk sampai saat ini, termasuk bagi anak-anak yatim piatu di desa kami. Bantuan-bantuan ini sangat mengangkat moril kami selaku pemerintah desa, khususnya dalam menghadapi berbagai dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi COVID-19,” ujar Minaksa.ITDC berharap santunan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anak penerima santunan. “Kami juga mohon doa restu dan dukungan masyarakat sekitar kepada ITDC dalam mewujudkan pembangunan The Mandalika sebagai sebuah kawasan pariwisata kelas dunia yang akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” tutup Miranti.
Read MoreTHE NUSA DUA, 26 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua-Bali dan The Mandalika-NTB, hari ini menyelesaikan pembongkaran patung pribadi di area Water Blow, Peninsula Island Kawasan The Nusa Dua. Pembongkaran dilakukan karena keberadaan patung pribadi tersebut melanggar peraturan pengelolaan kawasan The Nusa Dua, yang tidak memperbolehkan pihak luar kawasan seperti pengunjung atau wisatawan menaruh barang apapun di area Water Blow. “Sangat jelas bahwa pemasangan patung pribadi ini telah melanggar otoritas kami sebagai pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua. Area Water Blow memang terbuka untuk umum, tapi bukan merupakan area pribadi dimana pengunjung atau wisatawan dapat menaruh atau memasang barang-barang pribadi dengan tujuan pribadi seperti yang dilakukan oleh pelaku,” tegas Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita.Atas pelanggaran ini, pelaku telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf kepada ITDC dan publik serta menandatangani pernyataan yang dilakukan di Kantor Kepolisian Sektor Kuta Selatan pada Selasa, (26/5). Penyampaian pernyataan, yang dihadiri oleh Kapolsek Kuta Selatan, Kanit Reskrim Polsek Kuta selatan, Babinsa serta perwakilan ITDC tersebut, kemudian telah diikuti dengan pembongkaran dan pelarungan patung oleh pelaku, yang disaksikan pihak ITDC dan Polsek Kuta Selatan di lokasi tempat dipasangnya patung. “Pelaku telah mengakui kesalahannya serta membongkar patung pribadinya. Pelaku juga telah meminta maaf kepada ITDC dan publik karena telah mem-viral-kan aksinya ini di beberapa media sosial untuk kepentingan pribadi, tanpa ijin maupun persetujuan dari pihak pengelola kawasan The Nusa Dua,” tambah Ngurah Ardita.Patung pribadi yang sempat meresahkan pengunjung Water Blow maupun masyarakat sekitar tersebut memiliki tinggi 30 cm dan berdiameter sekitar 15 cm, dibuat dari semen lengkap dengan gaun warna hijau yang mengingatkan mereka yang melihatnya kepada legenda Nyi Roro Kidul. Patung dipasang berdiri menghadap ke arah barat (Nusa Dua) dan membelakangi lautan. Pelaku memasangnya di atas batu karang dengan menggunakan cor semen untuk menahan hempasan ombak. “Manajemen The Nusa Dua sebagai pengelola Kawasan The Nusa Dua sangat menyayangkan terjadinya pelanggaran ini, dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi di waktu mendatang. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mematuhi peraturan pengelolaan kawasan serta menjaga kenyamanan wisatawan dan pengunjung Water Blow,” tutup Ardita.
