The Mandalika, 17 Maret 2021 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB, berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan The Mandalika yang saat ini merupakan satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Salah satunya adalah dengan membangun akomodasi berbintang yaitu Hotel Pullman Mandalika untuk menambah fasilitas pariwisata dan amenitas di dalam kawasan. Proyek Hotel Pullman Mandalika merupakan hotel dengan standar bintang 5 dibangun diatas lahan seluas 27.000 m2 dengan jumlah 257 kamar terdiri dari 27 vila dan 230 kamar building serta terletak di dekat West Gate, Kuta Beach Park, The Mandalika. Total investasi untuk pembangunan hotel ini mencapai Rp 709 Miliar yang meliputi pembiayaan konsultan, konstruksi, dan management reserve. Hotel ini nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang rapat, restoran, kolam renang, pool bar, gym & spa, serta musala. Saat ini, progres pembangunan hotel telah mencapai 39,3%, yang merupakan akumulasi dari pekerjaan Struktur, Arsitektur, dan Plumbing (SAP) dan non SAP. Pekerjaan SAP sendiri telah mencapai progres 69,7%, meliputi pekerjaan pembangunan hotel, garden dan beach villa, spa & gym, lobby, arrival hall, MICE, musala, restoran, dan pekerjaan luar. Sementara pekerjaan non SAP yang baru berjalan antara lain pekerjaan persiapan, interior, signage, landscape, laundry, kitchen, mechanical electrical, dan art work. ITDC menargetkan Hotel Pullman Mandalika ini dapat mulai beroperasi sebagian pada Kuartal IV 2021. ITDC memantau secara ketat proses pembangunan hotel ini melalui anak usaha PT ITDC Nusantara Properti (INP) yang bekerja sama dengan kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero). Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro mengatakan, “Selain terus membangun infrastruktur kawasan, kami juga fokus dalam merealisasikan investasi untuk pembangunan akomodasi berbintang di The Mandalika. Hal ini untuk meningkatkan daya tarik kawasan bagi investor sehingga dapat menarik semakin banyak investasi masuk ke The Mandalika, dan nantinya, kita (ITDC dan investor) bisa bersama-sama mempercepat pembangunan The Mandalika.” “Percepatan pembangunan Hotel Pullman Mandalika ini juga dalam rangka mewujudkan quick wins The Mandalika menjadi Destinasi Sport Tourism baru di Indonesia, mengingat tren kunjungan wisatawan dan aktivitas wisata yang kami perkirakan akan meningkat sejalan dengan normalisasi pariwisata setelah proses vaskinasi COVID-19 selesai,” imbuh Bram. Langkah ini sejalan dengan arahan yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke The Mandalika beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf sempat melakukan triathlon trial sebagai bagian dari persiapan komunitas sport tourism untuk mulai menggunakan The Mandalika sebagai DPSP yang difokuskan untuk sport tourism sebagai quick winsnya. “Saat itu, Menparekraf telah menyampaikan bahwa The Mandalika adalah tempat yang layak untuk melakukan kegiatan wisata olahraga atau sport tourism, karena ketersediaan infrastrukturnya. Kami siap menyambut kepercayaan ini dan siap mendukung sport tourism events yang akan diselenggarakan di The Mandalika,” tambah Bram. Pembangunan proyek Hotel Pullman Mandalika ini juga telah membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Selama masa pra konstruksi hingga konstruksi, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 734 orang yang sebagian besar adalah tenaga kerja lokal. Kedepannya, Hotel Pullman Mandalika diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 380 orang saat sudah beroperasi penuh. “Melalui proyek pembangunan akomodasi seperti Hotel Pullman di Kawasan The Mandalika tentunya dapat membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat lokal di sekitar The Mandalika. Sehingga, kami harap masyarakat dapat mulai mempersiapkan diri untuk berpartisipasi menjadi bagian dari tenaga kerja saat Pullman dan akomodasi lain serupa sudah beroperasi,” tutup Bram.
