Lombok, 7 Oktober 2021 – Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang diandalkan untuk menambah pendapatan negara. Untuk itu, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) terus fokus mengembangkan 5 (lima) Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Salah satu DPSP tersebut adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Edi Witjara dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ema Widiastuti menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penyelenggaraan Infrastruktur dan Pemasaran Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika yang dilakukan oleh Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom Mohammad Salsabil dan Direktur Utama PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU), anak usaha ITDC, A.A. Istri Ratna Dewi di The Mandalika, Lombok (7/10).Kerjasama ini bertujuan untuk membantu pemulihan pariwisata nasional dan sektor ekonomi kreatif Indonesia melalui inovasi, adaptasi dan kolaborasi, dimana salah satunya adalah berupa penyediaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) / Information and Communication Technology (ICT) yang handal dan terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada para pelaku usaha di Kawasan The Mandalika.Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan ITDC Group kepada Telkom untuk bersinergi dan bekerja sama, sejalan dengan apa yang tengah Telkom lakukan untuk terus bertransformasi menjadi digital telecommunication company yang semakin kompeten.“Dalam melakukan transformasi ini, Telkom berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented), dan memiliki visi untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat melalui tiga elemen utama yang menjadi fokus bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service. Dengan kapabilitas yang dimiliki, kami siap berkolaborasi dengan ITDC Group untuk dapat mengembangkan KEK Mandalika menjadi destinasi wisata kelas dunia,” ujar Edi.Hal serupa disampaikan juga oleh Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti. "Pada hari ini, kita menorehkan 1 milestone kerjasama dengan Telkom mengenai Penyediaan, Pengembangan, dan Penyelenggaraan Infrastruktur TIK di JKK The Mandalika serta Layanan Connectivity di JKK yang dilaksanakan bersama ITDC NU dan MGPA. Kami bersyukur dan yakin memiliki mitra untuk berkembang bersama serta membangun integrated tourism resort The Mandaloka yang kedepannya akan menjadi world class destination,” ujar Ema.Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan kontrak Layanan Connectivity di Sirkuit Mandalika oleh Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom Mohammad Salsabil dan CEO PT MGPA Nusantara Jaya, anak usaha ITDC Nusantara Property, Ricky Baheramsjah. “Terima kasih kepada seluruh tim dari Telkom yang telah bekerja sama dengan ITDC Group. ICT adalah poin penting bagi event balap motor internasional sekelas MotoGP. Kami sangat senang dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan Telkom untuk memaksimalkan persiapan event balap tersebut di The Mandalika,” ujar Ricky.Melalui kolaborasi antara Telkom dan ITDC Group ini, kedua belah pihak dapat saling memberikan manfaat dan nilai tambah sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing. “Dengan semangat sinergi, Telkom yakin dan berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia melalui penyediaan solusi layanan ICT yang terintegrasi di KEK Mandalika serta mendukung penyelenggaraan event internasional World Super Bike (WSBK) dan MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika,” tutup Edi.
Read MoreThe Mandalika, 5 Oktober 2021 - Pada hari ini, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, melakukan serah terima pekerjaan/Provisional Hand Over (PHO) dari kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Bunga Raya Lestari KSO (WIKA-BRL KSO) atas proyek infrastruktur dasar di The Mandalika. Proyek infrastruktur dasar yang terdiri dari infrastruktur dasar sirkuit dan non sirkuit ini didanai pembangunannya oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Seremoni PHO berlangsung di area Paddock Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau Mandalika International Street Circuit, The Mandalika, dihadiri oleh Direktur Pelaksana 2 LPEI Maqin U. Norhadi, Kuasa KSO General Manager