The Mandalika, 02 November 2025 - Memasuki musim hujan, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) meningkatkan intensitas pengelolaan lingkungan di kawasan The Mandalika, untuk mewujudkan visi membangun kawasan pariwisata kelas dunia. Yakni membersihkan pantai sejak 16 Oktober 2025 dengan melibatkan tim operasional dan masyarakat lokal di Pantai Tanjung Aan, yang mulai terdampak kiriman sampah laut akibat perubahan arus dan arah angin barat.Hingga Sabtu (1/11), ITDC mencatat total 7,2 ton sampah telah dikumpulkan dari area pesisir dan akses jalan menuju pantai. Sebagian besar terdiri dari plastik dan limbah non-organik yang terbawa arus laut. Pembersihan dilakukan setiap hari oleh sembilan tenaga common area ITDC (staf yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, kebersihan, dan pengelolaan kawasan) dari desa sekitar, dengan dukungan armada truk operasional ITDC yang mengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pengengat.PGS. General Manager The Mandalika, Agus Setiawan, menyebut kegiatan ini jadi langkah antisipatif ITDC menghadapi peningkatan curah hujan yang kerap membawa sampah laut. “Memasuki musim hujan, arus laut selatan cenderung membawa material sampah dari wilayah lain ke pesisir The Mandalika, termasuk Tanjung Aan. Kami bergerak melibatkan masyarakat lokal untuk memastikan kawasan tetap bersih, aman, dan nyaman bagi pengunjung,” ujarnya.Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Nusa Tenggara Barat mulai memasuki awal musim hujan pada akhir Oktober hingga awal November. Pergeseran angin dan peningkatan gelombang laut di periode ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya volume sampah kiriman di kawasan pesisir selatan Lombok.Agus menambahkan, keterlibatan masyarakat lokal menjadi bagian penting dari strategi ITDC dalam menjaga keberlanjutan kawasan wisata. Selain memperkuat kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga sekitar. “Kami percaya pengelolaan destinasi berkelanjutan tidak hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga membangun kolaborasi dengan masyarakat, sebagai mitra yang menjaga wajah kawasan wisata,” tambahnya.Inisiatif ini mencerminkan pendekatan sustainable destination management, di mana kebersihan kawasan menjadi bagian dari pengalaman wisata yang berkualitas dan ramah lingkungan. Upaya ini sejalan dengan komitmen ITDC mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 11: Sustainable Cities and Communities serta SDGs 14: Life Below Water, melalui pengelolaan kawasan wisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis partisipasi masyarakat. “Sebagai bagian dari ekosistem InJourney Group, kami di ITDC terus memperkuat sinergi lintas destinasi untuk menghadirkan pariwisata yang tidak hanya berdaya saing global, tetapi juga berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Komitmen kami adalah memastikan setiap kawasan yang kami kelola, termasuk The Mandalika, tumbuh sebagai destinasi yang bersih, hijau, dan memberikan manfaat nyata bagi komunitas lokal,” tutupnya.