Read MoreTHE NUSA DUA, 20 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyerahkan 500 paket sembako bagi anggota masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19 di tiga desa penyangga The Nusa Dua, yaitu Desa Adat Bualu, Peminge, dan Kampial di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC dalam mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat desa penyangga. Paket sembako yang masing-masing terdiri dari 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 5 bungkus mie instan dan 250 gram gula pasir tersebut diserahkan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita kepada Ketua Tim SATGAS COVID-19 Kelurahan Benoa I Wayan Ambara Putra, bertempat di Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua yang saat ini berfungsi juga sebagai Posko Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 di Kabupaten Badung. Acara penyerahan bantuan dihadiri juga oleh Lurah Benoa I Made Karang Subawa, S.Pd.VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Melalui bantuan sembako ini, kami berharap dapat turut serta meringankan beban anggota masyarakat yang paling terdampak oleh wabah Covid-19, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Selain itu, menggunakan momentum Hari Kebangkitan Nasional, ITDC juga mengajak masyarakat di desa penyangga untuk tidak patah semangat menghadapi terpuruknya sektor pariwisata sekarang ini, tetap berikhtiar dan berupaya, serta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga dapat mendukung pemutusan penyebaran Covid-19 dan mempercepat pemulihan situasi di lingkungan masing-masing.”. Bantuan sembako ITDC ditujukan antara lain bagi pedagang pantai, terapis, pedagang asongan, nelayan dan rumah tangga tidak mampu (RTM), profesi masyarakat sekitar kawasan The Nusa Dua yang paling terkena oleh dampak pandemi Covid-19 di bidang pariwisata, khususnya karena sangat menurunnya kunjungan ke The Nusa Dua.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada masyarakat desa penyangga yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata The Nusa Dua. Kami berharap bantuan ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh para penerima. Kami juga berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga industri pariwisata dapat bangkit kembali, dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan pun akan ikut bangkit.” Sebelumnya, melalui SBU The Nusa Dua, ITDC telah menyerahkan bantuan wastafel portable bagi masyarakat khususnya yang melakukan aktivitas di area pasar 3 Desa Adat dan masker bagi masyarakat di Kelurahan Benoa, bantuan paket masker dan hand sanitizer bagi jurnalis, serta bantuan peralatan dan bahan disinfektan bagi desa penyangga. Pada bulan Maret, telah dilakukan juga penyemprotan disinfektan di dalam Kawasan The Nusa Dua dan Lingkungan Desa Adat Bualu. Pada hari ini, selain kepada masyarakat desa penyangga The Nusa Dua, pemberian bantuan paket sembako juga disampaikan kepada masyarakat desa penyangga The Mandalika, Lombok, NTB.
Read MoreTHE MANDALIKA, 20 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyalurkan 1.200 paket sembako kepada masyarakat yang paling terdampak pandemi COVID-19 di enam desa penyangga The Mandalika. Enam desa tersebut antara lain Desa Kuta, Sengkol, Sukadana, Rembitan, Mertak, dan Prabu di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC dalam mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat desa penyangga.Paket sembako yang masing-masing terdiri dari 5 kg beras premium, 1 kg gula pasir, 1 kotak teh celup, 1 liter minyak goreng, dan 250 gr garam tersebut diserahkan oleh Dewan Komisaris ITDC Ir. H. Irzani didampingi oleh Operations Head The Mandalika I Made Pariwijaya, bertempat di enam kantor Desa Penyangga The Mandalika, yang diterima secara langsung oleh masing-masing Kepala Desa.Irzani menjelaskan bahwa bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Bantuan sembako ini kami harap dapat membantu masyarakat utamanya pada tingkat pra-sejahtera, yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan primernya disebabkan oleh dampak COVID-19, khususnya dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Disamping itu, bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional, ITDC juga mengajak masyarakat desa penyangga untuk tidak patah semangat menghadapi terpuruknya sektor pariwisata sekarang ini. Mari kita terus berikhtiar dan berupaya dengan sungguh-sungguh, sambil tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga dapat mendukung pemutusan penyebaran Covid-19 dan mempercepat pemulihan situasi di lingkungan masing-masing,” kata Irzani.Operations Head The Mandalika Pari Wijaya menambahkan, BUMN harus tetap dirasakan kehadirannya di tengah-tengah bangsa Indonesia, apalagi dalam masa pandemi COVID-19. “Kegiatan penyaluran sembako ini kami laksanakan secara rutin tiap tahunnya, sebagai bentuk kepedulian BUMN terhadap masyarakat. Jadi BUMN ada bukan hanya untuk mengerjakan proyek strategis, tapi juga untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tuturnya.Sementara itu, Kepala Desa Kuta Mirate menyampaikan bahwa semua penyaluran bantuan ITDC kepada desa penyangga dalam segala bentuk selalu dikoordinasikan dengan perangkat desa agar tersebut tepat sasaran. “ITDC telah berkoordinasi dengan kami dari jauh-jauh hari mengenai kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa penyangga, salah satunya adalah Desa Kuta. Penyaluran bantuan sembako ini kami rasa sangat tepat, karena banyak anggota masyarakat yang sedang membutuhkan,” jelas Mirate.Sebelumnya ITDC juga telah menyalurkan sembako seberat 560 kg, terdiri dari 350 kg tepung terigu dan 210 kg beras dengan menggandeng Korem 162/Wira Bhakti (Korem 162/WB). Bantuan ini diserahkan kepada masyarakat Desa Bagu pada hari Minggu (17/5) oleh Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, setelah serah terima bantuan dilakukan dari ITDC kepada Korem 162/WB pada Sabtu (16/5). Kerjasama dengan Korem 162/WB ini dilakukan agar bantuan dapat disalurkan tepat sasaran.Pada hari ini, selain kepada masyarakat desa penyangga The Mandalika, ITDC juga menyampaikan bantuan paket sembako bagi masyarakat desa penyangga The Nusa Dua Bali.
