PT Pengembangan Pariwisata Indonesia or Indonesia Tourism Development Corporation, has rebranded as InJourney Tourism Development Corporation. As part of PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) or InJourney, in accordance with Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 72 of 2021 and Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 104 of 2021. InJourney is present as a holding ecosystem of State-Owned Enterprises in the aviation and tourism sectors in Indonesia, committed to bringing Indonesia's hospitality and cultural diversity to the world, encouraging the revival of the tourism sector, and orchestrating collaboration and integration in the tourism industry.InJourney Tourism Development Corporation is a company that focuses on the development and management of integrated tourism areas in Indonesia, for 50 years has successfully managed The Nusa Dua "Bali's Finest Family-Friendly Resort Haven", a famous tourism area in the south of the island of Bali. The area has become a popular vacation destination thanks to the presence of many luxury hotels within the area. The development of The Nusa Dua began in 1974 as the World Bank's first tourism project for Indonesia, and has now become a benchmark for future destinations.The Nusa Dua area is equipped with international-standard infrastructure, accommodation, and meeting facilities, making the area host to various official international events such as APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, and IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 and G20 Presidency in 2022.In addition to The Nusa Dua, InJourney Tourism Development Corporation is also entrusted with the development of The Mandalika area in Central Lombok, West Nusa Tenggara (NTB), which has an area of 1,175 hectares. The Mandalika "The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination" has been a Special Economic Zone (SEZ) since 2017 and has attracted an investment of USD 1.3 billion. Currently, The Mandalika is being created as a world-class tourism destination with various international facilities and attractions, including Pertamina Mandalika International Circuit, which hosts world motorcycle racing events such as WSBK, MotoGP and Asian Road Racing Championship (ARRC).Not only that, InJourney Tourism Development Corporation also received the third assignment from the Government to develop The Golo Mori "Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination" area in West Manggarai Regency, East Nusa Tenggara (NTT). Within this area is a world-class convention center, the Golo Mori Convention Center (GMCC), which offers stunning views overlooking Rinca Island. With international-standard Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) facilities, GMCC has become the venue for the 2023 ASEAN Summit. In addition, GMCC is also equipped with a Beach Club and Pier, making The Golo Mori a new tourism icon in the Labuan Bajo area and is being prepared to become a new Tourism Special Economic Zone in Indonesia.Company Profile ITDC: Download here
To conduct business in the tourism sector, as well as optimize the utilization of the Company's resources to produce high-quality and highly competitive goods and or services to gain/pursue profits to improve Company value by applying the principles of a Limited Liability Company, the Company carries out main business activities and other business activities.
Currently ITDC is in the process of financing program with the Asian Infrastructure Investment Bank ("AIIB") to develop a basic infrastructure facilities in the Mandalika tourism area on the island of Lombok ("Project"). The project covering an area of 1,250 Ha aims to create new job opportunities, improve the economy of the community, increase the country's foreign exchange, protect and preserve local culture, nature and the environment.Although this Project is focused on The Mandalika, it is expected that the impact of its development will also provide benefits in the wider region, support sustainable development, reduce poverty in Central Lombok Regency in particular and West Nusa Tenggara Province in general, and contribute to the Indonesian tourism competitiveness as a whole.
Grow your business with Indonesia Tourism Development Cooperation projects in developing new tourism area in Indonesia with high standarts.
e-Procurement for the means of procurement of goods / services, inter-unit procurement information, in accordance with the Guidelines for procurement of goods / services applicable at PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) which is done online application facilities.
ITDC's vision is to become a world class tourism destination developer that is offering world class tourism infrastructure, facilities, and attractions.
In conforming the information needs for people, ITDC provides wide access to search for information on our activities in Indonesia.