Departemen Operasi 7 PT WIKA-BRL Rahmad Erwan Pramudya, Direktur PT Bunga Raya Lestari I Ketut Sama, Direktur PT Yodya Karya (Persero) Delta Hatmantari, Direktur Utama PT Parama Karya Mandiri Prasetyo Budi Hartanto, Dewan Komisaris ITDC Irzani, dan Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat. Penandatanganan dokumen PHO sendiri dilakukan oleh Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat mewakili ITDC dan Kuasa KSO General Manager Departemen Operasi 7 PT WIKA-BRL Rahmad Erwan Pramudya mewakili WIKA – BRL KSO.Proyek infrastruktur dasar yang diserahterimakan terdiri dari pekerjaan ground work (timbunan) badan jalan Sirkuit sepanjang 4,3 km, ground improvement (penguatan liquifaksi) sirkuit, fasilitas pendukung area Paddock untuk infrastruktur dasar sirkuit, serta jalan akses (akses Kuta Beach Park, Sirkuit, dan Gerupuk dengan total panjang 6,7 km) berikut jaringan utilitas air serta listrik, untuk infrastruktur dasar non sirkuit. Proyek infrastruktur dasar meliputi sirkuit dan non sirkuit ini merupakan bagian dari dukungan pendanaan dari LPEI melalui skema National Interest Account (NIA), dengan total plafond fasilitas maksimum sebesar Rp 1,2 Triliun untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Fasilitas NIA merupakan fasilitas pendanaan yang dialokasikan pemerintah melalui pembiayan khusus untuk meningkatkan ekspor barang maupun jasa yang disalurkan melalui LPEI. Adapun proyek infrastruktur dasar sirkuit dan non sirkuit yang diserahterimakan hari ini memiliki nilai Rp 395 Miliar.Fasilitas NIA oleh LPEI diberikan dengan mempertimbangkan sejumlah aspek Developmental Impact diantaranya adalah peningkatan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Dimasa mendatang, kawasan Mandalika diprediksi akan menjadi penyumbang devisa terbesar yaitu mencapai USD 24 Miliar. Sementara itu, KEK Mandalika juga diproyeksikan pada tahun-tahun mendatang, akan dapat berkontribusi atas penciptaan lapangan pekerjaan baru dengan 15 ribu tenaga kerja dari perhotelan dan 38 ribu tenaga kerja dari pendukung sektor pariwisata. Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat mengatakan “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh LPEI dalam penyediaan infrastruktur dasar di KEK Mandalika. Melalui pendanaan yang diberikan LPEI kami dapat membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan kawasan ini, baik infrastruktur dasar untuk main track JKK dan lokasi paddock yang tidak lama lagi akan menggelar event balap WSBK, maupun jalan akses dan penunjangnya yang akan memaksimalkan konektivitas dan memudahkan pergerakan masyarakat dan wisatawan di dalam kawasan.”“Kami juga memberikan apresiasi kepada WIKA-BRL KSO yang menunjukkan komitmen dan kualitas yang tinggi dalam pembangunan infrastruktur dasar di dalam Kawasan The Mandalika. Dengan dukungan kualitas kerja WIKA-BRL KSO yang mumpuni, semua kendala dan hambatan yang kami temui di lapangan dapat diselesaikan dengan baik sehingga hari ini kita semua bisa melakukan serah terima pekerjaan atas pembangunan infrastruktur dasar ini,” imbuh Taufik.Direktur Pelaksana II LPEI, Maqin U. Norhadi menyampaikan, “Kami melihat bahwa KEK Mandalika merupakan proyek yang akan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional khususnya terkait potensi peningkatan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Fasilitas pembiayaan NIA tentu menjadi relevan diberikan untuk mengakselerasi proyek KEK Mandalika. Provision Hand-over (PHO) hari ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk merealisasikan potensi Economic Development yang telah kami perhitungkan sebelumnya.”“Dua tahun yang lalu, ITDC berinisiatif untuk mengajukan permohonan dukungan pendanaan kepada LPEI melalui program NIA dalam rangka membangun infrastruktur dasar sirkuit dan non sirkuit yang dapat mendorong percepatan pembangunan The Mandalika. Dan hari ini, Alhamdulillah proyek sudah rampung. Saya optimistis, percepatan pengembangan Kawasan The Mandalika melalui pembangunan infrastruktur dasar yang didukung LPEI ini akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Mandalika dan menambah devisa negara. Apalagi sebentar lagi akan digelar event balap motor WSBK dan MotoGP di The Mandalika yang pastinya akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung,” tutup Taufik.