Read MoreThe Golo Mori, Manggarai Barat, 29 Oktober 2025 – Kawasan The Golo Mori dengan fasilitas unggulannya Golo Mori Convention Center (GMCC), kembali menjadi pusat perhatian nasional dengan menjadi tuan rumah hari ke-2 penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) pada hari Selasa, (28/10). Pada hari sebelumnya (27/10), kegiatan Pra-Munas telah diadakan di Meruorah Komodo Labuan Bajo.Acara bergengsi bagi industri pariwisata nasional ini dihadiri oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan 27 Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASTINDO dari seluruh Indonesia, serta berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata nasional, antara lain Bupati Manggarai Barat, Ketua DPRD Manggarai Barat, Ketua KADIN Manggarai Barat, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF), perwakilan asosiasi pariwisata, airlines, dan mitra strategis lainnya.Selama dua hari penyelenggaraan, Munas VI ASTINDO menjadi wadah strategis bagi pelaku industri perjalanan untuk memperkuat sinergi lintas daerah dan menetapkan arah kebijakan organisasi ke depan. Sejumlah agenda utama yang berlangsung di GMCC mencakup pemilihan Ketua Umum ASTINDO, yang telah menghasilkan keputusan dengan terpilihnya kembali Pauline Suharno sebagai ketua Umum Astindo periode 2025-2029. Agenda lainnya yakni penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), pembahasan program kerja berbasis transformasi digital dan keberlanjutan bisnis travel agent nasional, serta Table Top B2B dan Gala Dinner yang mempererat jejaring industri pariwisata.Ketua Panitia Pengarah Munas VI ASTINDO, Awandhi Aswinabawa, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti soliditas asosiasi dalam memperkuat kolaborasi lintas daerah. “Kami bersyukur dapat menyelenggarakan Munas ASTINDO 2025 di Labuan Bajo, tepatnya di Golo Mori Convention Center yang merepresentasikan kemajuan destinasi MICE nasional. Semoga keputusan dan program yang dihasilkan membawa manfaat bagi industri pariwisata Indonesia.” ujarnya.Sebagai kawasan Sustainable Marine-based MICE Tourism Destination yang dikembangkan oleh InJourney Tourism Development (ITDC), The Golo Mori terus menunjukkan perannya sebagai hub aktivitas nasional dan internasional. Fasilitas GMCC menghadirkan ruang konvensi modern yang berpadu dengan keindahan alam Flores, memberikan pengalaman berbeda bagi para peserta Munas ASTINDO.General Manager The Golo Mori, Aji Munarwiyanto, menegaskan peran kawasan The Golo Mori dalam mendukung ekosistem pariwisata berkelanjutan, “Ini menjadi momen bagi kami untuk menunjukkan kesiapan The Golo Mori dalam mendukung event berskala nasional maupun internasional dengan konsep modern, harmonis, dan berkelanjutan, menjadikan The Golo Mori sebagai destinasi MICE unggulan di Indonesia Timur. Kami berharap para peserta dan anggota ASTINDO dapat menjadi bagian dari promosi The Golo Mori, Labuan Bajo area, dan pariwisata Provinsi NTT kepada jaringannya di seluruh Indonesia maupun dunia.”Puncak kegiatan ditutup dengan Sunset Gala Dinner di Nuka Beach Club, yang menampilkan panorama laut Flores yang menakjubkan, serta penganugerahan kepada DPD ASTINDO berprestasi, dan peluncuran buku perjuangan Elly Hutabarat, tokoh pariwisata nasional dan pendiri ASTINDO. Penyelenggaraan Munas VI ASTINDO di The Golo Mori menjadi simbol sinergi nyata antara asosiasi pelaku perjalanan wisata dan pengelola destinasi nasional. Melalui forum ini, ITDC bersama ASTINDO memperkuat peran pariwisata sebagai penggerak ekonomi kreatif, sekaligus menegaskan kesiapan Labuan Bajo, khususnya The Golo Mori dalam menyambut lebih banyak kegiatan berskala nasional maupun internasional di masa mendatang.