The Mandalika, 02 November 2025 - Memasuki musim hujan, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) meningkatkan intensitas pengelolaan lingkungan di kawasan The Mandalika, untuk mewujudkan visi membangun kawasan pariwisata kelas dunia. Yakni membersihkan pantai sejak 16 Oktober 2025 dengan melibatkan tim operasional dan masyarakat lokal di Pantai Tanjung Aan, yang mulai terdampak kiriman sampah laut akibat perubahan arus dan arah angin barat.Hingga Sabtu (1/11), ITDC mencatat total 7,2 ton sampah telah dikumpulkan dari area pesisir dan akses jalan menuju pantai. Sebagian besar terdiri dari plastik dan limbah non-organik yang terbawa arus laut. Pembersihan dilakukan setiap hari oleh sembilan tenaga common area ITDC (staf yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, kebersihan, dan pengelolaan kawasan) dari desa sekitar, dengan dukungan armada truk operasional ITDC yang mengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pengengat.PGS. General Manager The Mandalika, Agus Setiawan, menyebut kegiatan ini jadi langkah antisipatif ITDC menghadapi peningkatan curah hujan yang kerap membawa sampah laut. “Memasuki musim hujan, arus laut selatan cenderung membawa material sampah dari wilayah lain ke pesisir The Mandalika, termasuk Tanjung Aan. Kami bergerak melibatkan masyarakat lokal untuk memastikan kawasan tetap bersih, aman, dan nyaman bagi pengunjung,” ujarnya.Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Nusa Tenggara Barat mulai memasuki awal musim hujan pada akhir Oktober hingga awal November. Pergeseran angin dan peningkatan gelombang laut di periode ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya volume sampah kiriman di kawasan pesisir selatan Lombok.Agus menambahkan, keterlibatan masyarakat lokal menjadi bagian penting dari strategi ITDC dalam menjaga keberlanjutan kawasan wisata. Selain memperkuat kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga sekitar. “Kami percaya pengelolaan destinasi berkelanjutan tidak hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga membangun kolaborasi dengan masyarakat, sebagai mitra yang menjaga wajah kawasan wisata,” tambahnya.Inisiatif ini mencerminkan pendekatan sustainable destination management, di mana kebersihan kawasan menjadi bagian dari pengalaman wisata yang berkualitas dan ramah lingkungan. Upaya ini sejalan dengan komitmen ITDC mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 11: Sustainable Cities and Communities serta SDGs 14: Life Below Water, melalui pengelolaan kawasan wisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis partisipasi masyarakat. “Sebagai bagian dari ekosistem InJourney Group, kami di ITDC terus memperkuat sinergi lintas destinasi untuk menghadirkan pariwisata yang tidak hanya berdaya saing global, tetapi juga berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Komitmen kami adalah memastikan setiap kawasan yang kami kelola, termasuk The Mandalika, tumbuh sebagai destinasi yang bersih, hijau, dan memberikan manfaat nyata bagi komunitas lokal,” tutupnya.
The Golo Mori, Manggarai Barat, 29 Oktober 2025 – Kawasan The Golo Mori dengan fasilitas unggulannya Golo Mori Convention Center (GMCC), kembali menjadi pusat perhatian nasional dengan menjadi tuan rumah hari ke-2 penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) pada hari Selasa, (28/10). Pada hari sebelumnya (27/10), kegiatan Pra-Munas telah diadakan di Meruorah Komodo Labuan Bajo.Acara bergengsi bagi industri pariwisata nasional ini dihadiri oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan 27 Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASTINDO dari seluruh Indonesia, serta berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata nasional, antara lain Bupati Manggarai Barat, Ketua DPRD Manggarai Barat, Ketua KADIN Manggarai Barat, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF), perwakilan asosiasi pariwisata, airlines, dan mitra strategis lainnya.Selama dua hari penyelenggaraan, Munas VI ASTINDO menjadi wadah strategis bagi pelaku industri perjalanan untuk memperkuat sinergi lintas daerah dan menetapkan arah kebijakan organisasi ke depan. Sejumlah agenda utama yang berlangsung di GMCC mencakup pemilihan Ketua Umum ASTINDO, yang telah menghasilkan keputusan dengan terpilihnya kembali Pauline Suharno sebagai ketua Umum Astindo periode 2025-2029. Agenda lainnya yakni penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), pembahasan program kerja berbasis transformasi digital dan keberlanjutan bisnis travel agent nasional, serta Table Top B2B dan Gala Dinner yang mempererat jejaring industri pariwisata.Ketua Panitia Pengarah Munas VI ASTINDO, Awandhi Aswinabawa, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti soliditas asosiasi dalam memperkuat kolaborasi lintas daerah. “Kami bersyukur dapat menyelenggarakan Munas ASTINDO 2025 di Labuan Bajo, tepatnya di Golo Mori Convention Center yang merepresentasikan kemajuan destinasi MICE nasional. Semoga keputusan dan program yang dihasilkan membawa manfaat bagi industri pariwisata Indonesia.” ujarnya.Sebagai kawasan Sustainable Marine-based MICE Tourism Destination yang dikembangkan oleh InJourney Tourism Development (ITDC), The Golo Mori terus menunjukkan perannya sebagai hub aktivitas nasional dan internasional. Fasilitas GMCC menghadirkan ruang konvensi modern yang berpadu dengan keindahan alam Flores, memberikan pengalaman berbeda bagi para peserta Munas ASTINDO.General Manager The Golo Mori, Aji Munarwiyanto, menegaskan peran kawasan The Golo Mori dalam mendukung ekosistem pariwisata berkelanjutan, “Ini menjadi momen bagi kami untuk menunjukkan kesiapan The Golo Mori dalam mendukung event berskala nasional maupun internasional dengan konsep modern, harmonis, dan berkelanjutan, menjadikan The Golo Mori sebagai destinasi MICE unggulan di Indonesia Timur. Kami berharap para peserta dan anggota ASTINDO dapat menjadi bagian dari promosi The Golo Mori, Labuan Bajo area, dan pariwisata Provinsi NTT kepada jaringannya di seluruh Indonesia maupun dunia.”Puncak kegiatan ditutup dengan Sunset Gala Dinner di Nuka Beach Club, yang menampilkan panorama laut Flores yang menakjubkan, serta penganugerahan kepada DPD ASTINDO berprestasi, dan peluncuran buku perjuangan Elly Hutabarat, tokoh pariwisata nasional dan pendiri ASTINDO. Penyelenggaraan Munas VI ASTINDO di The Golo Mori menjadi simbol sinergi nyata antara asosiasi pelaku perjalanan wisata dan pengelola destinasi nasional. Melalui forum ini, ITDC bersama ASTINDO memperkuat peran pariwisata sebagai penggerak ekonomi kreatif, sekaligus menegaskan kesiapan Labuan Bajo, khususnya The Golo Mori dalam menyambut lebih banyak kegiatan berskala nasional maupun internasional di masa mendatang.
The Mandalika, 29 Oktober 2025 – InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan pemberian bantuan fasilitas, peralatan, dan pelatihan sepak bola di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). ITDC berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan, Desa, dan Karang Taruna setempat untuk memperkuat pembinaan olahraga masyarakat, khususnya di bidang sepak bola.Kegiatan yang digelar pada Rabu, (29/10) diawali dengan pelatihan dasar dribbling, passing, dan shooting. Praktek sepak bola yang dibimbing tiga pelatih Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mataram, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan peralatan olahraga dan sarana pendukung kebersihan lingkungan lapangan. Bantuan yang diserahkan ITDC meliputi pengecatan dan perbaikan gawang, papan skor, jaring gawang, bendera sudut (corner flag), pembuatan garis lapangan, bangku pemain, kanopi atap pemain, bola, cone latihan, serta tempat sampah.Dukungan ini merupakan bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Community Development ITDC yang berfokus pada pengembangan komunitas di sekitar kawasan pariwisata KEK Mandalika. “Kami percaya bahwa olahraga memiliki peran besar dalam membangun karakter kedisiplinan, dan kebersamaan masyarakat. Kami ingin mendorong lahirnya semangat sportivitas dan kolaborasi dari tingkat desa, yang juga menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di KEK Mandalika.” ujar PGS. General Manager The Mandalika, Agus Setiawan.Sementara itu, Camat Pujut, H. Jumahir, S.Sos juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan ITDC yang dinilai memberikan dampak positif bagi pengembangan bakat muda di wilayahnya. “Kegiatan seperti ini sangat berarti bagi masyarakat kami, karena tidak hanya memperkuat sarana olahraga, tetapi juga membangun semangat anak muda untuk aktif dan berprestasi,” tutur Camat Pujut.Ke depan, kegiatan pembinaan olahraga ini diharapkan dapat berkelanjutan, melalui kerja sama lintas pihak antara pemerintah kecamatan, komunitas olahraga lokal, dan ITDC. Melalui kerja sama lintas pihak yang konsisten antara pemerintah kecamatan, komunitas olahraga lokal, dan ITDC, kegiatan ini dapat berkembang menjadi wadah pembinaan bagi atlet muda di tingkat desa. Sekaligus memperkuat ekosistem olahraga yang tumbuh dan hidup di tengah masyarakat.“Melalui kolaborasi ini, KEK Mandalika tidak hanya dikenal sebagai destinasi sportstainment, tetapi juga sebagai pusat pengembangan olahraga masyarakat yang tumbuh dari partisipasi komunitas lokal. Inisiatif semacam ini menjadi wujud nyata komitmen ITDC dalam mendorong pembangunan pariwisata kelas dunia yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan,” tutup Agus.