Read MoreThe Mandalika, 3 Oktober 2021 - 12 pemuda terpilih dari desa penyangga The Mandalika, kawasan pariwisata di Lombok NTB yang dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, baru-baru ini menyelesaikan pelatihan mekanik sepeda motor yang diselenggarakan oleh ITDC bekerjasama dengan Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB. Tahapan pelatihan terakhir yang diselesaikan adalah program magang di lima dealer resmi AHASS di Lombok Tengah yang diikuti oleh keduabelas pemuda tersebut sejak awal Juli 2021. Pelatihan mekanik sepeda motor yang masuk ke dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ITDC ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga mekanik sepeda motor yang terampil dan profesional serta siap pakai, bahkan dapat membuka usaha perbengkelan motor.Berakhirnya program magang ditandai dengan seremoni penutupan pelatihan pada 2 Oktober 2021, bertempat di Kantor ITDC di The Mandalika, yang dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan Wirajaya Kusuma, Widyaiswara Dinas Koperasi dan UMKM Prov. NTB Lindrawaty Angkawijaya, Technical Instructor Astra Motor NTB Alan Vikhta, Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro, serta disaksikan secara virtual oleh VP Corporate Secretary ITDC I Made A. Dwiatmika dan perangkat desa penyangga.Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB dan AHASS yang telah bersinergi bersama ITDC dalam menyelenggarakan pelatihan yang penting ini. Melalui pelatihan ini kami harapkan tercipta sumber daya manusia sekitar kawasan yang berkualitas dan siap menjadi tenaga terampil mekanik sepeda motor sejalan dengan pengembangan The Mandalika yang akan menyajikan perhelatan event balap motor kelas dunia. Kami juga ucapkan selamat kepada para peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan tekun dan penuh semangat serta menyelesaikan program magang dengan hasil yang baik.”Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Kemasyarakatan Wirajaya Kusuma mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi kerjasama ITDC dengan Dinas Koperasi dan UMKM Prov. NTB dan AHASS dalam memberikan pelatihan mekanik sepeda motor bagi pemuda terpilih di The Mandalika. Kami harapkan para pemuda yang telah mengikuti pelatihan dapat menjadi tenaga terampil dan professional di bidang ini, membuka lapangan kerja, serta mentransfer ilmu yang didapat kepada anak-anak muda lainnya. Jangan cepat berpuas diri dengan ilmu yang dimiliki saat ini, terus kembangkan diri dengan menangkap peluang melalui teknologi yang ada.”. Peserta magang asal Desa Kuta Edi menyampaikan, “Kami berterima kasih kepada ITDC dan seluruh instansi yang terlibat atas terselenggaranya pelatihan mekanik dan magang selama tiga bulan di dealer resmi AHASS. Melalui pelatihan ini kami telah belajar banyak hal baru, mulai dari praktek di bengkel, manajemen waktu, serta kedisiplinan yang sangat penting untuk diterapkan di tempat bekerja nanti.”Sebanyak 6 peserta telah mendapatkan pekerjaan pasca magang sebagai tenaga mekanik di dealer resmi AHASS. Tawaran pekerjaan ini diberikan berdasarkan penilaian terhadap kinerja peserta selama mengikuti magang dan hasil tes yang dilakukan pada akhir magang. Salah satu peserta pelatihan yang diterima bekerja di salah satu dealer resmi AHASS, Muhammad Rizki asal Desa Sukadana menyampaikan, “Saya berterima kasih kepada ITDC yang tidak saja telah memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan melalui pelatihan ini tapi juga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Alhamdullilah saya mendapat pengalaman yang sangat bermanfaat, bahkan dapat langsung mempraktekkannya sebagai salah satu mekanik di dealer resmi AHASS.”.
Read MoreThe Mandalika, 29 September 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB berkomitmen mengembangkan masyarakat di desa penyangga The Mandalika berbasis potensi sumber daya. Untuk itu, ITDC telah menyelesaikan pemetaan potensi sumber daya yang ada di enam desa penyangga The Mandalika antara lain Desa Kuta, Sukadana, Mertak, Prabu, Rembitan dan Sengkol.Kegiatan pemetaan sendiri dilakukan sejak akhir bulan Januari hingga Mei 2021, dengan melibatkan Tim Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram. Kegiatan pemetaan dilaksanakan menggunakan metode observasi, survei, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan responden mewakili seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang gender, usia, budaya, agama, atau disabilitas dalam semua kegiatan dan perumusan permasalahan yang ada di setiap desa. Adapun ruang lingkup pemetaan meliputi sejumlah aspek antara lain pariwisata dan ekonomi