Read MoreThe Nusa Dua, 15 Maret 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali, optimistis dapat menjaga tren positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua pada 2021 ini, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Optimisme tersebut salah satunya didukung oleh adanya 24 reservasi penyelenggaraan event di The Nusa Dua hingga November 2021. Event termasuk sejumlah kegiatan MICE (Meeting, Insentive, Convention, Exhibition) dengan skala nasional diperkirakan akan diikuti total peserta lebih dari 6.500 orang. Reservasi diantaranya berasal dari sejumlah organisasi nasional, lembaga keuangan serta pendidikan. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Kami sangat bersyukur dengan mulai menggeliatnya kembali penyelenggaraan event di The Nusa Dua, khususnya MICE events. Hal ini akan membantu upaya kami dalam menjaga tren positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua yang mulai terlihat sejak Agustus 2020 lalu.”. Setelah sempat mencatat jumlah kunjungan hanya kurang lebih 4.000 wisatawan pada periode April – Juli 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua pada Agustus – Desember 2020 mencapai sebesar hampir 60.000 orang, dengan occupancy rate tertinggi pada bulan Desember 2020 sebesar 23,56%. ”Dalam lima bulan terakhir, kami telah melihat pertumbuhan positif kunjungan wisatawan di The Nusa Dua dengan rata-rata occupancy rate sebesar 10,52%. Untuk tahun 2021, kami menargetkan rata-rata occupancy rate di The Nusa Dua dapat mencapai sebesar 22,20%, seiring dengan meningkatnya terus kegiatan kepariwisataan di dalam kawasan,” papar Ardita. Kegiatan kepariwisataan di The Nusa Dua sendiri terus bergerak seiring dibukanya kembali pariwisata Bali pada akhir bulan Juli 2020 silam. Sampai akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 18 hotel dan villa sudah beroperasi dari sebanyak 20 hotel dan villa yang ada di kawasan, dengan jumlah kamar tersedia sebanyak lebih dari 4.700 kamar dari total 5.175 kamar. Sebelumnya, mulai akhir Maret hingga Agustus 2020 sebanyak 11 hotel dan villa memutuskan untuk menutup sementara kegiatan operasionalnya akibat pandemi COVID-19. ITDC juga terus melakukan upaya optimalisasi kawasan, antara lain dengan membangun stage kecak di Pulau Peninsula dan melakukan penataan lahan di Pulau Nusa Dharma untuk kegiatan yoga dan meditasi. Dengan demikian semakin banyak atraksi dan jenis event dapat dilakukan di dalam kawasan, sehingga dapat mendorong lebih banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung, melakukan aktivitas, sekaligus menginap di kawasan The Nusa Dua. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan berbagai program promosi terintegrasi dengan tetap memperhatikan kualitas wisatawan yang disasar. Selain itu, kawasan maupun 22 tenant di The Nusa Dua telah mengantongi sertifikasi CHSE serta labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf RI yang menyatakan bahwa The Nusa Dua telah menjalankan standar-standar penerapan protokol kesehatan guna mewujudkan kawasan pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. ”Dengan mulai bergeliatnya kegiatan MICE, upaya optimalisasi kawasan The Nusa Dua, kegiatan promosi terintegrasi, serta sertifikasi CHSE bagi kawasan maupun tenant di The Nusa Dua, kami optimistis tren pertumbuhan positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua dapat tetap terjaga selama tahun 2021 ini,” tutup Ardita.
Read MoreThe Nusa Dua, 9 Maret 2021 - Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), siap menyambut wisatawan yang ingin menikmati momen Balinese New Year (Tahun Baru Bali) atau Hari Raya Nyepi akhir minggu ini, dengan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di dalam kawasan, sesuai protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Sejumlah tenant yang berada di kawasan The Nusa Dua telah menyiapkan berbagai penawaran/promo yang menarik untuk wisatawan yang akan menginap. Untuk periode 13 – 15 Maret 2021 tersedia paket promo diantaranya promo Serene Getaway di Inaya Putri Bali dengan harga Rp 2.230.000 net/room/2 nights, program Tranquility in The Kingdom dari Ayodya Resort Bali dengan harga Rp 1.550.000 net/room, program Silent Getaway 3 Days 2 Nights di Grand Whiz Nusa Dua dengan harga mulai dari 800.000/nett, program a Moment of Silence 3 Days 2 