Selain menghasilkan pertanian jeruk, wilayah Kitamani, Kabupaten Bangli juga terkenal dengan potensi tanaman kopi jenis arabika. Kopi arabika memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi robusta. Oleh karena itu kopi arabika merupakan jenis kopi yang paling banyak disukai oleh masyarakat dunia. Bahkan, hampir 70 persen pedagang kopi dunia didominasi oleh jenis kopi arabika.
Kopi arabika Kintamani secara umum tidak berbeda jauh dengan kopi arabika dari daerah lain. Tetapi ada hal unik yang terdapat dalam cita rasa pada kopi arabika Kintamani. Ciri khas yang tidak dimiliki kopi arabika lainya namun ada pada kopi Kintamani adalah adanya tambahan rasa buah di dalamnya. Cita rasa ini bukanlah karena campur tangan manusia dengan membubuhkan zat kimia, melainkan terjadi secara alami. Rasa tersebut muncul karena sistem penanaman kopi kintamani yang ditanam bersebelahan dengan pohon jeruk.
Kelompok petani yang membudidayakan kopi arabika in adalah kelompok tani Banjar Mabi Kintamani, Bangli yang beranggotakan sekitar 20 orang. Dengan jumlah anggota yang terbatas, penjualan biji kopi jenis arabika hanya mampu melayani konsumen dari pengusaha kedai kopi atau restoran yang ada di sekitar Seminyak dan Kota Denpasar. Kedepannya kelompok ini ingin mengolah biji kopi arabika secara mandiri menjadi produk dalam kemasan yang nantinya akan meningkatkan pendapatkan petani. Rata-rata kelompok ini dapat menjual 20 – 30 ton biji kopi arabika dengan kisaran harga per kilogram sebesar Rp25.000,-. Made Rida selaku ketua kelompok sangat mengharapkan dari hasil penjualan biji kopi nantinya bisa mewujudkan keinginan untuk memilki mesin pengolahan sendiri bagi kelompok tani, agar keutungan yang di dapat menjadi lebih tinggi dari saat ini. Untuk membeli biji kopi arabika Kintamani Mabi dapat menghubungi Bapak Rida Atmaja (0877-4278-0195). (pkbl/ sulasa)