The Nusa Dua, 27 Oktober 2025 - Suasana meriah mewarnai The Nusa Dua Festival (NDF) 2025 yang mengusung tema “Beauty Harmony”, di kawasan The Nusa Dua, Bali. Tercatat sebanyak 18.825 orang menikmati sajian musik, seni, dan budaya di tengah keindahan lanskap pesisir Pulau Peninsula pada 25-26 Oktober 2025. Diselenggarakan oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), anggota dari InJourney Group, festival ini menjadi bukti nyata kebangkitan event ikonik yang telah lama menjadi kebanggaan Bali.Sejak sore hingga malam hari, ribuan pengunjung memenuhi area Pulau Peninsula, The Nusa Dua untuk menikmati penampilan musisi nasional dan lokal, atraksi budaya Bali, seni “body painting” serta berbagai sajian kuliner dan produk UMKM lokal yang dikurasi khusus, serta tenant The Nusa Dua. Suasana hangat dan semarak menjadi cerminan harmoni antara masyarakat, seni, dan alam di salah satu destinasi pariwisata terbaik di Indonesia ini.Suksesnya penampilan Bunga Citra Lestari (BCL) dan Kahitna di panggung utama turut diikuti oleh penampilan memukau dari para musisi lokal seperti Tika Pagraky, Navicula, dan Astera. Kolaborasi antara musisi nasional dan lokal ini menghadirkan energi positif yang membuat seluruh pengunjung larut dalam kemeriahan festival.Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat yang begitu tinggi terhadap pelaksanaan festival tahun ini. “Kami sangat bersyukur melihat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 18.825 pengunjung hadir, menunjukkan bahwa Nusa Dua Festival tetap menjadi ikon kebanggaan yang dinantikan setiap tahun. Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk menampilkan harmoni antara budaya, musik, dan keindahan kawasanThe Nusa Dua,” ujar Troy.The Nusa Dua Festival 2025 merupakan bentuk nyata komitmen ITDC untuk menghadirkan kembali event ikonik yang telah dikenal sejak tahun 1996 dengan nama Nusa Dua Fiesta. “Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat, pelaku UMKM, serta industri pariwisata nasional. Melalui festival ini, kami ingin memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi berkelas dunia yang tetap dekat dengan masyarakat,” tambahnya.Festival yang berlangsung selama dua hari, 25–26 Oktober 2025, ini sukses menghadirkan beragam penampilan menarik dan kolaborasi lintas genre yang memukau, meninggalkan kesan mendalam bagi para pengunjung hingga malam penutupan.
The Nusa Dua, 25 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menjalin kolaborasi strategis dengan PT Signify Commercial Indonesia, pemimpin global di bidang teknologi pencahayaan, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk pengembangan ekosistem pariwisata berkelanjutan berbasis teknologi pencahayaan inovatif dan efisien energi. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, dan Direktur PT Signify Commercial Indonesia, Lucas Ardhana, bertempat di Wantilan ITDC, The Nusa Dua, pada hari ini Sabtu (25/10).Kolaborasi ini menjadi langkah strategis yang mempertemukan kekuatan lintas sektor dalam menghadirkan infrastruktur pariwisata yang modern, efisien energi, berdaya saing global dan berkelanjutan. Melalui kerjasama ini, ITDC dan Signify sepakat untuk memanfaatkan teknologi pencahayaan inovatif dan cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata yang dikelola ITDC, yaitu The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori.Kerja sama ini bersifat non-komersial dimana Signify dan ITDC saling mendukung dalam pertukaran informasi. Signify akan membagikan pengetahuan dan keahlian terkait aplikasi teknologi pencahayaan yang estetik, efisien energi, pintar dan berkelanjutan untuk mendukung daya saing destinasi pariwisata Indonesia di mata dunia “Bagi ITDC, pencahayaan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang bagaimana cahaya menghadirkan kehidupan di destinasi,” ujar Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka. “Kami ingin setiap kawasan ITDC memiliki atmosfer yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memberikan rasa nyaman, aman, dan meninggalkan kesan hangat bagi siapa pun yang datang.”Sementara itu, Direktur PT Signify Commercial Indonesia, Lucas Ardhana, menambahkan "Kemitraan strategis dengan ITDC ini merupakan wujud nyata komitmen Signify untuk mendukung pariwisata di Indonesia. Kami bangga dan yakin bahwa Signify selaku pemimpin dunia di bidang pencahayaan dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan daya tarik destinasi wisata, mendorong ekonomi dan efisiensi energi, serta mewujudkan pariwisata yang lebih berkelanjutan untuk masa depan."Selain itu, kerja sama ini diawali dengan dukungan Signify dalam menghadirkan pencahayaan dinamis pada Patung Mandala yang berlokasi di kawasan ITDC The Nusa Dua, bertepatan dengan pelaksanaan The Nusa Dua Festival pada tanggal 25–26 Oktober 2025.Kolaborasi antara ITDC dan Signify ini menjadi sarana dalam menyatukan teknologi dan pariwisata untuk membangun destinasi yang tidak hanya indah dan berkelas dunia, tetapi juga menjadi contoh sinergi positif antara sektor dalam memajukan pariwisata Indonesia menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan.
