Di Bali, beberapa daerah yang merupakan sentra kain tenun atau songket memilki corak dan model tersendiri sebagai ciri khas daerah tersebut. Kerajinan kain tenun tidak hanya merupakan keterampilan yang bersifat turun temurun bagi masyarakat Bali namun juga digunakan sebagai identitas artefak ritual. Selain itu kain endek tidak hanya digunakan sebagai cinderamata tetapi juga merambah ke dunia fashion.
Kecamatan Sidemen, Karangasem, merupakan salah satu daerah penghasil kain tenun yang memiliki ciri khas pada kain yang dihasilkan yakni tampilan motif yang padat dan memiliki kesan autentik serta penggunaan warna yang sangat bervariasi. Kerajinan tenun di Sidemen berkembang dengan baik dan hampir setiap penduduk disana bisa menenun dari proses belajar turun temurun. Di Sidemen terdapat dua jenis kain tenun yang dihasilkan yaitu kain endek dan kain songket. Untuk harga sebuah kain endek mulai dari Rp 250.000,- sampai dengan Rp 500.000,- sesuai bahan dan motifnya. Sedangkan kain songket yang biasanya banyak digunakan saat hari-hari upacara khusus seperti pernikahan, upacara potong gigi, dan saat hari raya besar agama Hindu harganya lebih tinggi dari kain endek. Rata-rata harga kain songket berkisar Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 10.000.000,-. Harga kain songket sangat tergantung dari motif dan bahan yang digunakan, semakin berkualitas bahan dan semakin rumit motifnya, maka harganya akan sangat tinggi. Sebenarnya ada lagi kain tenun khas sidemen yaitu kain “Bebali” yang merupakan kain khusus di pakai untuk saat upacara Manusa Yadnya dan Dewa Yadnya.
Songket Sidemen berdasarkan bahan bakunya dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu: kain songket dengan benang emas, kain songket dengan benang perak, kain songket dengan benang biasa (katun) dan kain songket dengan benang kombinasi (campuran dari benang emas, perak dan katun). Ciri khas dari Desa Sidemen Karangasem ini adalah motif Cempaka, Celedan, Cepuk dan Nagasari. Motif-motif tersebut merupakan motif tetap dilestarikan oleh warga desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai penenun Kain Endek Sidemen. Sedangkan teknik pembuatannya pun masih menggunakan teknik tradisional. Dimulai dengan memintal benang dan dibentangkan di lata perentang, kemudian helaian demi helaian diikat dengan tali sesuai pola ragam hias dan warna yang akan dibuat. Selain itu untuk pembuatan kain endek juga masih menggunakan Alat Tenun bukan mesin (ATBM).
Bagi yang berminat membeli kain dari Sidemen dapat menghubungi Ibu Gusti Ayu Darmasih. (pkbl/ sulasa)