Read MoreThe Mandalika, 29 Oktober 2025 – InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan pemberian bantuan fasilitas, peralatan, dan pelatihan sepak bola di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). ITDC berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan, Desa, dan Karang Taruna setempat untuk memperkuat pembinaan olahraga masyarakat, khususnya di bidang sepak bola.Kegiatan yang digelar pada Rabu, (29/10) diawali dengan pelatihan dasar dribbling, passing, dan shooting. Praktek sepak bola yang dibimbing tiga pelatih Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mataram, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan peralatan olahraga dan sarana pendukung kebersihan lingkungan lapangan. Bantuan yang diserahkan ITDC meliputi pengecatan dan perbaikan gawang, papan skor, jaring gawang, bendera sudut (corner flag), pembuatan garis lapangan, bangku pemain, kanopi atap pemain, bola, cone latihan, serta tempat sampah.Dukungan ini merupakan bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Community Development ITDC yang berfokus pada pengembangan komunitas di sekitar kawasan pariwisata KEK Mandalika. “Kami percaya bahwa olahraga memiliki peran besar dalam membangun karakter kedisiplinan, dan kebersamaan masyarakat. Kami ingin mendorong lahirnya semangat sportivitas dan kolaborasi dari tingkat desa, yang juga menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di KEK Mandalika.” ujar PGS. General Manager The Mandalika, Agus Setiawan.Sementara itu, Camat Pujut, H. Jumahir, S.Sos juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan ITDC yang dinilai memberikan dampak positif bagi pengembangan bakat muda di wilayahnya. “Kegiatan seperti ini sangat berarti bagi masyarakat kami, karena tidak hanya memperkuat sarana olahraga, tetapi juga membangun semangat anak muda untuk aktif dan berprestasi,” tutur Camat Pujut.Ke depan, kegiatan pembinaan olahraga ini diharapkan dapat berkelanjutan, melalui kerja sama lintas pihak antara pemerintah kecamatan, komunitas olahraga lokal, dan ITDC. Melalui kerja sama lintas pihak yang konsisten antara pemerintah kecamatan, komunitas olahraga lokal, dan ITDC, kegiatan ini dapat berkembang menjadi wadah pembinaan bagi atlet muda di tingkat desa. Sekaligus memperkuat ekosistem olahraga yang tumbuh dan hidup di tengah masyarakat.“Melalui kolaborasi ini, KEK Mandalika tidak hanya dikenal sebagai destinasi sportstainment, tetapi juga sebagai pusat pengembangan olahraga masyarakat yang tumbuh dari partisipasi komunitas lokal. Inisiatif semacam ini menjadi wujud nyata komitmen ITDC dalam mendorong pembangunan pariwisata kelas dunia yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan,” tutup Agus.
Read MoreThe Nusa Dua, 27 Oktober 2025 - Suasana meriah mewarnai The Nusa Dua Festival (NDF) 2025 yang mengusung tema “Beauty Harmony”, di kawasan The Nusa Dua, Bali. Tercatat sebanyak 18.825 orang menikmati sajian musik, seni, dan budaya di tengah keindahan lanskap pesisir Pulau Peninsula pada 25-26 Oktober 2025. Diselenggarakan oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), anggota dari InJourney Group, festival ini menjadi bukti nyata kebangkitan event ikonik yang telah lama menjadi kebanggaan Bali.Sejak sore hingga malam hari, ribuan pengunjung memenuhi area Pulau Peninsula, The Nusa Dua untuk menikmati penampilan musisi nasional dan lokal, atraksi budaya Bali, seni “body painting” serta berbagai sajian kuliner dan produk UMKM lokal yang dikurasi khusus, serta tenant The Nusa Dua. Suasana hangat dan semarak menjadi cerminan harmoni antara masyarakat, seni, dan alam di salah satu destinasi pariwisata terbaik di Indonesia ini.Suksesnya penampilan Bunga Citra Lestari (BCL) dan Kahitna di panggung utama turut diikuti oleh penampilan memukau dari para musisi lokal seperti Tika Pagraky, Navicula, dan Astera. Kolaborasi antara musisi nasional dan lokal ini menghadirkan energi positif yang membuat seluruh pengunjung larut dalam kemeriahan festival.Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat yang begitu tinggi terhadap pelaksanaan festival tahun ini. “Kami sangat bersyukur melihat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 18.825 pengunjung hadir, menunjukkan bahwa Nusa Dua Festival tetap menjadi ikon kebanggaan yang dinantikan setiap tahun. Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk menampilkan harmoni antara budaya, musik, dan keindahan kawasanThe Nusa Dua,” ujar Troy.The Nusa Dua Festival 2025 merupakan bentuk nyata komitmen ITDC untuk menghadirkan kembali event ikonik yang telah dikenal sejak tahun 1996 dengan nama Nusa Dua Fiesta. “Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat, pelaku UMKM, serta industri pariwisata nasional. Melalui festival ini, kami ingin memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi berkelas dunia yang tetap dekat dengan masyarakat,” tambahnya.Festival yang berlangsung selama dua hari, 25–26 Oktober 2025, ini sukses menghadirkan beragam penampilan menarik dan kolaborasi lintas genre yang memukau, meninggalkan kesan mendalam bagi para pengunjung hingga malam penutupan.