Read MoreJakarta, 15 Mei 2020 – Guna mewujudkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan KEK Mandalika/The Mandalika, NTB, terus berprogres dalam membangun infrastruktur dasar di dalam kawasan The Mandalika, yang dikembangkan di area seluas 1.175 Ha dengan status lahan clean and clear.Salah satu progres pekerjaan yang terus berjalan adalah pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika.Proyek yang termasuk ke dalam paket pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) ini, berupa pengaspalan 2 jalur jalan, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 km. Saat ini tengah dilakukan pengaspalan pada satu sisi dan akan dilengkapi dengan bangunan pelengkap berupa pembatas jalan dengan kansteen, saluran terbuka (drainase swale) serta area landscape. Proyek dikerjakan dengan mematuhi protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang dikeluarkan Pemerintah dan ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2020. Dalam jangka panjang, jalan akses ini akan dilengkapi penerangan jalan umum (PJU), Pedestrian, dan landscape. Ruas jalan utama pada ruas timur The Mandalika ini nantinya akan terhubung dengan jalan bypass Bandara International Lombok (BIL) menuju Mandalika sepanjang 17 Km yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami berkomitmen terus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dan konektivitas dalam kawasan The Mandalika sehingga dapat meningkatkan investasi sekaligus mendorong kunjungan wisatawan ke The Mandalika sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas pilihan Pemerintah. Peningkatan kualitas jalan akses ini akan mempermudah akses dari jalan provinsi ke arah Pantai Gerupuk yang merupakan daerah wisata surfing yang sangat digemari wisatawan/turis karena memiliki gelombang/ombak yang cukup unik serta Tanjung Aan.”Seperti diketahui, Pantai Gerupuk terletak kurang lebih 7 Km dari Pantai Kuta The Mandalika dan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil. Pantai ini terkenal dengan pasir putih, air laut yang biru serta gelombang yang indah yang tingginya bisa mencapai 3 meter. Hal ini yang menjadikan Pantai Gerupuk sebagai salah satu tempat berselancar terbaik di NTB. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai serta keindahan matahari terbenam dari bukit yang berada di sisi pantai.Di samping terus menyiapkan infrastruktur dasar dalam kawasan, ITDC juga tengah melakukan percepatan pembebasan lahan enclave dengan prioritas lahan yang terletak di dalam wilayah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Saat ini, proses pembebasan lahan telah berjalan dengan baik. Setelah melalui dialog yang konstruktif, banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal. Dari total 13,2 Ha lahan enclave, sebanyak 4,6 ha telah dibebaskan dan telah mulai dilakukan pembayaran. Sementara sisanya tengah dalam proses negoisasi.Guna mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave, selain menawarkan ganti untung, ITDC juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru yaitu ruislag/tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave. ITDC optimistis skema baru yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari masyarakat khususnya pemilik lahan enclave, Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika dan Forkopimda Lombok Tengah atas lancarnya proses pembebasan lahan enclave ini. Dengan adanya dukungan ini, lahan yang masuk dalam lintasan Sirkuit hampir seluruhnya telah memperoleh persetujuan dari pemilik untuk dibebaskan, dan proses negosiasi untuk sisanya berjalan sangat positif,” ujar Abdulbar.Di luar lahan enclave tersebut, seluruh lahan di The Mandalika, yang merupakan aset negara, sudah bersertifikat HPL ITDC dan berstatus clear and clean. Namun, apabila masih terdapat klaim dari warga masyarakat dengan bukti berupa sporadik/surat keterangan tanah yang ternyata tumpang tindih dengan HPL ITDC, maka penyelesaian atas klaim tersebut harus diselesaikan melalui jalur gugatan di pengadilan, bukan dengan melakukan tindakan intimidatif yang kontra produktif. Hal ini karena bukti sporadik/surat keterangan tanah bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah sesuai Undang-undang Pokok Agraria.