kreatif, pertanian, perikanan, peternakan, manajemen usaha serta keuangan.VP Corporate Secretary ITDC I Made A. Dwiatmika menyampaikan, “Pemetaan potensi sumber daya ini adalah kajian yang kami lakukan dengan sungguh-sungguh sehingga melibatkan konsultan yang merupakan akademisi agar mendapatkan hasil yang independensinya tinggi. Artinya, hasil dari pengkajian ini berdasarkan real field dan real survey. Kami yakin output kajian ini dapat membantu kami dalam mengambil kebijakan dan keputusan dalam menjalankan program-program bagi masyarakat sesuai potensi yang dimiliki masing-masing desa penyangga.”Program ini berlangsung sebagai bagian dari Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) yang pendanaannya didukung oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan tujuan menciptakan destinasi pariwisata baru yang menginklusi pemberdayaan komunitas lokal di sekitarnya. Pemetaan potensi ini juga berfungsi untuk mengukur kesesuaian program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang telah dilaksanakan ITDC sejak tahun 2016 dengan kebutuhan real masyarakat desa penyangga The Mandalika. Dari pemetaan potensi yang dilakukan, telah terindentifikasi sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka mengembangkan sektor unggulan di wilayah desa penyangga di masa datang, antara lain: pelatihan aksesoris berbasis cangkang kerak dan olahan sampah organik, pelatihan dan pendampingan pengolahan produk berbasis pertanian, perikanan, dan peternakan, pelatihan dan fasilitasi sertifikasi produk serta pelatihan manajemen usaha, dan pelatihan dan pendampingan Lembaga Keuangan Mikro. Disamping itu, berdasarkan pemetaan, diperoleh kesimpulan bahwa pentingnya keterlibatan dan peran dari stakeholder lain dalam membangun SDM di enam Desa Penyangga The Mandalika.“Dengan adanya kajian ini kami dapat melihat banyak sekali hal yang dapat dikembangkan dan dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat desa penyangga yang perlu melibatkan banyak pihak. Misalnya, pelatihan dan pendampingan peningkatan keterampilan ekonomi kreatif membutuhkan peran-peran stakeholder pemerintah seperti instansi kedinasan bidang Koperasi dan UKM, Pariwisata, dan perangkat desa. Sehingga kedepannya, kami ingin menggandeng lebih banyak pihak, baik dari pemerintah daerah maupun pusat, civitas akademia, serta LSM untuk berkolaborasi dalam meningkatkan capacity building SDM di Desa Penyangga The Mandalika kedepan,” imbuh Made.Sebagai informasi, sejak 2016, ITDC telah menjalankan sejumlah program TJSL bagi warga desa penyangga The Mandalika antara lain pelatihan sadar wisata bagi pedagang, pelatihan pertamanan, workshop industri bagi guru SD/MI, pelatihan bahasa inggris, sertifikasi pengemudi travel, sertifikasi jasa konstruksi, pelatihan dan pendampingan kewirausahaan, pelatihan khotib, pelatihan akuntansi sederhana UKM dan aplikasi berbasis android, pelatihan budidaya jamur serta olahan, pelatihan tata rias, pelatihan handicraft, pelatihan pengolahan sampah, pelatihan semi online berjualan efektif dari rumah, pemasaran produk melalui website, program ruang pintar dan nutrisi untuk anak Indonesia, dan pelatihan Mekanik Sepeda Motor di The Mandalika. Disamping mengadakan pelatihan dan pendampingan, ITDC juga telah menjalankan program bantuan perbaikan sarana/prasarana umum, bantuan bencana alam dan non alam, serta pasar murah.
Read MoreThe Nusa Dua, 23 September 2021 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, terus meningkatkan inisiatif dalam mempersiapkan kawasan The Nusa Dua menyambut pembukaan kembali pariwisata Bali khususnya bagi wisatawan mancanegara. Inisiatif terbaru yang dilakukan ITDC adalah membentuk COVID-19 Alert Team (CAT) bekerjasama dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana. CAT adalah sebuah tim atau kelompok satuan tugas (satgas) yang beranggotakan manajemen dan karyawan hotel dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah terstruktur dan terprogram berdasarkan modul CAT yang disusun oleh OHCC Udayana, dengan tujuan utama untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19 di lingkungan hotel.Pembentukan CAT di lingkungan hotel di kawasan The Nusa Dua dimulai pada Rabu (22 September 2021) dengan diselenggarakannya pelatihan CAT, yang diikuti oleh tim CAT dari lima hotel yaitu Nusa Dua Beach Hotel and Spa Bali, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Grand Hyatt Bali, Mercure Nusa Dua, dan Courtyard by Marriot Bali Nusa Dua Resort. Masing-masing tim CAT beranggotakan manajemen dan karyawan hotel sebanyak lima orang. Bertempat di Wantilan The Nusa Dua, pelatihan dibuka oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dan Ketua OHCC Udayana Dr.dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K).Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan,”The Nusa Dua yang ditetapkan pemerintah sebagai Green Zone Destination terus melakukan upaya untuk meningkatkan mitigasi COVID-19 di kawasan, bekerjasama dengan OHCC Udayana membentuk CAT dan memulai pelatihan bagi anggota CAT. Dengan pola perlatihan dan evaluasi yang terprogram, CAT menjadi sebuah terobosan baru dan pertama di Indonesia guna mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 khususnya di lingkungan hotel.”.Program CAT merupakan inovasi baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di lingkungan hotel dengan proses yang sistematis dan berkesinambungan. Program CAT menyediakan panduan dan tata laksana pencegahan COVID-19 yang mudah diaplikasikan dan diterapkan di lingkungan hotel.Program CAT terbagi dalam 3 tahapan yang berlangsung selama satu bulan dan wajib diikuti oleh seluruh anggota CAT. Tahap pertama adalah pelatihan dari trainer OHCC Udayana yang meliputi pelatihan modul CAT, pengetahuan dan pemahaman tentang COVID-19, serta pelatihan evaluasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). Tahap kedua, adalah site visit trainer OHCC Udayana ke masing-masing hotel peserta program untuk melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan, monitoring kegiatan CAT serta memantau pelaksanaan penerapan konsep CHSE. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi kegiatan CAT serta inagurasi tim. Ketua OHCC Udayana Dr.dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) menambahkan, ”Terima kasih kami ucapkan kepada ITDC atas respon yang baik dari program yang kami usulkan serta kerjasama yang baik sehingga program ini dapat dimulai pada hari ini. Pembentukan CAT ini berfungsi untuk pengaktifan atau penguatan Satgas COVID-19 yang telah ada di area hotel. CAT ini nantinya akan melakukan evaluasi terhadap penerapan protokol kesehatan karyawan hotel hingga membuat rekomendasi dan tindak lanjut dari hasil evaluasi.”.Pembentukan CAT melengkapi sejumlah upaya mitigasi yang telah dilakukan ITDC guna mewujudkan The Nusa Dua sebagai green zone atau kawasan bebas COVID-19 dalam menyambut pembukaan kembali pariwisata Bali khususnya bagi wisatawan mancanegara. Upaya tersebut antara lain, penerapan tata kelola berbasis protokol kesehatan yang tersertifikasi sesuai protokol CHSE untuk kawasan dan tenant, penyelesaian vaksinasi bagi seluruh pekerja di dalam kawasan berikut masyarakat desa penyangga, serta pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi di lingkungan kawasan dan tenant.Selain itu, ITDC juga telah berkolaborasi dengan OHCC Udayana melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di Kawasan The Nusa Dua yang dimulai pada 30 Agustus lalu dengan durasi selama 2 bulan. Survei ini akan membantu untuk memonitor penyebaran kasus COVID-19 dalam Kawasan serta mendapat rekomendasi yang berguna bagi penguatan upaya mitigasi penyebaran COVID-19 di Kawasan The Nusa Dua.“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas antusiasme para tenant dalam merespon program CAT serta upaya mitigasi COVID-19 lainnya. Hal ini memperlihatkan semangat dan komitmen kami untuk bersama-sama mewujudkan kawasan The Nusa Dua sebagai kawasan yang bebas COVID-19 dan siap menyambut dibukanya kembali kegiatan kepariwisataan Bali bagi wisatawan mancanegara,” tutup Ardita.
Read MoreThe Mandalika, 21 September 2021 – Menyambut penyelenggaraan event sport tourism yang bakal digelar di The Mandalika dalam waktu dekat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC, BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB, memastikan pembangunan Pullman Lombok Mandalika Beach Resort terus berjalan untuk memenuhi target penyelesaian dan operasi pada Kuartal IV 2021.Saat ini progres pembangunan Pullman Lombok Mandalika Beach Resort telah mencapai 90,66%. Progres ini merupakan akumulasi dari pekerjaan Struktur, Arsitektur, Plumbing (SAP) yang mencapai 91,45% dan pekerjaan non SAP yang mencapai 89,71%. Pekerjaan SAP meliputi pekerjaan pembangunan hotel, garden dan beach villa, spa & gym, lobby, arrival hall, MICE, musala, restoran, dan pekerjaan luar. Sementara pekerjaan non SAP meliputi pekerjaan interior, kitchen & laundry, mechanical electrical, signage,artwork, dan landscape. Pullman Lombok Mandalika Beach Resort juga telah memasuki pekerjaan pemasangan interior sebagai pelengkap fasilitas hotel.Pullman Lombok Mandalika Beach Resort merupakan hotel dengan standar bintang 5, yang dibangun di atas lahan seluas 27.000 m2 dengan jumlah 257 kamar terdiri dari 27 vila dan 230 kamar building, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang rapat, restoran, kolam renang, pool bar, gym & spa, serta sarana ibadah yang sedang dalam tahap finishing. Hotel ini terletak di zona barat kawasan di dekat West Gate, Kuta Beach Park, The Mandalika, dan memiliki view dan akses privat ke pantai.Untuk pembangunan hotel ini, ITDC menginvestasikan modal mencapai Rp 709 Miliar dengan dukungan pendanaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA). Pembangunan Pullman Lombok Mandalika Beach Resort dikerjakan oleh anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) tbk, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) sebagai kontraktor dan dipantau secara ketat oleh anak usaha ITDC yaitu PT ITDC Nusantara Properti (INP).Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro mengatakan, “Seperti diketahui, ada sejumlah event sport tourism internasional yang akan berlangsung di The Mandalika sepanjang Kuartal IV 2021 dan memasuki Kuartal I 2022, antara lain Hutama Karya Endurance Challenge 2021, Mandalika Ultra Trail 100, World Superbike (WSBK) 2021, dan MotoGP 2022. Penyelenggaraan event-event ini pastinya memerlukan ketersediaan sarana akomodasi yang representatif. Oleh karena itu, kami terus mengupayakan percepatan penyelesaian pembangunan Pullman Lombok Mandalika Beach Resort untuk memenuhi target operasi pada Kuartal IV 2021. Dengan begitu, hotel ini bisa dimanfaatkan untuk menambah ketersediaan kamar pada saat event-event tersebut berlangsung.” Sebagai informasi, di luar Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, saat ini ketersediaan akomodasi di dalam zona barat kawasan yang telah tersedia mencapai 379 kamar, terdiri dari 302 kamar hotel berbintang 4 dan 77 kamar hotel kelas melati. Dengan tambahan Hotel Pullman Mandalika maka total kamar yang tersedia sebanyak 636 kamar. Kedepannya, jumlah akomodasi yang ada di dalam Kawasan The Mandalika diperkirakan akan mencapai lebih dari 1.700 kamar.Bram menambahkan, percepatan penyelesaian pembangunan Pullman Lombok Mandalika Beach Resort juga dilaksanakan guna menarik minat investor baik lokal maupun asing untuk berinvestasi di The Mandalika. “Pembangunan hotel ini kami harap bisa menjadi stimulan untuk menarik serta meyakinkan investor untuk membangun sarana akomodasi maupun penambahan amenitas lainnya di kawasan. Dengan status The Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), banyak sekali kemudahan investasi yang disediakan bagi para investor di wilayah ini, baik dari sisi fiskal maupun non fiskal,” tutup Bram.
Read MoreThe Mandalika, 16 September 2021 – Pada hari ini, Kamis, 16 September 2021, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di sela kegiatan peresmian serentak 17 lembaga penyalur BBM satu Harga di Lombok Tengah. Selama kunjungan, Menteri ESDM, didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah dan Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harinto, berdiskusi mengenai progres pengembangan kawasan dan dukungan yang diperlukan dari Kementerian ESDM. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kementerian ESDM terhadap pengembangan KEK Mandalika sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) sekaligus memastikan kecukupan pasokan energi listrik untuk The Mandalika termasuk pada saat event World Superbike (WSBK). Dalam kesempatan ini, Menteri ESDM juga berkesempatan mengunjungi Kuta Beach Park dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau Mandalika International Street Circuit.Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa jumlah energi listrik yang disuplai PT PLN (Persero) untuk kawasan The Mandalika, khususnya menyambut perhelatan event balap motor internasional WSBK dan MotoGP, agar dapat memenuhi kebutuhan. “Sistem back up UPS juga harus disiapkan untuk Kawasan The Mandalika. Secara keseluruhan, melihat perkembangan JKK yang ada di The Mandalika ini sudah bagus dan mudah-mudahan siap pada bulan November mendatang,” tutur ArifinSeperti diketahui, PT PLN (Persero) telah menyiapkan listrik untuk kebutuhan kelistrikan di JKK sebesar 5,19 MVA. Penyediaan listrik ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian Surat Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara ITDC dan PT PLN (Persero) pada tanggal 30 Juni 2021 di Balawista, The Mandalika. Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, “Terima kasih kami sampaikan atas perhatian dan dukungan luar biasa yang diberikan oleh Bapak Menteri ESDM kepada ITDC dalam mewujudkan The Mandalika sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, juga memastikan kelancaran persiapan event WSBK pada November mendatang.”