The Mandalika, 25 Oktober 2025 - InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, dengan bangga menghadirkan kembali perayaan budaya dan kreativitas masyarakat melalui The Nusa Dua Festival 2025. Mengusung tema “Beauty Harmony”, festival ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara musik, seni, dan keindahan destinasi yang berpadu harmonis di Pulau Peninsula, The Nusa Dua.Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka menyatakan, “Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1996, kegiatan ini dikenal dengan nama Nusa Dua Fiesta, sebuah perayaan tahunan yang menjadi ajang promosi pariwisata, budaya, dan kreativitas masyarakat di kawasan The Nusa Dua. Selama bertahun-tahun, Nusa Dua Fiesta tumbuh menjadi wadah kolaborasi antara masyarakat lokal, pelaku usaha, seniman, dan pengelola kawasan dalam menghadirkan ragam hiburan, seni, serta produk kreatif.”Setelah sempat vakum selama lima tahun sejak 2020 akibat pandemi dan dinamika pariwisata global, tahun 2025 ini ITDC dengan bangga menghadirkan kembali kegiatan tersebut dengan semangat baru dan nama baru: The Nusa Dua Festival. Perubahan nama ini mencerminkan semangat transformasi, kreativitas, dan pembaruan, menjadikan festival ini lebih inklusif, modern, dan berdampak bagi masyarakat serta pelaku industri pariwisata.Tahun ini, partisipasi masyarakat dalam The Nusa Dua Festival sangat luar biasa dengan total keterlibatan mencapai lebih dari 1.800 masyarakat lokal. Mulai dari 13 kontingen pawai parade beranggotakan 910 peserta dari hotel dan banjar adat, 100 anak desa penyangga dalam Tari Pendet Massal, 480 pelaku UMKM paguyuban lokal, hingga 240 peserta lomba parade budaya. Selain itu, terdapat 36 petugas keamanan tradisional atau yang dikenal pecalang turut menjaga ketertiban dan keamanan selama festival berlangsung.Selain itu, festival ini juga melibatkan 30 tenant F&B, 17 tenant hotel dan fasilitas, serta 4 jenis UMKM binaan ITDC yang terdiri atas sektor makanan, kriya, perhiasan, dan paguyuban lokal. Tak hanya itu, dukungan dari pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Badung turut memperkaya ragam kegiatan dan produk lokal yang dihadirkan sepanjang festival berlangsung.The Nusa Dua Festival 2025 menampilkan berbagai kegiatan yang menggambarkan semangat harmoni antara tradisi dan modernitas, di antaranya Kompetisi Penjor, Lomba Fotografi dan Clay Mask, Body Painting, serta berbagai pertunjukan budaya yang menampilkan keunikan tradisi dan kreativitas masyarakat Bali.Sebagai puncak hiburan, festival ini juga menghadirkan line-up artis nasional dan lokal ternama yang akan memeriahkan panggung Pulau Peninsula. Malam pembukaan pada 25 Oktober 2025 akan menampilkan Bunga Citra Lestari (BCL) dan Tika Pagraky, sementara 26 Oktober 2025 akan diisi oleh Kahitna, Navicula, dan Astera yang siap memberikan pengalaman musik tak terlupakan bagi seluruh pengunjung.“Dengan semangat Beauty Harmony, The Nusa Dua Festival 2025 menjadi simbol sinergi antara seni, budaya, dan pariwisata berkelanjutan di Bali. Melalui kolaborasi antara masyarakat lokal, pelaku industri kreatif, dan pengelola kawasan, festival ini tidak hanya menampilkan keindahan destinasi The Nusa Dua, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia. ITDC berkomitmen untuk terus memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi kelas dunia yang berpadu harmonis antara tradisi dan modernitas,” tutup Troy.
With more than 40 years of business experience ITDC is strongly committed to maintain the values of integrity through optimizing the application of the Good Corporate Governance (GCG) principles.
With more than 40 years of business experience ITDC is strongly committed to maintain the values of integrity through optimizing the application of the Good Corporate Governance (GCG) principles.
We'd love to hear from you! Please fill out our we'll contact you as soon as possible.
Jakarta Representative Office (021) 8064 2791
Nusa Dua Office (Headquarters) (0361) 771010
Mandalika Office (0370) 650 2339