“Kami pastikan seluruh pembangunan di dalam kawasan The Mandalika dilaksanakan pada lahan yang sudah masuk dalam HPL ITDC dan berstatus clean and clear. Kami tidak akan membangun di lahan yang belum memiliki status hukum yang tetap. Oleh karena itu, kami optimistis bahwa pengembangan The Mandalika dapat terus berjalan sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian masyarakat NTB khususnya Lombok Tengah,” tutup Abdulbar.
Read MorePenyelenggaraan MotoGP Mandalika dapat menjadi motor pemulihan sektor pariwisata Indonesia paska Pandemi COVID-19Jakarta, 5 Mei 2020 – Pembangunan sirkuit jalan raya pertama di dunia untuk MotoGP, Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, terus menunjukkan perkembangan yang positif.Saat ini, pembangunan Sirkuit Mandalika yang masih berfokus kepada ground work atau pekerjaan tanah menunjukkan progres positif dengan rincian yaitu land clearing mencapai 428.125 M2 atau 81,57%, pemasangan pagar beton precast keliling telah mencapai 5.327 Meter atau 85,23%, galian tanah track sebesar 191.624 M3 atau 84,47%, sementara pekerjaan timbunan tanah mencapai 106.171 M3 atau 29,25%.Selain itu, saat ini juga tengah dilakukan kegiatan penimbunan dan pemadatan pada area track, lokasi akses road outter dan inner termasuk pitlane. Pekerjaan penimbunan dilakukan layer by layer sesuai dengan elevasi (ketinggian) yang telah ditentukan dalam metode pelaksanaan. Pelaksanaan ground work juga dilakukan sangat detail dan teliti untuk memenuhi standar yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis. Kegiatan pemadatan dan test ini penting dilakukan guna memastikan bahwa daya dukung pekerjaan timbunan dan kepadatan telah memenuhi persyaratan teknis sebelum memasuki tahap pengaspalan. Kegiatan konstruksi Sirkuit Mandalika juga terus dilakukan untuk mengejar penyelenggaraan MotoGP di Indonesia yang akan dimulai tahun 2021.Seluruh kegiatan pekerjaan tanah dan perbaikan tanah dasar Sirkuit Mandalika, yang dilakukan oleh KSO Wijaya Karya (Persero) Tbk – Bunga Raya Lestari (WIKA-BRL) sebagai kontraktor ini, dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yaitu menjaga sanitasi dan tingkat hygiene lingkungan, penyemprotan disinfektan di barak dan gedung setiap satu minggu sekali, pemeriksaan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk area kerja, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika dan harus dilakukan dengan tingkat ketelitian dan detil yang tinggi agar sesuai regulasi dan standar dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM). Secara keseluruhan pembangunan Sirkuit Mandalika masih berjalan sesuai jadwal dan target yang telah ditetapkan. Komitmen kami untuk menyelesaikan proyek nasional ini sesuai dengan arahan Presiden, Kemenko Maritim dan Investasi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang meminta agar pelaku pariwisata terus menyiapkan dan meningkatkan kualitas destinasi dan atraksi wisata yang dimiliki.”.Berdasarkan pembicaraan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), unit usaha ITDC yang menangani persiapan dan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia, bersama Dorna SL, pemegang lisensi MotoGP di dunia, penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang akan dimulai pada 2021 ini tidak mengalami perubahan, bahkan kontrak akan diperpanjang sampai 10 tahun. “Di tengah terdampaknya sektor pariwisata nasional akibat pandemi global COVID-19, penyelenggaraan atraksi kelas dunia MotoGP di Indonesia mulai 2021 merupakan harapan yang positif. Kami meyakini penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika akan menjadi salah satu motor utama untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata Indonesia paska pandemi COVID-19, dan khususnya untuk NTB di masa depan mengingat multiplier effect-nya yang