Read MoreThe Nusa Dua, 25 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menjalin kolaborasi strategis dengan PT Signify Commercial Indonesia, pemimpin global di bidang teknologi pencahayaan, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk pengembangan ekosistem pariwisata berkelanjutan berbasis teknologi pencahayaan inovatif dan efisien energi. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, dan Direktur PT Signify Commercial Indonesia, Lucas Ardhana, bertempat di Wantilan ITDC, The Nusa Dua, pada hari ini Sabtu (25/10).Kolaborasi ini menjadi langkah strategis yang mempertemukan kekuatan lintas sektor dalam menghadirkan infrastruktur pariwisata yang modern, efisien energi, berdaya saing global dan berkelanjutan. Melalui kerjasama ini, ITDC dan Signify sepakat untuk memanfaatkan teknologi pencahayaan inovatif dan cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata yang dikelola ITDC, yaitu The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori.Kerja sama ini bersifat non-komersial dimana Signify dan ITDC saling mendukung dalam pertukaran informasi. Signify akan membagikan pengetahuan dan keahlian terkait aplikasi teknologi pencahayaan yang estetik, efisien energi, pintar dan berkelanjutan untuk mendukung daya saing destinasi pariwisata Indonesia di mata dunia “Bagi ITDC, pencahayaan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang bagaimana cahaya menghadirkan kehidupan di destinasi,” ujar Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka. “Kami ingin setiap kawasan ITDC memiliki atmosfer yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memberikan rasa nyaman, aman, dan meninggalkan kesan hangat bagi siapa pun yang datang.”Sementara itu, Direktur PT Signify Commercial Indonesia, Lucas Ardhana, menambahkan "Kemitraan strategis dengan ITDC ini merupakan wujud nyata komitmen Signify untuk mendukung pariwisata di Indonesia. Kami bangga dan yakin bahwa Signify selaku pemimpin dunia di bidang pencahayaan dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan daya tarik destinasi wisata, mendorong ekonomi dan efisiensi energi, serta mewujudkan pariwisata yang lebih berkelanjutan untuk masa depan."Selain itu, kerja sama ini diawali dengan dukungan Signify dalam menghadirkan pencahayaan dinamis pada Patung Mandala yang berlokasi di kawasan ITDC The Nusa Dua, bertepatan dengan pelaksanaan The Nusa Dua Festival pada tanggal 25–26 Oktober 2025.Kolaborasi antara ITDC dan Signify ini menjadi sarana dalam menyatukan teknologi dan pariwisata untuk membangun destinasi yang tidak hanya indah dan berkelas dunia, tetapi juga menjadi contoh sinergi positif antara sektor dalam memajukan pariwisata Indonesia menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan.
Read MoreThe Mandalika, 25 Oktober 2025 - InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, dengan bangga menghadirkan kembali perayaan budaya dan kreativitas masyarakat melalui The Nusa Dua Festival 2025. Mengusung tema “Beauty Harmony”, festival ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara musik, seni, dan keindahan destinasi yang berpadu harmonis di Pulau Peninsula, The Nusa Dua.Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka menyatakan, “Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1996, kegiatan ini dikenal dengan nama Nusa Dua Fiesta, sebuah perayaan tahunan yang menjadi ajang promosi pariwisata, budaya, dan kreativitas masyarakat di kawasan The Nusa Dua. Selama bertahun-tahun, Nusa Dua Fiesta tumbuh menjadi wadah kolaborasi antara masyarakat lokal, pelaku usaha, seniman, dan pengelola kawasan dalam menghadirkan ragam hiburan, seni, serta produk kreatif.”Setelah sempat vakum selama lima tahun sejak 2020 akibat pandemi dan dinamika pariwisata global, tahun 2025 ini ITDC dengan bangga menghadirkan kembali kegiatan tersebut dengan semangat baru dan nama baru: The Nusa Dua Festival. Perubahan nama ini mencerminkan semangat transformasi, kreativitas, dan pembaruan, menjadikan festival ini lebih inklusif, modern, dan berdampak bagi masyarakat serta pelaku industri pariwisata.Tahun ini, partisipasi masyarakat dalam The Nusa Dua Festival sangat luar biasa dengan total keterlibatan mencapai lebih dari 1.800 masyarakat lokal. Mulai dari 13 kontingen pawai parade beranggotakan 910 peserta dari hotel dan banjar adat, 100 anak desa penyangga dalam Tari Pendet Massal, 480 pelaku UMKM paguyuban lokal, hingga 240 peserta lomba parade budaya. Selain itu, terdapat 36 petugas keamanan tradisional atau yang dikenal pecalang turut menjaga ketertiban