Read MoreNusa Dua, 15 September 2021 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang destinasi pariwisata di Indonesia, memastikan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi baik di lingkungan kerja maupun kawasan pariwisata yang dikelolanya, guna mendukung upaya Pemerintah dalam mengendalikan penularan COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan berbasis platform digital di ruang-ruang publik.Saat ini, kawasan pariwisata milik ITDC yang telah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi adalah The Nusa Dua, Bali. Sebanyak 16 hotel, 7 fasilitas, Pulau Peninsula dan Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua telah memiliki Quick Response (QR) Code aplikasi PeduliLindungi yang wajib dipindai oleh setiap pengunjung. Para tenant di The Nusa Dua yang telah memiliki QR Code adalah Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Nusa Dua Beach Hotel & Spa, The Westin Resort Nusa Dua Bali, The Laguna Luxury Collection Resort & Spa, Melia Bali, Grand Hyatt Bali, Merusaka Nusa Dua, The St. Regis Bali Resort, Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Marriott Bali Nusa Dua Gardens, Novotel Hotel & Residences Bali Nusa Dua, Mercure Bali Nusa Dua, Bali Nusa Dua Hotel, Amarterra Villas Bali Nusa Dua, Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa, Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali Collection, Manarai Beach House, The Bay Bali, Kenja Restaurant, BIMC Siloam Hospital Nusa Dua, dan Bali National Golf Resort.Masing-masing tenant tersebut menyediakan dua QR Code yang terdiri dari QR Code untuk check-in dan QR Code untuk check-out. Pengunjung yang telah melakukan scan QR Code check-in secara otomatis akan terdaftar sebagai “penduduk” sementara di lokasi yang dikunjungi, sampai saat meninggalkan lokasi dan melakukan scan QR Code check-out. Dengan sistem check-in dan check-out di aplikasi PeduliLindungi ini, data pengunjung akan tersimpan lengkap di dalam dashboard berbasis web yang dimiliki masing-masing tenant, untuk kemudahan tracking. Jika nantinya ada indikasi kasus COVID-19, maka pengunjung lain yang berada dalam lokasi yang sama secara otomatis akan terhitung sebagai Orang Dalam Pantauan (ODP) atau bagian dari tracing, sehingga dapat memperoleh penanganan selanjutnya dalam waktu cepat.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Sebagai wujud dukungan atas upaya Pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 di ruang publik, The Nusa Dua telah memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi untuk melengkapi penerapan protokol kesehatan yang telah diterapkan di dalam kawasan. Melalui screening yang dilakukan menggunakan aplikasi ini, kehadiran pekerja wisata maupun pengunjung di kawasan The Nusa Dua bisa termonitor dan teranalisis dengan baik sehingga ketika ada potensi (penularan dan kerumunan) bisa dicegah sedini mungkin. Kawasan The Nusa Dua sendiri telah memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi sejak Juli lalu dan kami akan memastikan pemanfaatan aplikasi Pedulilindungi dapat diterapkan secara konsisten.”.Selain memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi, ITDC juga telah menjalankan sejumlah upaya mitigasi guna mewujudkan The Nusa Dua sebagai green zone atau kawasan bebas COVID-19 seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah. Upaya tersebut antara lain, penerapan tata kelola berbasis protokol kesehatan yang tersertifikasi sesuai protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) untuk kawasan dan tenant serta telah menyelesaikan program vaksinasi bagi seluruh pekerja di dalam kawasan berikut masyarakat desa penyangga. Terakhir, ITDC telah berkolaborasi dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di Kawasan The Nusa Dua yang dimulai pada 30 Agustus lalu dengan durasi selama 2 bulan. Survei ini akan membantu untuk memonitor penyebaran kasus COVID-19 dalam Kawasan serta mendapat rekomendasi yang berguna bagi penguatan upaya mitigasi penyebaran COVID-19 di Kawasan The Nusa Dua.“Seluruh upaya tersebut merupakan langkah adaptasi kami sebagai pelaku industri pariwisata dalam menyikapi kondisi bisnis di tengah Pandemi. Kami berharap melalui pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi dan segala upaya mitigasi yang telah kami lakukan ini akan mampu mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata bebas COVID-19 yang aman dan nyaman bagi pengunjung sehingga dapat mendukung pemulihan pariwisata Bali,” tutup Ardita.
Read MoreThe Mandalika, 13 September 2021 – Persiapan menyambut event World Superbike (WSBK) yang tengah dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terus mendapat dukungan dari Pemerintah melalui Kementerian. Salah satunya adalah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berkomitmen untuk memberikan support hal-hal yang ada pada ranah Kemenhub.Guna mendukung kelancaran penyelenggaraan event WSBK pada November mendatang, pada hari Sabtu, (11/9) lalu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi telah melakukan peninjauan lapangan ke The Mandalika yang dikelola ITDC. Dirjen Hubdat Kementerian Perhubungan datang dengan didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh. Faozal dan diterima oleh Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo dan Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat.Peninjauan lapangan ini terkait dengan rencana penerapan skenario manajemen dan rekayasa lalu lintas dalam mendukung penyelenggaraan WSBK di The Mandalika yang masuk dalam kewenangan Kemenhub sebagai pemegang otoritas manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Rapat Koordinasi Jelang WSBK yang dilakukan pada Jumat, 10 September 2021 di Kantor Gubernur NTB.Skema manajamen rekayasa lalu lintas pada saat event WSBK berlangsung perlu dibuat dengan sebaik mungkin, mengingat tidak kurang dari 50.000 pengunjung akan menuju KEK Mandalika. Manajemen rekayasa lalu lintas juga diharapkan dapat menopang pengunjung yang datang tidak hanya dalam pulau Lombok, melainkan dari luar pulau yang bisa melewati lima pintu gerbang yakni Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Gili Mas, Pelabuhan Kayangan dan Bandara Internasional Lombok.Selain manajemen rekayasa, Kemenhub juga akan menyediakan armada Bus Damri sebanyak 46 unit dan pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sepanjang jalan Bypass BIL menuju KEK Mandalika guna mendukung mobilitas para penonton dan kelancaran akses saat penyelenggaraan WSBK. Armada bus dan PJU tersebut dipastikan sudah tersedia sebelum penyelenggaraan event pada bulan November 2021.Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, “Dalam peninjauan tersebut, Dirjen Hubdat Kemenhub bersama ITDC telah mengeksplor beberapa potensi dukungan lain untuk The Mandalika, seperti perbaikan sistem petunjuk jalan (signage) menuju JKK, penguatan konektivitas Surabaya dan Bali ke Mandalika, serta pengaturan zona parkir. Bapak Dirjen Hubdat Kemenhub juga menyatakan siap mendukung The Mandalika dengan hal-hal yang ada pada ranah Kemenhub, seperti kerjasama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) NTB untuk shuttle service dengan subsidi oleh pemerintah selama event berlangsung.”“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap The Mandalika yang turut andil dalam persiapan penyelenggaraan event WSBK. Hal ini semakin mendorong semangat kami untuk terus fokus membangun infrastruktur dan fasilitas dasar kawasan guna mewujudkan mimpi kita bersama untuk perhelatan balap motor internasional WSBK pada 12-14 November 2021 di The Mandalika,” tutup Arie.