sangat besar,” papar Abdulbar.Multiplier effect dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun dapat dinikmati masyarakat Indonesia khususnya NTB. MotoGP juga memiliki penggemar yang besar, setiap minggunya ajang MotoGP ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia dan ini akan memberikan country branding dan benefit yang besar bagi Indonesia.Sebagai BUMN dengan wilayah usaha di NTB, ITDC juga berpartisipasi aktif dalam penanganan COVID-19 di daerah NTB. ITDC sebagai koordinator Satuan Tugas (Satgas) Tanggap COVID-19 BUMN Wilayah NTB bersinergi dengan 33 BUMN lain yang tergabung dalam Satgas, telah menyalurkan total lebih dari 4.700 Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan masyarakat di sejumlah wilayah di NTB sejak 18 April 2020.Bantuan APD tersebut terdiri dari 880 baju hazmat, 730 masker N95, 120 kotak masker medis, 1.730 sarung tangan, 258 kaca mata goggle, 218 face shield standar, dan 283 sepatu boots yang ditujukan bagi tenaga medis, serta 700 masker kain yang ditujukan bagi masyarakat. Sebagian besar bantuan bagi tenaga medis tersebut telah diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan COVID-19 di NTB yaitu RSUD Provinsi NTB di Mataram, RSUD Bima, RSUD Dr. R. Soedjono Selong di Lombok Timur, dan RS H. L Manambai Abdulkadir di Kabupaten Sumbawa.Sebagian lainnya disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah Kabupaten Dompu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat untuk kemudian disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas di masing-masing wilayah. Sedangkan masker kain untuk masyarakat disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram.
Read MoreTHE NUSA DUA, 1 Mei 2020 – Hari ini PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, kembali menggelar penyaluran bantuan tahap ke-4 berupa 3 unit wastafel portable dan 2250 masker kain kepada 3 Desa Adat (Bualu, Peminge dan Kampial) di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC LAWAN CORONA melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam upaya mendukung pencegahan penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di lingkungan Kawasan The Nusa Dua dan masyarakat desa penyangga. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita kepada Ketua Tim SATGAS COVID-19 Kelurahan Benoa I Wayan Ambara Putra, bertempat di Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua yang saat ini berfungsi juga sebagai Posko Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 di Kabupaten Badung. Bantuan wastafel portable dan 1950 masker kain berasal dari ITDC, sedangkan 300 masker kain merupakan bantuan dari salah satu tenant The Nusa Dua yaitu Kayu Manis Private Villas & Spa.“Bantuan wastafel portable kami sampaikan untuk mendukung penyediaan sarana mencuci tangan bagi masyarakat khususnya yang melakukan aktivitas di area publik ketiga desa adat di Kelurahan Benoa. Sedangkan masker kain diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di ketiga desa adat tersebut, khususnya saat pergi keluar rumah, sesuai anjuran Pemerintah. Pemberian bantuan ini kami harapkan dapat sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari, khususnya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19,” ungkap VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti. Selain penyerahan bantuan yang dilakukan hari ini, pada Kamis (30/4) telah dilakukan penyemprotan disinfektan di Pusat Peribadatan Puja Mandala Nusa Dua yang memiliki luas lahan 1,4 hektar. Penyemprotan ini merupakan dukungan dari Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI), yang melakukan penyemprotan disinfektan serentak di rumah ibadah di seluruh daerah di Indonesia pada tanggal tersebut. Kegiatan penyemprotan rumah ibadah ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial (CSR) ASPPHAMI, dimana setiap anggota Asosiasi wajib melakukan penyemprotan minimal satu rumah ibadah, baik di pusat maupun di daerah.Sampai akhir April 2020, ITDC, melalui SBU The Nusa Dua, telah menyampaikan bantuan berupa