dan keamanan selama festival berlangsung.Selain itu, festival ini juga melibatkan 30 tenant F&B, 17 tenant hotel dan fasilitas, serta 4 jenis UMKM binaan ITDC yang terdiri atas sektor makanan, kriya, perhiasan, dan paguyuban lokal. Tak hanya itu, dukungan dari pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Badung turut memperkaya ragam kegiatan dan produk lokal yang dihadirkan sepanjang festival berlangsung.The Nusa Dua Festival 2025 menampilkan berbagai kegiatan yang menggambarkan semangat harmoni antara tradisi dan modernitas, di antaranya Kompetisi Penjor, Lomba Fotografi dan Clay Mask, Body Painting, serta berbagai pertunjukan budaya yang menampilkan keunikan tradisi dan kreativitas masyarakat Bali.Sebagai puncak hiburan, festival ini juga menghadirkan line-up artis nasional dan lokal ternama yang akan memeriahkan panggung Pulau Peninsula. Malam pembukaan pada 25 Oktober 2025 akan menampilkan Bunga Citra Lestari (BCL) dan Tika Pagraky, sementara 26 Oktober 2025 akan diisi oleh Kahitna, Navicula, dan Astera yang siap memberikan pengalaman musik tak terlupakan bagi seluruh pengunjung.“Dengan semangat Beauty Harmony, The Nusa Dua Festival 2025 menjadi simbol sinergi antara seni, budaya, dan pariwisata berkelanjutan di Bali. Melalui kolaborasi antara masyarakat lokal, pelaku industri kreatif, dan pengelola kawasan, festival ini tidak hanya menampilkan keindahan destinasi The Nusa Dua, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia. ITDC berkomitmen untuk terus memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi kelas dunia yang berpadu harmonis antara tradisi dan modernitas,” tutup Troy.
Read MoreThe Nusa Dua, 24 Oktober 2025 - Suasana pantai The Nusa Dua tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga semangat masyarakat yang ikut menjaga denyut pariwisata. ITDC melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan berkolaborasi dengan Public Community Relation (PCR) The Nusa Dua mengajak 60 pedagang pantai untuk mengikuti pelatihan Peningkatan Kapasitas Pedagang Pantai The Nusa Dua dirancang guna memperkuat keterampilan usaha sekaligus mendukung branding The Nusa Dua sebagai destinasi wisata premium (26/09).Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas diri dan usaha lokal agar mampu mendukung kualitas layanan wisata. Peserta mendapatkan pemahaman praktis mengenai pengelolaan keuangan usaha kecil, sekaligus peningkatan kemampuan dalam menata produk secara menarik dan profesional.General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, menyampaikan bahwa “Pelatihan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk tumbuh dan berkarya bersama masyarakat. Kami ingin memastikan para pedagang pantai memiliki keterampilan yang relevan sehingga mampu mendukung standar layanan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata premium.”Materi yang diberikan berfokus pada dua aspek utama yang sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha kecil. Pertama, sesi bertajuk Cerdas Kelola Uang – Pengelolaan Keuangan Sederhana untuk Usaha Kecil memberikan pemahaman mendasar dan praktis mengenai pengaturan keuangan usaha kecil, dengan pendekatan simulasi dan penggunaan lembar kerja harian. Kedua, sesi Tata Produk Menarik – Tingkatkan Penjualan dengan Penataan Produk Efektif membantu peserta memahami pentingnya visual dan estetika produk serta cara sederhana dalam menata produk agar tampil lebih menarik, memudahkan pelanggan, dan meningkatkan daya jual.Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari program Community Involvement and Development yang secara konsisten dijalankan oleh ITDC. Melalui program ini, masyarakat di sekitar kawasan The Nusa Dua diharapkan dapat tumbuh dan berkarya bersama, serta menjadi mitra strategis dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan.Melalui pelatihan ini, ITDC berharap dapat tercipta berbagai dampak positif, antara lain meningkatnya profesionalisme pelaku usaha lokal, tampilnya produk dan layanan yang lebih menarik serta berdaya jual, serta terwujudnya sinergi antara pengelola kawasan dan masyarakat sekitar dalam menciptakan pengalaman wisata yang menyeluruh bagi para wisatawan.“Kami yakin peningkatan kapasitas ini akan membawa manfaat nyata bagi para pedagang, mulai dari kemampuan mengelola usaha secara lebih mandiri hingga menata produk agar lebih menarik. Dengan keterampilan baru yang mereka miliki, para pedagang akan semakin percaya diri dalam melayani wisatawan dan mengembangkan usahanya ke arah yang lebih berkelanjutan,” tutup Dwiatmika.