Nights dari Mercure Hotels Bali Nusa Dua dengan harga Rp 1.100.000nett/package, serta Silent Day Package dengan harga mulai dari Rp 1.850.000 net/2 nights/2 orang dari Novotel Bali Nusa Dua Hotel & Residence. Sementara bagi wisatawan yang ingin menginap dalam periode berbeda, Courtyard Bali Nusa Dua Resort menawarkan Nyepi Package 2021 seharga Rp 750.000++/room/night minimum menginap 2 malam periode bulan Maret 2021, The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua Bali dengan program Majestic Nyepi Escape seharga Rp 1.200.000nett/room/night untuk periode 12 – 15 Maret 2021, dan Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort dengan program Magnifique Nyepi Stay 4 Pay 2 seharga mulai dari 1.800.000/net dengan waktu pemesanan sampai 10 Maret 2021. Paket promo menginap lainnya adalah Celebrate Balinese New Year di The Westin Resort Nusa Dua yang menawarkan harga kamar mulai dari Rp 1.000.000 net/room/night periode 13-15 Maret 2021 sudah termasuk Cultural Program membuat ogoh-ogoh dan workshop budaya Nyepi yang akan dibawakan oleh artis terkemuka Bali Marmar Herayukti. Melia Bali menawarkan program Magical Moment of Silence seharga Rp 980.000 nett/room/night dengan waktu pemesanan sebelum tanggal 13 Maret 2021 serta tambahan special buffet dinner pada saat Nyepi dengan harga Rp 485.000 net/person. Sedangkan Bali National Golf Club menawarkan Villa Nyepi Package 3 Days 2 Nights dengan harga Rp 10.000.000 untuk 2-Bedrooms Villa serta Rp 12.500.000 untuk 3-Bedroom Villa yang dapat dilakukan pemesanan mulai tanggal 8 Maret 2021. Paket ini sudah termasuk complimentary bermain Golf kecuali saat Hari Raya Nyepi.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar tamu yang menginap pada periode libur Nyepi merupakan wisatawan domestik yang berasal dari beberapa kota di tanah air. Tahun ini pun The Nusa Dua masih menargetkan kunjungan wisatawan domestik untuk menikmati momen dan libur Nyepi, karena wisatawan domestik umumnya tertarik dengan promo-promo dan menyukai aktivitas bersama dengan keluarga maupun teman – teman untuk menghabiskan hari libur. Bagi wisatawan yang ingin mencari lokasi untuk menikmati libur Tahun Baru Bali/Nyepi yang aman dan nyaman serta menerapkan protokol kesehatan, The Nusa Dua merupakan pilihan yang tepat.”.
Read MoreMANADO, 7 MARET 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika Lombok – NTB, bersama PT Minahasa Permai Resort Development (PT MPRD) siap memulai pengembangan KEK Likupang sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Kesiapan itu ditandai dengan penandatanganan Kerangka Kerjasama atau Term Sheet Pembentukan Badan Usaha untuk Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang di sela event Tourism & Economy Creative Investment Forum in North Sulawesi, yang berlangsung di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (6/3/2021),Disaksikan oleh Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, penandatanganan Kerangka Kerjasama dilakukan oleh Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo dan Project Head PT MPRD Ratna Paquita Widjaja. Acara penandatanganan juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Ketua DPRD Provinsi Sulut Fransiskus Silangen, anggota Komisi X DPR RI Andriana Dondokambey, Deputi bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Sungkari, Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulut Arbonas Hutabarat, Wakil Ketua Umum KADIN bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Daerah Anindya Bakrie, serta jajaran pejabat Kemenparekraf.Melalui Kerjasama ini, ITDC dan PT MPRD sepakat secara bersama-sama merencanakan pendirian atau pembentukan perusahaan patungan yang akan menjadi Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Likupang. BUPP KEK Likupang ini akan menjalankan tugas antara lain pengembangan dan pengelolaan KEK termasuk penyediaan infrastruktur dasar kawasan. Jangka waktu berlakunya Termsheet ini adalah 2 (dua) tahun sejak tanggal penandatanganan dilakukan.Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, “Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara kepada ITDC untuk memulai pengembangan KEK Likupang. Term Sheet yang ditandatangani hari ini (Sabtu, 6 Maret 2021) merupakan langkah awal dari kerjasama kami Bersama PT MPRD untuk bersama-sama menyiapkan BUPP yang akan mengembangkan dan mengelola KEK Likupang. Dengan pengalaman kami mengelola The Nusa Dua selama 47 tahun dan The Mandalika, kami optimistis dapat membantu pengembangan KEK Likupang menjadi destinasi pariwisata unggulan baru berkelas internasional di Indonesia.”