masker, hand sanitizer, alat sprayer disinfektan dan bahan disinfektan kepada desa penyangga di sekitar kawasan The Nusa Dua, juga menyelenggarakan kegiatan disinfeksi di area publik desa penyangga sebanyak 2 kali. Selain itu, sebagai bagian dari Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 Provinsi Bali yang dikoordinir oleh Pelindo III, ITDC bersama 22 BUMN lain membantu menekan sebaran Covid-19 di provinsi Bali dengan memberikan bantuan secara bertahap. Bantuan tersebut disalurkan melalui 11 posko yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali berupa masker medis, sarung tangan medis, hand sanitizer, wastafel portable, sabun cair, tempat sabun, serta booklet sosialisasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19, yang ditujukan bagi rumah sakit dan puskesmas di masing-masing kabupaten/kota. Salah satunya adalah bantuan masker medis, sarung tangan medis, hand sanitizer, wastafel portable, sabun cair, tempat sabun, serta booklet sosialisasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19 bagi Puskesmas Kuta Selatan. Bantuan ini diserahkan oleh ITDC, yang tergabung ke dalam Satgas BUMN Antisipasi Covid-19 Kabupaten Badung, kepada Posko Pengendalian Covid-19 Kabupaten Badung yaitu Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala UPT. Puskesmas Kuta Selatan, pada Kamis (23/4).“Kami berharap seluruh bantuan yang kami salurkan hari ini dapat mendukung masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dengan membiasakan diri mencuci tangan dan gerakan wajib menggunakan masker jika keluar rumah, tentu juga harus selalu mematuhi himbauan Pemerintah,” tutup I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreTHE MANDALIKA, 28 APRIL 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyalurkan 2.000 masker kain bagi masyarakat desa penyangga The Mandalika. Penyerahan masker dilakukan langsung oleh ITDC ke lokasi-lokasi desa penyangga yang mencapai enam desa yaitu Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa Sukadana, Desa Rembitan, Desa Mertak, dan Desa Prabu. Penyerahan masker diterima secara langsung oleh Pemerintah Desa masing-masing yang kemudian akan disalurkan kepada masyarakat desa. Bantuan masker kain ini menjadi bagian dari program ITDC Lawan Corona yang merupakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC dalam mendukung pencegahan peyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat sekitar kawasan. VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti menjelaskan bahwa penyaluran masker kain ini merupakan program ‘dari masyarakat untuk masyarakat’ untuk mendukung kebijakan ‘Masker Untuk Semua’ yang menjadi arahan Pemerintah. “Pada awal April lalu, Pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan yang mewajibkan semua masyarakat untuk menggunakan masker saat keluar rumah, guna melindungi dari sendiri dan juga orang lain dari penyebaran virus Corona. Untuk itu, melalui program ITDC Lawan Corona kami bekerjasama dengan masyarakat dalam memproduksi masker kain untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan masker,” tutur Miranti. Masker kain sejumlah 2.000 lembar ini dijahit dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) milik masyarakat lokal desa penyangga sekitar Kawasan The Mandalika. Pemberdayaan UMKM lokal ini diharapkan dapat tetap menghidupkan perekonomian masyarakat setempat. “Dampak COVID-19 ini mempengaruhi beberapa sektor, salah satunya industri UMKM. Oleh sebab itu, kami mengambil kebijakan untuk mengadakan masker kain yang dibuat oleh masyarakat lokal, untuk masyarakat itu sendiri,” lanjut Miranti.Disebutkan, bahwa masker kain dan masker medis (disposal) memiliki peruntukan yang berbeda. Sesuai arahan Pemerintah, penggunaan masker kain oleh masyarakat umum, dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari saat keluar rumah. “Agar dapat membantu UMKM tidak jauh terpuruk, maka pembuatan masker berbahan kain yang disalurkan kembali kepada masyarakat bisa menjadi alternatif yang baik,” tutup Miranti.
Read More