Read MoreThe Mandalika, 24 Oktober 2025 – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) kembali menggelar ajang balap dan pesta otomotif bertajuk Mandalika Festival of Speed 2025 (MFoS) Putaran ke-3 yang akan berlangsung pada 24–26 Oktober 2025. Sebagai pembuka kegiatan, MGPA memulainya dengan “Driver Briefing” atau kegiatan briefing kepada para driver pada Jumat sore (24/10/2025) sebagai ajang penyambutan sekaligus briefing bagi para peserta, official, serta komunitas otomotif yang akan ambil bagian dalam Mandalika Festival of Speed 2025 (MFoS) Putaran 3.Melalui kegiatan ini, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyampaikan rangkaian kegiatan balap yang akan berlangsung selama akhir pekan, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan sportivitas di antara seluruh pihak yang terlibat dalam memeriahkan ajang balap nasional tersebut.Kegiatan ini dihadiri oleh Jajaran manajemen MGPA, pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nusa Tenggara Barat, promotor E-Shark Motorsport, Assoy Geboy Production, serta para pembalap, manajer tim, official lomba, dan para sponsor. Tak ketinggalan, rekan-rekan media nasional dan lokal turut hadir untuk meliput sekaligus mengikuti sesi pemaparan resmi dari penyelenggara.Acara Driver Briefing menjadi wadah penyatuan semangat dan koordinasi antara penyelenggara, regulator, peserta, promotor, dan media. Dalam kesempatan ini, panitia pelaksana menyampaikan informasi lengkap mengenai rundown kegiatan, regulasi teknis, tata tertib paddock, serta protokol keselamatan selama penyelenggaraan berlangsung.Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menegaskan bahwa penyelenggaraan Mandalika Festival of Speed merupakan bagian dari komitmen MGPA untuk menghadirkan balap mobil nasional dengan standar profesional dan berkelanjutan, sejalan dengan arahan dari InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai induk perusahaan di bawah InJourney Holding yang berperan dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata terintegrasi di Indonesia.“Kami berterima kasih kepada IMI Pusat, IMI NTB, dan jajaran promotor kejuaraan yakni E-Shark Motorsport, dan Assoy Geboy Production atas dukungan dan kerja sama yang erat dalam memajukan ajang ini. Semangat kolaboratif inilah yang menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan dunia balap di Indonesia,” ujar Priandhi Satria. Salah satu agenda utama dalam acara ini adalah perkenalan tim dan pembalap peserta dari berbagai kategori balap yang akan tampil pada Mandalika Festival of Speed Putaran 3. Para pembalap dan manajer tim memperkenalkan diri secara bergiliran di hadapan peserta lain, dan promotor. Kelas-kelas yang akan digelar pada event Mandalika Festival of Speed mencakup:- Kejurnas ITCR (Indonesia Touring Car Race): ITCR 1200, ITCR 1500, dan ITCR 3600- TCR-BMW, 3000 Turbo Novice-Advance dan MFoS 3600CC Max- Subaru BRZ Super Series- Agya One Make Race (OMR)- Time Attack ChallengeDengan rampungnya kegiatan Driver Briefing, seluruh pihak kini siap menyongsong Mandalika Festival of Speed Putaran ke-3 yang akan digelar pada 24–26 Oktober 2025. Event ini diproyeksikan menjadi salah satu agenda balap mobil nasional terbesar tahun ini, menghadirkan persaingan ketat antar pembalap serta hiburan motorsport berkualitas tinggi bagi penggemar otomotif Tanah Air.Seluruh aksi