.Sebagai tahap awal pengembangan KEK Likupang, telah dijadwalkan pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang kawasan, atraksi, MICE dan hotel dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2022. Untuk tahap awal pengembangan ini membutuhkan investasi sebesar Rp2,22 triliun dimana salah satu sumber pendanaannya berasal dari pengajuan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tahun 2021 senilai Rp1,023 Triliun.Arie menambahkan, kerjasama ini juga menambah portofolio pengembangan bisnis destinasi pariwisata yang dikelola oleh ITDC, sekaligus menunjukkan keseriusan ITDC dalam menggarap lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Lini bisnis DMO ini bertujuan mengembangkan pariwisata nasional dan mendukung strategi Pemerintah menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber utama devisa negara. Sebelumnya, melalui lini bisnis DMO, ITDC telah bekerjasama dengan PT Intelegensia Graha Tama dan Pemkab Malang untuk mengembangkan KEK Pariwisata Singhasari, PT ASDP Indonesia Ferry untuk pengembangan kawasan pariwisata terpadu di Bakauheni, Lampung, dan Pemkab Sumedang untuk pengembangan wisata Waduk Jatigede. Selain itu, ITDC juga mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun kawasan Tanamori di Labuan Bajo, NTT, yang merupakan salah satu dari 5 DPSP. Kawasan Tanamori adalah calon lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit tahun 2023, dan saat ini tengah berproses menjadi KEK Tanamori. KEK Likupang sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas, dikembangkan di lahan seluas total 197,4 Ha di Desa Pulisan, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. KEK Likupang yang memiliki keunggulan alam berupa laut, pantai dan bukit yang indah, didukung warisan budaya yang terjaga serta berada di garis wallace dapat dikembangkan dengan konsep resort kelas premium dan kelas menengah (mid range resort), budaya (cultural), dan pengembangan WaIIace Conservation. KEK Likupang juga memiliki tingkat aksesibiltas yang tinggi. Berjarak 60 Km dari Kota Manado dan dapat ditempuh selama 1,5 jam dari Bandara Sam Ratulangi yang melayani direct dan chartered flight, membuat KEK Likupang sangat mudah dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun asing.Sebagai wujud dukungan dalam pengembangan KEK Likupang, sejumlah infrastruktur penunjang pengembangan KEK Likupang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Pembangunan infrastruktur penunjang tersebut antara lain pembangunan jalan dari bandara menuju KEK Pariwisata Likupang sepanjang 31,5 km, pembangunan jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km, perluasan terminal Bandara Sam Ratulangi dari semula 26.482 meter persegi menjadi 57.296 meter persegi, serta perpanjangan landas pacu Bandara Sam Ratulangi dari 2.650 meter persegi menjadi 2800 meter persegi. Selain itu, juga akan dilakukan proyek rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang dan Penyeberangan Lembeh, serta pembangunan dermaga apung pelabuhan laut Likupang untuk kapal wisata. Kementerian PUPR telah merealisasikan Paket Pembangunan Jalan Akses menuju Kawasan KEK Likupang tahun anggaran 2019-2020 dengan total anggaran mencapai Rp163,7 miliar. Sementara tahun 2021, Kementerian PUPR telah mengusulkan anggaran pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang kawasan senilai Rp999,92 Miliar.“Dengan potensi alam dan budaya yang besar serta dukungan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang kuat, kami optimistis KEK Likupang mampu menjadi kawasan wisata unggulan baru di Indonesia. Dan, seperti pesan dalam sambutan yang disampaikan oleh Bapak Menparekraf, kami mengajak para investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi dan bersama-sama mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Likupang. Sehingga KEK Likupang dapat segera memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian masyarakat Sulut dan Indonesia. Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar tujuan besar kita bersama ini dapat segera terwujud,” tutup Arie.