Read MoreThe Mandalika, 12 September 2021 - Pada hari Sabtu (11/09), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Kunjungan ini merupakan wujud dukungan Kementerian Investasi terhadap pengembangan KEK Mandalika dan penyelenggaraan event World Super Bike (WSBK) pada November mendatang.Kunjungan Menteri Investasi/Kepala BKMPM ini juga sebagai tindaklanjut pertemuan dengan Gubernur NTB terkait potensi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika berikut progres pengembangan kawasan termasuk Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau Mandalika International Street Circuit. Dalam kunjungan tersebut Menteri Investasi/Kepala BKPM didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah berdiskusi dengan Direktur Operasi & Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo dan Direktur Teknik & SDM ITDC Taufik Hidayat terkait progres pengembangan kawasan dan dukungan yang diperlukan dari Kementerian Investasi. Menteri Investasi juga berkesempatan mengunjungi Kuta Beach Park dan menjajal Mandalika International Street Circuit. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi bahwa pemberlakukan insentif di KEK Mandalika telah terimplementasi baik, tenant telah bisa menikmati insentif fiskal berupa PPN tidak dipungut. Hal ini tentunya merupakan sweetener bagi investor yang menanamkan modalnya di KEK Mandalika. Kita akan support dengan menjual potensi KEK Mandalika kepada investor”.Bahlil menambahkan, “Saya juga telah melihat progress dan menjajal Street Circuit ini. Sirkuit ini memiliki keindahan dan keunikan dibanding sirkuit lain. Apabila penyelenggaraan MotoGP sudah berlangsung sekali saja di tempat ini, saya yakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika. Yang terpenting kita menjaga protokol kesehatan dan kestabilan wilayah ini. Kita pastikan pembangunan ini akan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat yang kita cintai. Ke depan NTB akan menjadi satu kawasan wisata dunia yang tidak hanya terkait otomotif tetapi juga dapat mendukung potensi olahraga lainnya, serta mampu menarik wisatawan yang datang”.Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menyampaikan, “Terima kasih kami sampaikan atas perhatian dan dukungan luar biasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah kepada kami dalam menyambut event WSBK pada bulan November mendatang. Dengan dukungan yang kuat dari semua, kami optimistis event WSBK dapat terselenggara dengan lancar dan membawa manfaat positif yang besar bagi NTB. “Di samping menyiapkan event WSBK, kami akan terus fokus membangun infrastruktur dan fasilitas dasar kawasan guna meningkatkan nilai jual destinasi wisata yang kami kelola ini. Dengan harapan agar dapat menarik minat investor sebanyak mungkin untuk menanamkan modal di The Mandalika. Bagi investor, mari bersama kami membangun The Mandalika dan turut mewujudkan Indonesia Tumbuh Indonesia Maju,” imbuh Arie.Sementara Direktur Teknik & SDM ITDC Taufik Hidayat menjelaskan, “Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini, total komitmen investasi yang telah kami terima sebesar Rp17 Triliun, terdiri dari Master Land Utilization & Development Agreement (LUDA) VINCI Construction Grands Projets (VCGP) USD 1 milyar (setara Rp14 triliun) yang akan dilakukan bertahap selama 15 tahun dan LUDA dengan tujuh strategic investor yang berkomitmen bangun hotel senilai total Rp3 triliun. Komitmen pembangunan hotel sendiri sudah mencapai tidak kurang dari 1.700 kamar.”
Read More