balap bisa disaksikan secara langsung secara gratis di Grandstand A maupun melalui live streaming di kanal YouTube resmi The Mandalika GP, lengkap dengan tayangan multi-angle dan komentar langsung dari sirkuit.Live Streaming Mandalika Festival of Speed Round 3:Day 1 (25 Oktober):https://www.youtube.com/live/vQA1Iv3fcNA?si=Y6PVLENZP8aOUufI Day 2 (26 Oktober):https://www.youtube.com/live/oie9sT2kS_w?si=qofskYGaffO6uJ2T Pantau terus informasi terbaru melalui:- Instagram.com/themandalikagp- facebook.com/themandalikagp- youtube.com/@themandalikagp- tiktok.com/@themandalikagp- linkedin.com/company/themandalikagp
Read MoreThe Nusa Dua, 22 Oktober 2025 – The Nusa Dua Festival (NDF) 2025 akan dimeriahkan oleh penampilan istimewa Tari Pendet Massal yang dibawakan oleh 100 anak dari desa penyangga kawasan The Nusa Dua pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Penampilan ini menjadi simbol harmoni budaya sekaligus cerminan semangat generasi muda dalam melestarikan warisan seni dan tradisi Bali.Para penari cilik yang berasal dari berbagai Sekolah Dasar (SD) di sekitar kawasan The Nusa Dua, khususnya dari Kelurahan Benoa, telah menjalani proses latihan intensif di Pulau Peninsula The Nusa Dua sejak 22 September hingga 18 Oktober 2025. Lokasi tersebut sekaligus menjadi pusat penyelenggaraan Nusa Dua Festival, sehingga anak-anak dapat merasakan langsung atmosfer kawasan yang akan menjadi panggung utama mereka. Latihan ini tidak hanya menjadi ajang persiapan untuk penampilan di festival, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran dan kebanggaan bagi anak-anak untuk mengenal serta mencintai budaya daerahnya sendiri.Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang digagas oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua. Melalui kegiatan ini, ITDC berkomitmen untuk memberdayakan anak-anak di desa penyangga agar turut berperan aktif dalam memeriahkan sekaligus menjaga kelestarian budaya Bali sebagai bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas.General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, menyampaikan bahwa pelaksanaan Tari Pendet Massal ini mencerminkan nilai-nilai harmoni dan keberagaman yang menjadi semangat utama The Nusa Dua Festival. “Melalui kegiatan Tari Pendet Massal ini, kami ingin menghadirkan simbol keterlibatan generasi muda dalam menjaga kekayaan budaya Bali. Selain memperkuat kebanggaan terhadap jati diri lokal, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara kawasan pariwisata The Nusa Dua dengan masyarakat di sekitarnya.” Pelaksanaan Tari Pendet Massal ini diharapkan dapat menjadi pembuka yang menggugah semangat masyarakat dan wisatawan dalam menikmati gelaran The Nusa Dua Festival 2025, sebuah perayaan tahunan yang memadukan unsur seni, budaya, kuliner, dan gaya hidup sehat dalam satu kemeriahan di jantung pariwisata Bali Selatan.Melalui langkah ini, ITDC tidak hanya berperan sebagai pengelola kawasan pariwisata bertaraf internasional, tetapi juga sebagai katalisator dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis budaya dan masyarakat, sejalan dengan visi InJourney Group untuk menciptakan ekosistem pariwisata Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.Segera dapatkan tiket Anda di www.loket.com/event/nusaduafestival dan nikmati pengalaman festival seni, budaya dan lifestyle terbaik di Bali tahun ini!