Read MoreThe Nusa Dua, 05 Maret 2021 — Pada hari ini, Jumat (5/03/2021), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN pengembang dan pengelola The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB bersama Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero), Tbk (JO HUTAMA-ADHI) menandatangani Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area Timur The Mandalika. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer selaku pemberi kerja dan Authorized Representative/perwakilan resmi JO HUTAMA – ADHI Ir. Ari Asmoko, disaksikan oleh Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) Novias Nurendra, serta Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero), Tbk. A. Suko Widigdo, bertempat di The Maj Nusa Dua, kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali.Kontrak Paket ini merupakan bagian dari Kontrak Paket MUTIP yang terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai mencapai Rp1,7 triliun. Program MUTIP dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.Kontrak Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur, serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya serta memiliki durasi pekerjaan sampai 730 hari kalender. Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi ITDC dan JO HUTAMA-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami berkomitmen menjalankan amanat Bapak Presiden agar mengembangkan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di Indonesia yang disampaikan saat peresmian KEK Mandalika pada 2017. Penandatanganan Kontrak Paket II ini merupakan salah satu upaya kami dalam mewujudkan percepatan pengembangan The Mandalika. Selain itu, kami yakin, sebagai kontraktor dengan pengalaman mengerjakan proyek-proyek nasional dan internasional JO HUTAMA-ADHI akan mampu menyelesaikan pembangunan infrastruktur di The Mandalika ini tepat waktu dengan kualitas internasional.”,Kontrak Paket II ini, imbuh Abdulbar, nantinya akan semakin melengkapi infrastruktur dasar yang telah dibangun serta meningkatkan daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor sehingga akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika.Dari sisi investasi, hingga saat ini, setidaknya sudah hampir 200 Ha sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti Hotel Bintang 4 dan 5, area komersial, hingga SPBU. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB. Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar RP11,4 triliun.“Dengan didukung potensi alam serta event IndonesianGP yang akan berlangsung, kami optimistis The Mandalika dapat menjadi salah satu lokomotif kebangkitan industri pariwisata tanah air paska pandemi COVID-19, serta mampu menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian NTB dan Indonesia. Oleh karena itu, kami berkomitmen terus melanjutkan pengembangan infrastruktur The Mandalika, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club guna menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga dalam pengembangan The Mandalika ini,” ujar Abdulbar.Seperti diketahui, pengembangan kawasan The Mandalika yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas ini, mendapat dukungan yang kuat dari Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika. Beberapa proyek Kementerian PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter, memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp814 miliar, pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar, proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit. Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah dan membangun rumah susun (Rusun) dengan 80 kamar dan rumah khusus (Rusus) sebanyak 48 unit. Nantinya, Rusun dan Rusus ini akan diperuntukkan bagi pekerja pariwisata di sekitar kawasan The Mandalika.Sementara itu, ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar. Sementara proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Himpunan Bank Negara (HIMBARA).
Read MoreThe Mandalika, 4 Maret 2021 – Salah satu UMKM mitra binaan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola dan pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, yaitu Kelompok Wanita Tani Kaki Rinjani, terpilih sebagai UMKM yang berhak menampilkan produknya sebagai produk unggulan NTB dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Eksostisme Lombok yang berlangsung hari ini di Kuta Beach Park The Mandalika, Lombok, NTB. Mitra binaan ITDC tersebut menjadi satu dari hanya 50 UMKM yang lulus kurasi yang dilakukan oleh tim independen dari Dekranasda NTB dan Balai POM Mataram untuk ditampilkan di KKI, dengan kriteria penilaian antara lain memiliki potensi ekspor, berkualitas premium dan mampu melakukan digitalisasi produk. Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC, Kelompok Wanita Tani Kaki Rinjani yang berasal dari Dusun Persil, Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah ini telah menjadi mitra binaan perusahaan sejak tahun 2019. Sebagai mitra binaan, kelompok ini telah menerima bantuan permodalan dan berbagai pelatihan dari ITDC, termasuk pelatihan pemasaran online, untuk peningkatan kapasitas usaha dan perluasan pasar. Kopi bubuk robusta yang dihasilkan kelompok ini dinamai Kopi Telapen yang merupakan singkatan dari bahasa daerah “Telangan Peneng” yang artinya Penghilang Sakit Kepala. Kopi ini sudah dipasarkan di luar NTB maupun luar negeri, yakni ke Kota Yogyakarta, Jakarta, Malang, ke Pulau Kalimantan dan Bali, hingga Malaysia. Kopi ini juga sudah tersedia di beberapa platform e-commerce seperti Shopee dan Bukalapak dan sudah dapat diakses secara online di http://telapenlombok.gomodo.id/.Vice President Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Kami turut bangga bahwa mitra binaan kami bisa lulus kurasi sebagai salah satu produk unggulan NTB yang ditampilkan pada kegiatan KKI hari ini. Keberhasilan mitra binaan ini menjadi bukti komitmen dan dukungan kami dalam mendorong eksistensi dan kemajuan UMKM lokal di NTB untuk menghasilkan produk-produk bermutu dan unggul di pasar lokal, domestik, bahkan internasional, termasuk upaya pemasarannya, khususnya secara digital. Kami memandang pemasaran online merupakan langkah penting dan efektif dalam menghidupkan kembali roda perekonomian bagi para UMKM lokal di masa pandemi ini.”.KKI 2021 Eksotisme Lombok merupakan rangkaian acara KKI 2021 yang mewadahi produk buatan UMKM lokal untuk dapat dipromosikan serta mengajak masyarakat umum untuk membeli, memakai, dan atau mengkonsumsi produk hasil UMKM tersebut. KKI 2021 berlangsung di 12 tempat yang berbeda sepanjang tahun. KKI 2021 Eksotisme Lombok di NTB mengambil tema Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.“Kami berharap, melalui program KKI 2021 di NTB ini masyarakat semakin mencintai produk lokal dan bangga menggunakan serta mengkonsumsi produk buatan UMKM lokal, karena produk-produk ini memiliki kualitas yang tidak kalah dengan buatan luar negeri. Terlebih lagi, bahwa produk UMKM lokal terbukti dapat diterima oleh pasar luar negeri. Kami optimis digitalisasi produk dan dukungan sistem pembayaran online akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM. Dengan demikian kita dapat bersama-sama mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat,” tutup Miranti.