Read MoreThe Nusa Dua, 17 Oktober 2025 – Dalam rangkaian kegiatan Road to The Nusa Dua Festival 2025, hari ini InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melalui The Nusa Dua bersama UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai melaksanakan kegiatan penanaman 320 pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata di area Pudut, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung hari ini.Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan ITDC dalam mendukung program konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove di kawasan pesisir Bali, sekaligus tindak lanjut dari kerja sama antara ITDC dan UPTD Tahura Ngurah Rai yang telah terjalin sejak tahun 2021.Area Pudut merupakan kawasan konservasi mangrove yang mengalami penyusutan cukup signifikan dari sekitar 14 hektar pada tahun 1970 menjadi hanya sekitar 10 meter persegi akibat abrasi dan berbagai faktor lingkungan lainnya. Namun, berkat upaya rehabilitasi mangrove yang telah dilakukan secara berkelanjutan selama 15 tahun terakhir, luas area mangrove di area Pudut kini telah pulih mencapai sekitar 3 hektar. Kondisi penyusutan ini sebelumnya sempat berdampak pada berkurangnya habitat alami berbagai flora dan fauna pesisir, termasuk area peneluran penyu yang menjadi bagian penting dari ekosistem kawasan tersebut.Penanaman dilakukan menggunakan metode api-api yaitu penggunaan media kotak bambu ramah lingkungan yang mampu melindungi bibit mangrove dari hama sekaligus mendorong proses sedimentasi alami. Pola penanaman dibentuk menyerupai huruf “ITDC” sebagai simbol kontribusi nyata perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, menyampaikan penanaman mangrove di Area Pudut merupakan wujud nyata komitmen ITDC dalam mengembangkan pariwisata yang berdampak positif. Menurutnya, pariwisata yang berkualitas tidak hanya tercermin dari kemegahan infrastruktur dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga dari kemampuan suatu destinasi dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam. “Kegiatan penanaman mangrove di area Pudut menjadi bagian dari komitmen ITDC dalam menjalankan prinsip sustainable tourism development. Kami percaya bahwa kemajuan pariwisata harus selalu berjalan beriringan dengan pelestarian alam. Melalui sinergi dengan UPTD Tahura Ngurah Rai dan partisipasi masyarakat, kami ingin mengembalikan fungsi ekologis kawasan pesisir dan menjadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata menuju Road to The Nusa Dua Festival 2025 yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Agus Dwiatmika.Ia menambahkan, “Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata implementasi nilai-nilai lingkungan yang menjadi bagian dari strategi keberlanjutan ITDC. Penanaman 320 bibit mangrove ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem pesisir area Pudut, mengurangi risiko abrasi, serta menciptakan kawasan wisata yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki daya dukung ekologis jangka panjang.”Sementara itu, Kepala UPTD Tahura Ngurah Rai, I Putu Agus Juliartawan, S.Hut, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ITDC The Nusa Dua yang secara konsisten berkolaborasi dalam upaya rehabilitasi mangrove di kawasan Tahura Ngurah Rai. Ia menegaskan bahwa area Pudut memiliki peran penting sebagai kawasan penyangga ekosistem pesisir dan habitat bagi keanekaragaman hayati, sehingga menjaga keberlanjutannya merupakan tanggung jawab bersama. “Kami menyambut baik langkah ITDC yang terus konsisten berkolaborasi dalam rehabilitasi mangrove di wilayah Tahura. Area Pudut memiliki peran penting sebagai kawasan penyangga ekosistem pesisir dan habitat keanekaragaman hayati. Melalui kegiatan ini, kami berharap kolaborasi lintas pihak dapat mempercepat pemulihan ekosistem dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove.”.Kegiatan diikuti oleh karyawan ITDC The Nusa Dua, perwakilan UPTD Tahura Ngurah Rai, Yayasan Baruna Balarama Fantasi, serta masyarakat sekitar. Selain sebagai kegiatan lingkungan, program ini juga menjadi bagian dari agenda Road to The Nusa Dua Festival 2025 yang mengusung semangat “Beauty in Harmony”, perpaduan antara keindahan alam, budaya, dan harmoni manusia dengan lingkungannya.
Read More