Read MoreThe Nusa Dua, 4 Maret 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali, dan The Mandalika, NTB, bersama dengan Kejaksaan Tinggi Bali hari ini melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MOU) di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara untuk kawasan pariwisata The Nusa Dua. Penandatanganan dilakukan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Hutama Wisnu, SH., MH. disaksikan jajaran manajemen ITDC dan Kejaksaan Tinggi Bali, bertempat di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali.Penandatanganan ini menandai perpanjangan kerjasama di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara khususnya di wilayah Bali antara ITDC, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan Kejaksaan Tinggi Bali, dalam kedudukannya sebagai Jaksa Pengacara Negara, untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan di kawasan The Nusa Dua. Kerjasama yang telah terjalin sejak 2005 ini diselenggarakan untuk menangani bersama penyelesaian masalah hukum di Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang dihadapi oleh ITDC di kawasan pariwisata The Nusa Dua, baik di dalam maupun di luar Pengadilan, meliputi kegiatan Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, Pelayanan Hukum, Penegakan Hukum, dan Tindakan Hukum Lain yang sesuai dengan Undang-Undang. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menyampaikan, “Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen untuk mematuhi hukum yang berlaku dan menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis Perusahaan. Perpanjangan kerjasama ini kami lakukan untuk memastikan adanya dukungan dari Kejati Bali dalam wujud pendampingan dan masukan atau pertimbangan hukum atas tindakan korporasi yang kami jalankan sehingga dapat meminimalisir risiko hukum yang mungkin timbul di masa yang datang. Dengan demikian, kami dapat menjalankan bisnis sesuai prinsip-prinsip berusaha yang baik dan dalam koridor hukum yang berlaku.”.Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Bali Hutama Wisnu menambahkan, “Kerjasama ini merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya yang telah berjalan sangat baik. Kami harapkan perjanjian ini dapat memberi manfaat dalam mendukung kegiatan usaha ITDC, khususnya terkait pengembangan pariwisata, untuk menyelamatkan, memulihkan kekayaan negara dan menegakkan kewibawaan Pemerintah dan Negara.”
Read MoreThe Mandalika, 2 Maret 2021 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, kembali membantu masyarakat di dua desa penyangga The Mandalika pada Senin (1/3). Bantuan tersebut berupa bantuan alat protokol kesehatan COVID-19 bagi siswa/siswi di Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma Arif NU Lenser, Desa Kuta serta bantuan perbaikan atap Bale Tani (rumah warga) di Dusun Ende, Desa Sengkol, Lombok Tengah. Kedua bantuan disampaikan dalam kerangka Program Bina Lingkungan ITDC kepada warga yang berada di Desa Penyangga The Mandalika.Kedua bantuan tersebut diserahkan oleh Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro pada hari ini di masing-masing desa. Bantuan alat protokol kesehatan COVID-19 berupa 500 pcs masker kain, 10 unit tempat cuci tangan portable, 16 unit hand sanitizer beserta bracket, 25 liter refill hand sanitizer, dan 35 liter sabun cuci tangan diterima oleh Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma Arif NU Lenser Edi Hartono. Bantuan ini akan digunakan oleh sejumlah 447 orang anak dan 52 orang guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren tersebut.Sedangkan bantuan untuk perbaikan atap bale tani diserahkan dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp 26.807.672,00, yang diterima oleh Ketua Adat Dusun Ende Sunardi. Dengan bantuan uang tunai ini, warga desa akan mengelola secara mandiri kegiatan perbaikan mulai dari merencanakan dan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan serta melakukan perbaikan. Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro mengatakan, “Bantuan-bantuan ini merupakan wujud dari kepedulian kami terhadap masyarakat di desa penyangga sekitar The Mandalika, sebagai mitigasi menghadapi wabah COVID-19 yang masih berlangsung dan musim penghujan, serta dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.”.“Bantuan alat kesehatan kami sampaikan untuk membantu penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah kegiatan belajar mengajar yang sekarang ini sudah mulai dilakukan salah satunya di Pondok Pesantren di Desa Kuta ini. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar tidak menjadi kluster baru penyebaran COVID-19,” jelas Bram. “Sementara bantuan perbaikan atap bale tani di Dusun Ende merupakan hasil diskusi kami dengan Ketua Adat Dusun Ende dan Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Ende. Masyarakat membutuhkannya untuk memperbaiki bagian atap rumah yang rusak, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal arsitektur bangunan adat suku Sasak.”.Dusun Ende adalah sebuah Dusun Adat di Desa Sengkol yang merupakan salah satu desa penyangga The Mandalika dan masih mempertahankan kebudayaan dan kehidupan sehari-hari suku asli Lombok, yaitu Sasak. Sebagian besar warga yang menghuni dusun ini bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan penenun.Menanggapi bantuan protokol kesehatan yang diterima, Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma Arif NU Lenser Edi Hartono mengatakan, “Kami berterima kasih atas bantuan yang disampaikan oleh pihak ITDC. Mengingat jumlah anak di sekolah ini tidak sedikit, sehingga kami memang sangat membutuhkan alat-alat kesehatan tersebut untuk mempermudah proses belajar mengajar di pondok ini.”.Ketua Adat Dusun Ende Sunardi juga mengungkapkan, “Alhamdulillah, bantuan ini kami terima di saat yang sangat tepat. Musim penghujan sudah datang, sehingga beberapa atap dari alang-alang di Bale Tani bocor. Kami berterima kasih karena ITDC tak hentinya menunjukkan kepeduliannya kepada Dusun kami.”.“Kami harap, kehadiran kami sebagai perpanjangan tangan pemerintah dapat dirasakan oleh masyarakat salah satunya melalui penyelenggaraan program Bina Lingkungan ini. Kami juga berharap agar bantuan-bantuan ini bisa bermanfaat bagi pihak-pihak yang menerima”, tutup Bram.
Read MoreJakarta, 02 Maret 2021-- Percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika terus berjalan. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan The Mandalika, memastikannya dengan ditandatanganinya 2 (dua) Kontrak Paket Pekerjaan Konstruksi Mandalika Urban Tourism Infrastructure Project (MUTIP) yaitu Paket I dan Paket II, senilai total Rp1,7 Triliun. Melalui penandatanganan kontrak ini, ITDC memastikan proyek MUTIP tetap berjalan sesuai rencana awal, di tengah masih berlangsungnya pandemi global COVID-19. Program MUTIP ini dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.Pada hari ini, Selasa (02/02/2021), dilakukan penandatanganan Kontrak Paket I antara ITDC dengan Joint Venture PT PP (Persero) – PT Wijaya Karya (Persero) – PT Bunga Raya Lestari (BRL) (JV PP-WIKA-BRL). Melalui kontrak ini, JV PP-WIKA-BRL akan segera memulai pekerjaan konstruksi infrastruktur dasar di area Barat dan Tengah The Mandalika.Kontrak Paket I meliputi pekerjaan infrastruktur dasar antara lain pekerjaan jaringan jalan lengkap dengan drainase, box utilitas, lanskap dan penerangan jalan; pekerjaan normalisasi sungai berikut tempat evakuasi sementara dan pintu air; pekerjaan pembangunan fasilitas amenity core dan gerbang kawasan; serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya.“Kami senang sekali bisa memulai lagi kontrak pekerjaan konstruksi infrastruktur di The Mandalika hari ini. Hal ini menunjukkan komitmen kami dalam mempercepat pembangunan The Mandalika khususnya melalui program MUTIP yang dibiayai oleh AIIB. Melalui pekerjaan ini kami pastikan pembangunan infrastruktur di The Mandalika terus berjalan, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club. Selain untuk meningkatkan daya tarik kawasan bagi investor untuk masuk dan bersama-sama mengembangkan The Mandalika, percepatan pembangunan ini juga kami pastikan untuk mempersiapkan kawasan The Mandalika menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai,” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer. Sementara Kontrak Paket II akan ditandatangani pada minggu ini juga antara ITDC dengan Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero) (JO HK-ADHI), untuk pembangunan infrastruktur dasar di area Timur The Mandalika. Paket II ini meliputi antara lain pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur, serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya.Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi baik oleh JV PP-WIKA-BRL maupun JO HK-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman. ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar. Sementara proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Himpunan Bank Negara (HIMBARA).
Read MoreTHE NUSA DUA, 28 Februari 2021 – Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), menjadi tuan rumah kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi pelaku industri pariwisata di Bali yang berlangsung mulai 27 Februari hingga 3 Maret 2021. Kegiatan vaksinasi yang menyasar 5.000 peserta dari kalangan pelaku industri pariwisata, transportasi publik, dan mitra pengemudi Grab ini, diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), venue konvensi terbesar di Indonesia yang terletak di dalam Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali. Kegiatan vaksinasi bagi pelaku industri pariwisata bertempat di dalam kawasan The Nusa Dua ini akan diselenggarakan secara bertahap dalam dua skema yaitu skema Walk-in dan skema Drive-Thru. Dalam skema Walk-in, peserta akan mengikuti proses vaksinasi, mulai dari skrining, penyuntikan, dan observasi di dalam function room yang luas. Sementara dalam skema Drive-Thru peserta akan mengikuti proses vaksinasi tanpa perlu turun dari mobil di area outdoor BNDCC. Pemilihan BNDCC sebagai lokasi kegiatan vaksinasi merupakan langkah yang tepat mengingat BNDCC memiliki kapasitas dan fasilitas penunjang yang memadai untuk menggelar acara berskala besar. Selain itu, The Nusa Dua juga telah menerapkan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) secara ketat sehingga dapat mendukung penyelenggaraan kegiatan vaksinasi tersebut berjalan dengan aman dan nyaman, baik bagi peserta, tenaga kesehatan yang bertugas, maupun seluruh pihak yang terlibat. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, "Kami merasa bangga bahwa BNDCC yang berada di kawasan The Nusa Dua terpilih sebagai salah satu lokasi pusat vaksinasi pelaku industri pariwisata di Bali. Hal ini menunjukkan kepercayaan stakeholders terhadap kelengkapan fasilitas pendukung maupun keamanan The Nusa Dua, khususnya terkait penerapan protokol CHSE, sehingga mereka mau berkunjung dan beraktivitas di tengah masa tatanan kehidupan baru di destinasi pariwisata yang kami kelola ini. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong semakin banyak orang memilih The Nusa Dua sebagai pilihan tempat menyelenggarakan kegiatan, berwisata, maupun beraktivitas lainnya.”. Pemberlakuan protokol CHSE secara ketat di Kawasan The Nusa Dua dapat berjalan berkat komitmen ITDC sebagai pengelola untuk menerapkan protokol CHSE dalam kawasan secara konsisten serta upaya ITDC mendorong tenant untuk melakukan sertifikasi CHSE. Tercatat hingga saat ini, 22 tenant dalam Kawasan The Nusa Dua telah mengantongi sertifikasi CHSE dan Labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf RI. Labelling ini diberikan kepada usaha pariwisata yang dinilai sudah memenuhi protokol CHSE untuk beroperasi pada tatanan kehidupan era baru, sehingga dapat dipercaya oleh wisatawan untuk dikunjungi atau beraktivitas di tempat-tempat tersebut. “Kami berterima kasih atas perhatian semua pihak khususnya Pemerintah terhadap pelaku pariwisata di Bali dengan adanya vaksinasi ini. Dengan mulainya vaksinasi bagi pelaku pariwisata di Bali serta penerapan protokol CHSE secara konsisten, kami optimistis dapat meningkatkan keyakinan wisatawan untuk datang ke Bali khususnya The Nusa Dua. Dan kami percaya dengan upaya dan kerjasama yang erat oleh semua pihak baik Pemerintah maupun pelaku usaha pariwisata, akan dapat mempercepat kebangkitan pariwisata Indonesia," tutup Ardita.
Read More